HASAN ALI

Hasan Ali adalah seorang seniman sekaligus penggiat bahasa dan budaya Banyuwangi. Beliau lahir di desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi tanggal 7 Desember 1933. Meski hanya lulusan SMA (alumnus SMAN 1 Malang angkatan 1956), namun kakek berdarah Madura, Using dan Pakistan ini adalah seorang kamus berjalan bahasa dan budaya Banyuwangi. Sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Airlangga, namun pada tahun 1959 harus terhenti karena keterbatasan biaya. Hal ini tidak menyurutkan semangatnya untuk terus belajar. Hasan Ali kemudia secara otodidak mempelajari dan menekuni kesenian dan kebudayaan Banyuwangi, khususnya bahasa Using.

Kiprahnya dibidang seni juga tidak perlu diragukan lagi. Hasan Ali adalah penemu “Geter Kerep”, gong yang menjadi simbol gamelan musik angklung Banyuwangi. Di usia 15 tahun Hasan Ali telah mendirikan perkumpulan kesenian Damarwulan, sebuah kelompok kesenian teater rakyat tentang cerita kepahlawanan berlatar masa Kerajaan Majapahit yang menaklukkan Kerajaan Blambangan. Hasan Ali pula yang memiliki ide awal untuk memasukkan musik daerah Banyuwangi ke studio rekaman hingga menjadi kaset. Pada tahun 1971, Hasan Ali pernah bermain dalam film besutan Mochtar Lubis yang berjudul Tanah Gersang. Hal itulah yang mengantarkan Hasan Ali menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi mewakili para seniman. Beliau juga pemrakarsa berdirinya Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Banyuwangi dan selama 20 tahun berturut-turut (1978—1998) dipercaya menjadi ketuanya. Pengetahuannya tentang kesenian dan budaya daerah, khusunya Blambangan sangat luas.

Hasan Ali adalah orang terdepan yang tidak pernah mengenal lelah dalam membina, mengembangkan, dan mengangkat harkat dan derajat bahasa Using. Telah banyak buku yang sudah disusunnya, antara lain buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Using, Tata Bahasa Baku Bahasa Using, dan yang paling fenomenal adalah pada tahun 2000, Hasan Ali berhasil merampungkan penyusunan Kamus Bahasa Daerah: Using-Indonesia yang berisi 28 ribu kata dan subkata. Edisi perdana kamus yang dicetak oleh PT. Intan Pariwara Klaten ini, sebanyak 1200 eksemplar dibagikan secara gratis ke sekolah-sekolah dan instansi-instansi pemerintah di Kabupaten Banyuwangi. Penyusunan kamus Bahasa Using ini diawali sejak tahun 1978, ketika beliau tengah mengumpulkan data latar belakang dan setting sosial daerahnya untuk bahan membuat novel. Ia mengumpulkan semua kata-kata Using dari kata-kata yang diucapkan oleh rekan sekantornya, pedagang di pasar, hingga percakapan penumpang di angkutan umum dan kemudian mencatatnya. Selain itu, beliau juga membaca banyak literatur tentang bahasa Using. Dari hasil penelusuran tersebut, ternyata banyak sekali kosakata kuno yang sudah tidak dikenal oleh masyarakat Using sendiri, begitu juga dengan dialek yang harus diucapkan. Kosakata yang dimasukkan dalam kamus susunannya adalah kata-kata umum dan telah dimengerti oleh masyarakat Using kebanyakan, bukan kosakata yang hanya diketahui hanya oleh segelintir orang dan yang dialeknya terlalu lokal.

Hasan Ali adalah penggiat bahasa dan budaya Using. Hingga akhir hayatnya, hidupnya didedikasikan untuk Using. Tanggal 14 Juni 2010, pukul 02.30., Hasan Ali menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Islam Fatimah, Banyuwangi setelah tiga minggu dirawat. Ayah penyanyi Emilia Contesa ini meninggalkan seorang istri, empat orang anak, sepuluh orang cucu.

*Sumber: Ummatin, Khoiru. 2015. Ensiklopedia Bahasa Jawa Timur. Balai Bahasa Jawa Timur

Bookmark the permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *