Surabaya, 20 September 2023 – Salah satu tahapan dalam program Revitalisasi Bahasa Daerah adalah pemantauan terhadap pengimbasan yang dilakukan oleh guru utama kepada sejawat dan kepada siswa setelah para guru utama tersebut mendapat pelatihan pada tahap sebelumnya. Pemantauan perlu dilakukan untuk memastikan bahwa pengimbasan dilaksanakan dan materi RBD sampai kepada siswa sebagai tunas-tunas muda penutur jati bahasa daerah. Untuk itu Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur beserta Tim KKLP Pelindungan dan Pemodernan Sastra melakukan pemantauan pelaksanaan pengimbasan Revitalisasi Bahasa Daerah Madura di empat kabupaten, yaitu Bangkalan dan Sampang (tanggal 14—16 September 2023) serta Pamekasan dan Sumenep (tanggal 18—21 September 2023).
Selama pemantauan di lapangan, Kepala Balai beserta Tim KKLP Pelindungan dan Pemodernan Sastra melakukan pertemuan dengan pihak Dinas Pendidikan. Dalam pertemuan itu, Kepala Balai dan Tim KKLP menyampaikan kembali pentingnya program Revitalisasi Bahasa Daerah Madura dan tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Kepala Balai juga menyampaikan hasil sementara pengimbasan yang telah dilaporkan secara tertulis oleh para guru utama, meminta Dinas Pendidikan untuk mendukung dan memfasilitasi pengimbasan yang dilakukan oleh para guru di wilayahnya agar hasilnya maksimal, serta meminta Dinas Pendidikan yang belum melaksanakan Festival Tunas Bahasa Ibu secara berjenjang hingga tingkat kabupaten untuk segera menyelenggarakannya paling lambat pada bulan Oktober karena mereka harus mengirimkan pemenangnya untuk mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat provinsi yang akan diselenggarakan di Surabaya pada awal bulan November.
Kabid SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, Kabid SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan (Dr. Ridwan), dan Kabid Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep dalam pertemuan terpisah menyatakan dukungan penuh bagi suksesnya Revitalisasi Bahasa Daerah Madura. Di empat kabupaten tersebut pemantauan secara langsung dilakukan di beberapa sekolah: SMPN 2 Bangkalan, SMPN 2 Sampang, SDN Bugih 3 Pamekasan, dan SMPN 3 Sumenep.
Kepala Balai dan Tim KKLP Linmod menyaksikan secara langsung siswa-siswa SD dan SMP menampilkan tembang, menulis aksara daerah, mendongeng, membaca puisi, menulis cerpen, pidato, dan komedi tunggal sesuai dengan pilihan, minat, dan bakatnya. Kabupaten Pamekasan yang telah menyelesaikan Festival Tunas Bahasa Ibu hingga ke jenjang kabupaten menampilkan para juara FTBI tersebut. Dari pemantauan tersebut diperoleh hasil yang memuaskan bahwasannya para guru utama telah melakukan pengimbasan, baik secara mandiri maupun dengan dukungan Dinas Pendidikan dan telah menunjukan hasilnya pada tingkat siswa.
Pemantau dari Pusat Peengembangan dan Pelindungan Sastra, badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Dian Palupi, menyatakan bahwa pemerintah daerah Kabupaten Pamekasan dan Sumenep telah melakukan praktik baik dalam RBD dengan adanya peraturan sehari berbahasa Madura dalam setiap bulannya. Bahkan dalam peringatan hari Jadi Kabupaten Pamekasan, semua aktivitas pemerintahan menggunakan bahasa Madura. (Yuli)