PEMKAB BANYUWANGI DUKUNG REVITALISASI BAHASA DAERAH MASUK PROGRAM KERJA PEMERINTAH DAERAH

Surabaya, 2/4/2023 – Pelaksanaan kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah di Kabupaten Banyuwangi memasuki tahap kedua, yaitu Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT). Bertempat di Aula Minakjinggo Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Kepala BBP Jawa Timur bersama tim KKLP Pelindungan dan Pemodernan Bahasa dan Sastra melaksanakan kegiatan DKT Revitalisasi Bahasa Jawa dialek Using pada tanggal 28 Maret 2023.

Pertemuan tersebut dilaksanakan untuk menyamakan persepsi, menjalin sinergi, dan menyusun modul pembelajaran Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) di Kabupaten Banyuwangi. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kabid SD, Kabid SMP, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Kelompok Kerja Guru (KKG), para pakar/maestro Using, dan komunitas sastra, literasi, dan pendidikan di Banyuwangi.
Kepala BBP Jawa Timur, Dr. Umi Kulsum, M.Hum. dalam sambutannya mengatakan bahwa dari diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan modul pembelajaran yang dapat digunakan dalam pengembangan bahasa Using. “Kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah dilaksanakan untuk mengembangkan bahasa daerah yang ada di Jawa Timur khususnya bahasa Using. Kami mohon dukungan para pemangku kepentingan agar program ini dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, dalam pelaksanaan RBD diperlukan modul pembelajaran untuk pelatihan guru master. Untuk itu kami berharap dari diskusi ini modul pembelajaran untuk kegiatan RBD dapat tersusun.” kata Kepala BBP Jatim wanita pertama ini.

Pada kegiatan DKT RBD itu hadir tujuh maestro yang akan menyusun modul pembelajaran dan terlibat langsung dengan para guru master yang akan menyebarkan pengetahuan bahasa Using. Ketujuh maestro tersebut adalah Antariksawan Yusuf (menulis aksara Using), Wiwin Indiarti (menembang), Abdullah Fauzi (berpidato bahasa Using), Slamet Penyet (Mendongeng), Nany Asiyani (Pidato bahasa Using), Eko Budi Setianto (Puisi Using), dan Ali Kenthus (berkomedi tunggal).

Diskusi dibuka secara resmi oleh Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi, Drs. Dwi Yanto. Dalam sambutannya, Drs. Dwi Yanto mengatakan bahwa hidup dan matinya budaya termasuk bahasa sangat bergantung pada kebijakan pemerintah. Komitmen pemerintah pusat untuk memasukkan program RBD ke dalam rencana kerja pemerintah daerah sangat baik dan akan menjamin keberhasilan program ini di daerah. “Pemerintah harus berkomitmen kuat untuk merawat dan melestarikan bahasa dan budaya yang ada di daerah, karena hidup dan matinya suatu budaya, termasuk bahasa, bergantung pada kebijakan pemerintah,” tegas Dwi Yanto.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa, Drs. Imam Budi Utomo, M.Hum. yang hadir secara daring juga mengatakan bahwa banyak bahasa daerah di Indonesia wilayah timur yang terancam punah, kritis, dan bahkan telah punah. Berdasarkan hasil kajian vitalitas yang dilakukan terhadap sekitar 90 bahasa daerah dari 718 bahasa daerah dan 778 dialek di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa bahasa-bahasa yang kondisinya aman saat ini mengalami kemunduran dan kelabilan. Agar bahasa Jawa dialek Using tidak mengalami hal serupa, perlu adanya revitalisasi bahasa Jawa dialek Using dengan berbagai materi yang bisa menarik minat siswa untuk menggunakan bahasa daerah. “Telah banyak bahasa daerah, khususnya di Indonesia bagian timur yang terancam punah, kritis, bahkan telah punah. Hal ini dikarenakan banyak masyarakatnya yang sudah tidak menuturkannya. Oleh sebab itu, dengan diselenggarakannya revitalisasi bahasa Jawa dialek Using ini diharapkan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan vitalitas bahasa Jawa dialek Using ” terang mantan Kepala Balai Bahasa Provinsi Yogyakarta ini.

Pada pertemuan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama sebagai bentuk dukungan terhadap upaya Revitalisasi Bahasa Daerah. (NN)

Bookmark the permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *