Lamongan – Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur melalui tim KKLP Pelindungan dan Pemoderna mengadakan Revitalisasi Sastra: Pelatihan Kentrung di Lamongan. Kegiatan yang diikuti oleh 50 peserta dari berbagai komunitas, yaitu Rumah Budaya Pantura (Kemantren), Aksara Pesisir (Weru), Padepokan Paku Payung (Payaman), Teater Ilat IAI TABAH (Kranji), Teater Kipaz (SMA Mazroatul ulum Paciran), dan Teater SMA Model Wahid Hasyim (Karanggeneng) ini dilaksanakan pada tanggal 7—10 Maret 2022, di Rumah Budaya Pantura, Lamongan.

Hadir dalam acara pembukaan pelatihan, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Dr. Asrif, M. Hum. Dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk merevitalisasi kentrung dan mengenalkan kentrung pada generasi muda. Asrif juga berharap agar pelatihan ini diikuti dengan serius, karena kegiatan ini merupakan salah satu model pewarisan kentrung di Lamongan. Dari kegiatan ini diharapkan muncul bibit-bibit seniman kentrung dari generasi muda.
“Kentrung ini perlu dilestarikan dengan merevitalisasinya. Salah satu cara merevitalisasinya adalah dengan pelatihan. Hal ini sangat penting, karena kentrung mengandung nilai-nilai positif untuk generasi sekarang,” tutur Dr. Asrif, M. Hum.
M. Mudzakir, M.Pd.I. juga menjelaskan tentang kandungan yang ada dalam seni kentrung. “Kentrung itu berisi tentang ajaran dan ujaran. Seni ini mengolaborasikan tatanan, tuntunan, dan tontonan. Oleh karena itulah, pelatihan kentrung ini sangat bagus bagi generasi muda. Karena generasi sekarang ini mulai jauh dari seni kentrung,” tutur Mudzakir.

“Kegiatan pelatihan kentrung ini sangat luar biasa. Ini merupakan keseriusan yang kongkrit dari Balai Bahasa Jawa Timur dalam menangani kesenian tradisi sastra tutur, yaitu kentrung, ” kata Sovan, pemerhati seni dan budaya Lamongan.
Pengampu dalam proses pelatihan kentrung ini adalah Fathur Rokhim (Seniman Kentrung Lamongan), Deni Jazuli ( Seniman/ Penyair Lamongan ), Mudzakir M. Pd. (Akademisi ) dan Mohammad Sovan ( Pemerhati seni dan kebudayaan ). Sedangkan, materi pelatihan kentrung ini adalah kesenian dan masyarakat Lamongan, kentrung Lamongan, dramaturi kentrung, proses penceritaan kentrung, dan musik kentrung.
“Kegiatan pelatihan kentrung Lamongan ini bagi saya merupakan usaha nyata untuk melestarikan kentrung Lamongan yang hampir punah semenjak di tinggal wafat dalang kentrung Lamongan (H.Khusairi.S.Pdi), yang memang tidak ada pengkaderan secara khusus dari beliau, walhasil kesenian kentrung Lamongan mengalami mati suri,” tutur Deni Jazuli, seniman Lamongan

Hasil dari kegiatan Revitalisasi Sastra: Pelatihan Kentrung di Lamongan akan dipertunjukan dalam acara festival kentrung Lamongan. Acara festival kentrung ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2022. “Festival kentrung ini akan dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan pelatihan kentrung di Lamongan,” tutur Balok Safarudin sebagai ketua kegiatan Revitalisasi Sastra tahun 2022. (BLK)