Tradisi Bersih Desa Sumberejo Kulon: Tradisi Turun Temurun dari Leluhur

Sumberejo Kulon adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung yang memiliki banyak potensi, mulai dari industri, tradisi, sumber daya, dan kearifan lokal. Secara geografis, Desa Sumberejo Kulon memiliki letak yang cukup strategis karena hampir seluruh wilayah berada pada tanah datar dan topografi desanya di dataran subur dengan didukung sistem pengairan yang baik. Hal itu mengakibatkan potensi pengembangan pertanian yang ada di Desa Sumberejo Kulon dapat menghasilkan produk pertanian yang baik.

Salah satu tradisi yang masih dijalankan di Desa Sumberejo Kulon, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung sebagai bentuk rasa syukur warga dan meminta keselamatan desa serta warganya adalah tradisi bersih desa. Tradisi itu dilakukan setahun sekali pada saat bulan Sela hari Jumat Kliwon. Bulan Sela atau biasanya diucapkan “selo” adalah urutan bulan Jawa yang kesebelas. Bulan ini sering disebut bulan Dulkangidah atau bulan Apit yang memiliki hari sebanyak 30 hari. Sela berimpit dengan bulan Dzulkaidah pada penanggalan kalender Islam.

Secara umum, tradisi bersih desa merupakan kegiatan untuk mengadakan tasyakuran di setiap perempatan yang berada di lingkup desa dengan membawa “takir plontang”. Takir plontang merupakan nasi yang dibungkus dengan daun pisang dan kelapa muda yang dibentuk seperti perahu dengan ujungnya disatukan dengan lidi. Keberadaan takir plontang itu mempunyai makna tersendiri bagi orang Jawa. Takir plontang merupakan wujud atau simbol sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas apa yang telah diberikan-Nya. “Isi dari takir plontang berupa nasi, sambal goreng, kacang, dan telur,” ujar salah satu sesepuh yang ada di Desa Sumberejo Kulon, Mbah Kalim.

Pada sore harinya, setiap warga melakukan kenduri. Kenduri atau dalam bahasa Jawa disebut genduren merupakan perwujudan rasa syukur warga desa kepada Tuhan. Kegiatan tersebut biasa dilakukan di perempatan jalan desa. Genduren dihadiri oleh keluarga dan tetangga-tetangga terdekat. Untuk jumlah orang yang hadir tergantung undangan yang sudah diberikan. Genduren yang acaranya digelar oleh pihak desa, biasanya akan dihadiri oleh seluruh masyarakat yang ada di desa tersebut seperti halnya pamong desa. Namun, pamong desa melakukan genduren di tempat yang berbeda dengan warga sekitar, yakni di balai desa. Pada tengah malamnya, lurah bertugas untuk memutari desa tersebut. Jika lurah yang sedang menjabat masih muda, yang melakukan ritual atau memanjatkan doa adalah sesepuh di desa itu. Namun, jika lurah mampu dan menyanggupi, lurah dapat melakukannya sendiri. 

            Selama pelaksanaan tradisi bersih desa, pernah terjadi suatu peristiwa yang dapat menjadi perhatian. Saat itu, lurah yang menjabat melakukan tasyakuran hanya di balai desa dan tidak melakukan tasyakuran di perempatan yang ada di desa. Setelah itu, semua warga seperti mengalami sakit secara bersamaan. Semenjak kejadian itu terjadi, pelaksanaan tradisi bersih desa dilakukan sesuai dengan aturan yang telah diwariskan secara turun temurun. Meskipun sekarang telah memasuki era modern, di Desa Sumberejo Kulon tetap melaksanakan tradisi tersebut. Hal itu dibuktikan dengan adanya partisipasi warga mulai dari orang tua, anak muda, hingga anak-anak. Begitu pula selama adanya pandemi Covid-19, tidak menghalangi warga Desa Sumberejo Kulon untuk melakukan tradisi bersih desa. “Selama pandemi Covid-19, tradisi bersih desa tetap dilaksanakan. Meskipun tidak seramai tahun-tahun sebelumnya dan tentunya tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku,” tambah Mbah Kalim (21/3). Dengan terus diadakannya tradisi bersih desa setiap tahunnya, secara tidak langsung membuktikan bahwa tradisi bersih desa tetap terjaga eksistensinya hingga sekarang. (BEM)

* Bunga Esti Melia Indryani adalah mahasiswa PKL dari Universitas Negeri Malang tahun 2021

Sumber: KKN Tematik JSI UM 2021 (Kelompok 5)

Sumber Gambar: https://youtu.be/3GqGvGCK3lU

Bookmark the permalink.

One Comment

  1. Sangat buruk karena bahasanya bahasa Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *