Hasnan Singodimayan, Sang Tokoh Adat Using

Hasnan Singodimayan lahir di Banyuwangi, 17 Oktober 1931. Pengarang yang terlahir dengan nama Hasnan Idris ini merupakan tokoh adat Using. Hasnan menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di madrasah (pada 1946), SLTP tahun 1950. Kemudian, dia melanjutkan studi di Pondok Pesantren Gontor sampai dengan tahun 1955. Hasnan Singodimayan adalah anak kelima dari enam bersaudara pasangan Abdus Sukur Idris dan Jam’iyah. Ia menikah pada usia 25 tahun dengan Sayu Masunah dan dikaruniai lima orang anak. Kebiasaan menulis Hasnan berawal dari kegemarannya membaca sejak kecil. Tulisan Hasnan kali pertama dimuat majalah Waktu tahun 1955. Meskipun lahir di Banyuwangi, Hasnan bukan pengarang berbahasa Using, tetapi karya Hasnan selalu berlatar Using, antara lain: Lailatul Qadar, Perempuan Itu Bingkai Pesawat (1980) yang diterbitkan Balai Pustaka; Santet Bukit Dulpentet, Yang Gandrung Penari dan Kerudung Baju Selubung yang dimuat harian Bali Post. Cerita bersambungnya yang dimuat harian Terbit (Jakarta) berjudul Badai Selat Bali (1984), Jejak Sinden (1984), dan Posisi Budaya Using dalam Aneka Kebudayaan Jawa Timur (1985).

Karyanya berjudul Jejak Sinden diangkat sebagai naskah sinetron TV swasta di Indonesia. Buku Hasnan yang terbaru, Selubung Santet Gandrung (2003), diterbitkan Desantara; buku ini bercerita tentang sisi kehidupan penari gandrung yang dinilai sebagai Sang Hyang Wedari. Komitmen Hasnan terhadap kemajuan dan perkembangan budaya, bahasa, dan sastra Using tidak perlu diragukan lagi. Hasnan adalah motivator terangkatnya bahasa Using sebagai bahasa pergaulan sehari-hari sejajar dengan bahasa daerah lain. Melalui media radio, Hasnan menggiatkan kembali sastra dan bahasa Using. Selain itu, aktivitas dalam organisasi yang pernah diikuti Hasnan adalah menjabat ketua Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI) tahun 1960—1965; anggota Dewan Kesenian Blambangan (1980—1995) pada seksi Sastra dan Seni Islam; sebagai penasehat DKB (1995— 2001); dan, sejak 1985— sekarang, menjadi koordinator Badan Koordinasi Kesenian dan Kepariwisataan Banyuwangi (BK3B). Penghargaan yang diterima Hasnan berkenaan dengan kiprahnya di dunia seni dan budaya antara lain juara III penulisan cerita pendek DKS tahun 1973 dengan judul Lailatul Qadar, memenangi sayembara penu-lisan puisi BBC London tahun 1980, memenangi sayembara penulisan kisah kepahlawanan kemerdekaan angkatan 45 dengan judul Perempuan itu Bingkai Pesawat, penghargaan dari Departemen Seni dan Film dalam lokakarya seni di Denpasar Bali serta penghargaan dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebagai budayawan Banyuwangi tahun 2001.

 

Sumber: Roesmiati, Dian. 2012. Ensiklopedia Sastra Jawa Timur. Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur

Bookmark the permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *