TINGKATKAN KOMPETENSI PENGAJAR BIPA, BBP JAWA TIMUR GELAR BIMTEK

Kepala BBP Jawa Timur dan Ketua APPBIPA Jawa Timur saat pembukaan Bimtek Pengajar BIPA di Hotel Grand Cakra, Malang

Malang, 18/03/2023 – Banyak faktor yang menjadi pertimbangan para pengajar BIPA ketika memilih materi pembelajaran, misalnya tujuan pemelajar, usia pemelajar, dan tempat pembelajaran. Faktor-faktor tersebut harus menjadi pertimbangan para pengajar ketika memilih materi yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Untuk itu, Tim KKLP BIPA Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Pengajar BIPA yang bertajuk Pengembangan Bahan Ajar bagi Siswa BIPA. Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini menghadirkan narasumber-narasumeber yang berkompeten di bidang ke-BIPA-an. Peserta kegiatan bimtek yang dilaksanakan di Hotel Grand Cakra, Malang ini berjumlah 18 orang dari enaam lemapaga penyelenggara BIPA di Jawa Timur, yaitu UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang; Universitas Merdeka Malang, Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Universitas Airlangga Surabaya, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, dan UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kegiatan Bimbingan Teknis Pengajar BIPA ini dibuka secara langsung oleh Dr. Umi Kulsum, M.Hum., Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Dalam sambutannya, Kepala BBP Jatim wanita pertama ini menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada APPBIPA Jawa Timur yang selalu bersinergi dengan BBP Jatim dalam pengembangan program BIPA di Jawa Timur. Kepala Balai juga menegaskan bahwa pengajar BIPA yang berkualitas tentu akan melahirkan pemelajar BIPA yang berkualitas. Oleh karena itu, pemilihan bahan ajar yang tepat oleh pengajar tentu akan memengaruhi hasil pembelajaran. ”Tidak dapat dipungkiri jika kualitas seorang pengajar dapat dilihat dari kualitas pemelajarnya. Pengajar yang berkualitas tentu akan menghasilkan pemelajar yang berkualitas pula, ” terangnya.

Selama tiga hari, peserta bimtek disuguhi berbagai materi yang tentu bermanfaat untuk pengajaran BIPA di instansi peserta nantinya. Di hari pertama peserta disuguhi materi tentang Pengembangan Bahan Ajar Keterampilan Berbahasa yang disampaikan oleh Dr. Gatut Susanto, M.M., M.Pd. dari Universitas Negeri Malang. Dalam paparannya, mantan Direktur BIPA Universitas Negeri Malang ini menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan bahan ajar, antara lain 1) Acuan kurikulum/tujuan, 2) Acuan evaluasi, 3) Level kemahiran berbahasa, 4) Faktor perbedaan individu pebelajar, 5) Alokasi waktu, 6) Aspek keterampilan berbahasa, 7) Faktor umum, 8) PBM dan komponen pembelajaran lain, dan 9) Struktur pengembangan. ”Yang perlu Bapak/Ibu perhatikan salah satunya adalah level kemahiran berbahasa pemelajar kita. Jika kita kurang memedulikannya, tentu saja pembelajaran tidak akan berjalan maksimal dan hasilnya puntentu akan jauh di luar ekspektasi kita, ” tegas ketua APPBIPA Jawa Timur ini.

Di hari kedua, peserta bimtek menerima materi dari tiga orang narasumber. Narasumber pertama adalah Dony Setiawan, M.Pd. dari Pusat Penguatan dan Pemberdaayaan Bahasa yang menyampaikan materi tentang Arah Pengajaran BIPA di Luar Negeri. Pada sesi ini mantan Kabid Dilomasi Kebahasaan di era Pusat Penguatan, Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) ini memaparkan tentang tugas dan fungsi Badan Bahasa dalam peningkatan fungsi bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan pengembangan program BIPA di Indonesia. Konsep peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional adalah melalui pengembangan program BIPA. Berdasarkan UU RI Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Pasal 44), pelaksanaan peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional dilakukan melalui diplomasi kebahasaan dengan cara penyebaran bahasa Indonesia ke mancanegara melalui jalur pendidikan salah satu caranya adalah dengan melaksanakan pengembangan program pengajaran bahasa Indonesia untuk orang asing.

Sesi kedua di hari kedua diisi oleh pemateri dari Universitas Negeri Malang, yaitu Hany Noviya, M.Pd. Pada sesi kedua ini bu Hany memaparkan materi tentang Pengembangan Media Pembelajaran BIPA Berbasis IT. Pemanfaatan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Dengan adanya perkembangan teknologi, pengajar bisa menciptakan multimedia interaktif untuk meningkatkan minat pemelajar, interaksi antar pemelajar dan pengajar, serta mengonstruksi pengetahuan pemelajar. ”Pemanfaatan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Dengan adanya perkembangan teknologi, pengajar bisa menciptakan multimedia interaktif untuk meningkatkan minat pemelajar, interaksi antar pemelajar dan pengajar, serta mengonstruksi pengetahuan pemelajar,” terang pengajar BIPA UM ini.

Sebagai penutup sesi di hari kedua itu adalah Dr. Arif Budi Wurianto, M.Si. Materi yang disampaikan adalah Pengembangan Instrumen dan Pengolahan Hasil Belajar Siswa BIPA. Tes bahasa yang baik adalah tes untuk mengukur apa yang seharusnya diukur tes yang sesuai (valid), dapat daiandalkan (reliable), dapat dilaksanakan (praktis).

Di hari terakhir, Dr. Ari Kusmiatun hadir untuk memberikan praktikbaik terkait pengembangan program BIPA dan bahan ajar dalam proses belajar mengajar BIPA. Dalam paparannya, wanita yang juga ketua APPBIPA Yogyakarta ini membagikan pengalamannya dalam mengelola dan merintis program BIPA di Universitas Negeri Yogyakarta dan Kereta Bahasa. Berbagi pengalaman ketika menjadi pengajar di luar negeri. Rangkaian kegiatan Bimtek Pengajar BIPA ini ditutup secara resmi oleh Dr. Gatut Susanto, M.M., M.Pd. Pria yang menjabat sebagai Ketua APPBIPA Jawa Timur ini menyaampaikan terima kasih karena selalu menggandeng APPBIPA Jawa Timur dalam mengembangkan dan menggelorakan pembelajaran BIPA di Jawa Timur. (KU)

Bookmark the permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *