Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) memublikasi tingkat kepuasan masyarakat atas sejumlah layanan pada tahun 2021. Tercatat, sejumlah 25 layanan se-Kemdikbudristek yang selama ini disiapkan untuk melayani masyarakat Indonesia. Pada penghujung tahun 2021, Kemdikbudristek menyebutkan dari 25 layanan bagi masyarakat, 17 layanan menunjukkan grafik yang positif atau meningkat dan delapan (8) lainnya menunjukkan indeks menurun.
Dari 25 layanan masyarakat yang dimiliki Kemdikbudristek, empat (4) layanan merupakan layanan kebahasaan dan kesastraan yang digawangi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Keempat layanan itu yakni layanan UKBI, BIPA, Penyuluhan Bahasa Indonesia, dan KBBI Daring. Layanan UKBI, BIPA, Penyuluhan Bahasa Indonesia, dan KBBI Daring memang menjadi layanan utama dan unggulan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Hasil survei kepuasan pemangku kepentingan yang dipublikasi pada bulan Desember 2021 menujukkan layanan Penyuluhan Bahasa Indonesia menjadi layanan keempat tertinggi meraih kepuasan pemangku kepentingan. Nilai tingkat kepuasan pemangku kepentingan pada layanan Penyuluhan Bahasa Indonesia pada tahun 2021 ini sebesar 83,8. Nilai tersebut juga menunjukkan perbaikan layanan yang signifikan karena meningkat 4.9 poin dibandingkan tahun 2020 yang meraih nilai sejumlah 72,9.
Tiga layanan lainnya yakni UKBI, BIPA, dan KBBI daring juga menunjukkan progres positif. Indeks kepuasan masyarakat pada tahun 2021 pada tiga layanan tersebut meningkat yakni layanan UKBI meningkat menjadi 79,8 (2021) dari tahun sebelumnya yakni 79,7 (2020), layanan BIPA yang meningkat menjadi 78,5 (2021) dari tahun sebelumnya yakni 78,2 (2020), dan layanan KBBI Daring yang meningkat menjadi 83,1 (2021) dari tahun sebelumnya yakni 81,7 (2020).

Menyikapi nilai positif dari pengguna layanan kebahasaan dan kesastraan di atas, Prof. E. Aminudin Aziz (Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa) mengimbau seluruh satuan kerja Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa baik yang di pusat maupun yang di daerah untuk terus meningkatkan kualitas layanan masyarakat. Seluruh satuan kerja wajib berbenah dan berubah untuk mewujudkan Badan Bahasa yang bermartabat-bermanfaat. “Perubahan itu sudah mulai tampak,” tegasnya.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur menyatakan siap untuk terus berbenah dan berubah ke hal-hal yang positif. Situasi, kondisi, mitra, dan hal lainnya telah bergerak dan berubah. Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur juga harus berubah untuk menyesuaikan dengan kondisi kekinian. (AS)
