Sidoarjo — Jumat sore, 9 April 2021, Dr. Asrif, M.Hum., Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur bersama Balok Safarudin, M.Si., peneliti bidang tradisi lisan dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, mengikuti diskusi “Macapat Malangan”. Diskusi yang digelar di sekretariat Sanggar Sapta Wikrama ini turut dihadiri oleh pimpinan Sanggar Sapta Wikrama, Komunitas Cinta Tanah Air, Teater Sampar, Rumah Musik Arbanat, Paguyuban Kusuma Jati, Kepala Desa Ngadilangkung, Ketua BKN Kab. Malang, pengurut RT, aktivis LSM, wartawan, dan pegiat macapat, serta masyarakat sekitar.
Diskusi berjalan menarik, hangat, tetapi serius. Peserta bersepakat masyarakat Kabupaten Malang dan juga pemerintah perlu segera memastikan agar aneka kebudayaan di Kabupaten Malang tetap hidup dan menjadi bagian aktivitas sosial masyarakat. Muncul juga harapan untuk memberikan perhatian tinggi terhadap pegiat budaya.
Ketua Sanggar Sapta Wikrama menyatakan kegelisahannya terkait dukungan dari pemerintah setempat yang walau telah diundang namun tidak berkesempatan hadir menyaksikan geliat budaya di sanggarnya. “Kami akan terus berjalan, walau tanpa kehadiran siapapun,” pungkasnya. (Asr)