Jakarta, 30/3/2023 – Bahasa Indonesia kian mendunia. Slogan ini dirasa benar adanya. Dilansir dari Harvard University Asia Center, pada tahun ajaran 2023–2024 ini Universitas Harvard akan membuka kelas bahasa Indonesia di samping kelas bahasa Tagalog dan Thailand. Ini tentu saja merupakan kabar yang sangat menggembirakan di tengah usaha pemerintah untuk meningkatkan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional.
Menurut James Robson, Direktur Pusat Asia Universitas Harvard sekaligus Profesor Bahasa dan Peradaban Asia Timur, departemennya telah berupaya untuk memperluas pengetahuan mengenai Asia Tenggara dalam dua tahun terakhir. Pembukaan kelas bahasa Indonesia ini merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan kajian budaya Asia tenggara di Universitass Harvard dan jawaban atas permintaan mahasiswa yang tertarik untuk belajar bahasa-bahasa itu. Rencanya kelas bahasa Indonesia ini tidaak akan dibuka untuk tahun ajaran 2023–2024, namun dalam jangka waktu yang cukup panjang 5–8 tahun ke depan.
Keputusan Universitas Harvard untuk membuka kelas bahasa Indonesia semakin memperpanjang deretan univeristas-univeritas di luar negeri yang mengajarkan bahasa Indonesia. Sebut saja Universitas Hankuk, Korea Selatan; Universitas Melbourne, Australia; Universitas Turku, Finlandia; Universitas Tokyo, Jepang; Universitas Hawaii di Manoa, Hawai; Universitas Chulalongkorn, Thailand, dan University SOAS London, Inggris. Belum lagi sekolah-sekolah di Australia yang mewajibkan siswanya untuk belajar bahasa Indonesia hingga kelas 7.
Pengajaran bahasa Indonesia sebagai bahan diplomasi lunak merupakan penerapan dari amanat Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Dengan dibukanya kelas bahasa Indonesia di Universitas Harvard ini menambah jumlah sebaran penyelenggara dan pemelajar bahasa Indonesia di luar negeri. Hingga tahun 2022 terdapat 150.290 orang pemelajar bahasa Indonesia yang tersebar di hampir 52 negara dan 185 lembaga penyelenggara BIPA di dalam dan luar negeri. (KU)