Pengarang yang memiliki banyak nama samaran, yaitu Tiwiek SA, Gambiranom, Palgunadi, dan Nuruls ini lahir di Tulungagung, 8 Juni 1948. Namun, Suwignyo Adi lebih dikenal dengan nama samaran Tiwiek SA. Pendidikan SD diselesaikan tahun 1963 di Tulungagung, demikian pula pendidikan SLTP (tahun 1967) dan SPG (tahun 1970). Sehari-hari Suwignyo Adi adalah Kepala SD Kalidawir 4 (2002—sekarang). Kariernya bermula sebagai guru sejak tahun 1973—1995 yakni mengajar di SDN Karangtalun I, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung. Tahun 1996—2002 ia diangkat menjadi kepala SDN Rejosari 2, Kalidawir. Kegiatan tulis-menulis mulai digeluti Suwignyo Adi sejak 1972 di Tulungagung karena terinspirasi sang ayah yang gemar membaca Jaya Baya. Atas dorongan pribadi yang kuat untuk menyalurkan hobi menulis dan ingin mencari tambahan penghasilan, maka jadilah ia seorang pengarang yang sangat produktif. Dalam waktu satu tahun, Suwignyo Adi mampu mencipta 24 judul cerita, baik novel, cerita pendek, dan cerita bersambung. Sejak 1972—2000, Suwignyo Adi telah menghasilkan 250 judul karya sastra. Selain sebagai pengarang dan penyair yang produktif, Suwignyo Adi adalah pengarang yang sangat disiplin dalam pendokumentasian hasil karyanya. Suwignyo Adi mempunyai komitmen untuk melestarikan bahasa dan sastra Jawa dan selalu berusaha berbagi rasa dan pengalaman dengan orang lain terutama sesama pengarang. Peran penting majalah berbahasa Jawa di Jawa Timur seperti Panjebar Semangat, Jaya Baya, dan Jawa Anyar sangat berarti dalam memacu kreativitas berkarya Suwignyo Adi, selain Djaka Lodang, Mekarsari, dan Parikesit yang berada di Jawa Tengah. Karya Suwignyo Adi banyak yang telah dibahas sebagai bahan skripsi, di antaranya: (1) “Kesumat” (cerbung), dibahas Naning Rosana-UNS Surakarta (1998) dengan judul “Kajian Sosiologi dalam Cerbung Kesumat”; (2) “Carang-Carang Garing” (cerbung) dibahas Sumarsono-UNS Surakarta (1988) dengan judul “Kondisi Sosial Budaya dalam Cerbung Carang-Carang Garing”; (3) “Benik Kuningan Gambar Merak”, “Nalika Ombak Gumulung”, “Keplantrang” dibahas oleh Yayuk SusilowatiUNS Surakarta (1992) dengan judul “Tiga Cerbung Karya Tiwiek SA: Suatu Tinjauan Struktural dan Sosiologi Sastra”; (4) “CarangCarang Garing”, “KadurakanKadurakan”, “Skandal” dibahas oleh Sri Martini-UNS Surakarta (1992) dengan judul “Unsur Kriminalitas dalam Tiga Cerbung Karya Tiwiek SA: Suatu Pendekatan Sosiologi Sastra”; (5) “Kesumat” (cerbung) dibahas Eni Widarti-Unesa (1996) dengan judul “Analisis Struktur dan Psikologis Cebung Kesumat karya Tiwiek SA; (6) “Ing Samburining Warana” (cerbung) dibahas oleh R. Budi Jatmiko-UNS Surakarta (1996) dengan judul “Cerbung Ing Samburining Warana Karya Tiwiek SA: Sebuah Tinjauan Struktural Genetik”; (7) “Nalika Rembulan Panglong” (cerbung) dibahas Imanuel Fajar RaharjaUNS Surakarta (1996) dengan judul “Masalah Kriminalitas dalam Cerita Bersambung Nalika Rembulan Panglong Karya Tiwiek SA: Sebuah Pendekatan Sosiolog Sastra”; (8) “Martini s.d. “Sumyur” (24 cerbung) dibahas oleh Wahyu Widyaretno-Unesa (1996) dengan judul “Tema Dominan dan Nilai Budaya Jawa dalam CerbungCerbung Tiwiek SA”. Adapun prestasi dan pengahargaan yang didapatkan Suwignyo Adi berkaitan dengan karya-karyanya antara lain: (1) Juara Harapan I Lomba Penulisan Novel oleh PJKT Surakarta 1981 pada novel Gora Gurnita; (2) Cerkak berjudul “Luput Ing Panyana” meraih juara II lomba penulisan cerkak yang diselenggarakan PJKT Surakarta 1983; (3) Cerkak berjudul “Sumber” meraih juara harapan lomba penulisan cerkak yang diselenggarakan Kanwil Depdikbud Provinsi Jawa Timur 1983; (4) Cerkak berjudul “Katekuk Katelikung” meraih juara harapan lomba penulisan cerkak majalah Jaya Baya 1983; (5) Cerkak berjudul “Karoban Luhuring Budi” meraih juara I lomba penulisan cerkak Djaka Lodang 1983; (6) Cerkak berjudul “Dalan Simpangan” meraih juara II lomba penulisan cerkak yang diselenggarakan Javanologi Jogyakarta 1984; (7) Cerkak berjudul “Surate Pabandari” meraih juara III lomba penulisan cerkak yang diselenggarakan Javanologi Jogyakarta 1984; (8) Cerkak berjudul “Dudu Kaelokan” meraih juara harapan lomba penulisan cerkak yang diseleng-garakan Kelompok Penulis Semarang (KPS) 1983; (9) Naskah teater tradisional (ludruk) berjudul “Si Culika Pasang Paeka” meraih juara III lomba penulisan naskah teater tradisional yang diselenggarakan Kanwil Depdikbud Provinsi Jawa Timur; (10) Juara III Tingkat Nasional lomba mengarang guru dengan judul “Perunggu Sumber Beji” yang diselenggarakan P2SD Jakarta; (11) Penyaji naskah dan sutradara terbaik lomba teater tradisional yang diselenggarakan Polda Jawa Timur dengan judul “Sadar” tahun 1988. Suwignyo Adi adalah pengarang yang aktif dan produktif. Berikut ini daftar karya Suwignyo Adi.
Novel dan Crita Sambung
(1) “Murtini” dimuat dalam Djaka Lodhang 1979 nomor 370—391; (2) “Tumbal Tali Telu” dimuat dalam Djaka Lodhang 1980 nomor 396—401; (3) “Minten” dimuat dalam Djaka Lodang 1981 nomor 429—439; (4) “Wewadi ing Pulo Penyu” dimuat dalam Djaka Lodhang 1981 nomor 460—473; (5) “Gora Gurita” dimuat PJKT Surakarta 1981; (6) “Benik Kuning Gambar Merak” dimuat dalam Djaka Lodhang 1982 nomor 504—511; (7) “Anak Nutup” dimuat dalam Jaya Baya 1982 nomor 47—50; (8) “CarangCarang Garing” dimuat dalam Jaya Baya 1983; (9) “Tumbal-Tumbal Revolusi” dimuat dalam Djaka Lodhang 1983 nomor 569—575; (10) “Nalika Ombak Gumulung” dimuat dalam Djaka Lodang 1984 nomor 610—622; (11) “Sumyur” dimuat Panjebar Semangat 1984 nomor 25—37; (12) “Sumi” dimuat dalam Djaka Lodhang 1985 nomor 671—684; (13) “Keplangtrang” dimuat Djaka Lodhang 1986 nomor 696—710; (14) “Sing Dadi Bante” dimuat Djaka Lodhang 1987 nomor 740—753; (15) “KadurakanKadurakan” dimuat Djaka Lodhang 1985 nomor 647—658; (16) “Kesumat” dimuat Jaya Baya 1988, nomor 14—33; (17) “Skandal” dimuat Mekar Sari 1988 nomor 7—12; (18) “Suminar” dimuat Djaka Lodhang 1988 nomor 824—844; (19) “Jaring Wisa” dimuat Jaya Baya 1990 nomor 21—30; (20) “KrikilKrikil” dimuat Mekar Sari 1989 nomor 31—36; (21) “Jumedhor Wayah Esuk” dimuat Mekar Sari 1990 nomor 16—20; (22) “Nalika Ati Geseng” dimuat Djaka Lodhang 1990 nomor 926—935; (23) “Patonah” dimuat Jaya Baya 1993 nomor 42—50; (24) “Isih Ana Esuk Kumencar” dimuat Panjebar Semangat; (25) “Dudu Kencana” dimuat Djaka Lodang 1993 nomor 1058—1070; (26) “Indri” dimuat Djaka Lodhang 1994 nomor 1102—1126; (27) “Ing Samburining Warana” dimuat Jaya Baya 1985 nomor 28—52; (28) “Kabuncang Natap Karang” dimuat dalam Mekar Sari 1995 nomor 31—44; dan (29) “Nalika Rembulan Panglong” dimuat Djaka Lodhang 1995 nomor 11—29.
Cerita Sambung Remaja
“Sutini” dimuat Panjebar Semangat 1981 nomor 42—47; (2) “Detektif Lombok Cimpling” dimuat Panjebar Semangat 1986 nomor 6—11; (3) “Sewengi Ing Pereng Cemen” dimuat Panjebar Semangat 1987 nomor 27—34; (4) “Misteri Pulo Anggrek” dimuat Panjebar Semangat 1988 nomor 40—49; (5) “Tumiyuping Angin Sore” dimuat Mekar Sari 1989 nomor 19—24; (6) “Kabentus Ing Pamuwus” dimuat Djaka Lodhang 1989 nomor 861—867; dan, (7) “Nrajang Ampak-ampak” dimuat Djaka Lodhang 1989 nomor 868—880.
Cerita Sambung Anak
(1) “Durjana Sinatriya” dimuat Panjebar Semangat 1979 nomor 39—44; (2) “Harti” dimuat Jaya Baya 1983 nomor 36—38; (3) “Gerilya Cilik” dimuat Panjebar Semangat 1984; (4) “Bakat Ora Kuwat Drajad” dimuat Jaya Baya 1985 nomor 24—26; (5) “Mbah Man Dheyog” dimuat Jaya Baya 1987 nomor 28—30; dan, (6) “Album Tuwa” dimuat Djaka Lodang 1991 nomor 963—973.
Cerita Pendek atau Crita Cekak
(1)“Milah” dimuat Panjebar Semangat 1972 nomor 27; (2) “Gawane Jabang Bayi” dimuat Panjebar Semangat 1972; (3) “Tilik” dimuat Panjebar Semangat 1972 nomor 43; (4) “Kriting” dimuat Panjebar Semangat 1977; (5) “Salon” dimuat Panjebar Semangat 1977; (6) “Mburu Uceng Kelangan Dheleg” dimuat Panjebar Semangat 1977; (7) “Surabaya” dimuat Jaya Baya 1977; (8) “Tamu” dimuat Jaya Baya 1977; (9) “Kena Pulude” dimuat Jaya Baya 1978; (10) “Lurung” dimuat Jaya Baya 1978; (11) “Nuning” dimuat Panjebar Semangat 1978 nomor 49; (12) “Boinah” dimuat Jaya Baya 1979 nomor 3; (13) “Wecane Dhukun Tiban” dimuat Jaya Baya 1979 nomor 44; (14) “Layang Loro” dimuat Jaya Baya 1979; (15) “Si Ragil Jaka Pamungkas” dimuat Jaya Baya 1979 nomor 49; (16) “Maratuwaku” dimuat Jaya Baya 1979 nomor 16; (17) “Nampa Paukuman” dimuat Djaka Lodhang 1978 nomor 361; (18) “Sariyem” dimuat Djaka Lodhang 1979; (19) “Rep Untung Sidha Buntung” dimuat Panjebar Semangat 1979 nomor 16; (20) “Jurang Gandhul” dimuat Jaya Baya 1980 nomor 19; (21) “Kul Buntet” dimuat Jaya Baya 1980 nomor 23; (22) “Kojur” dimuat Jaya Baya 1980 nomor 40; (23) “Kliru Pangarah” dimuat Jaya Baya 1980 nomor 52; (24) “Tebusan” dimuat dalam Jaya Baya 1980 nomor 24; (25) “Bocah Wadhon Rok Ijo” dimuat Jaya Baya 1980 nomor 3; (26) “Laire Jabang Bayi” dimuat Jaya Baya 1980 nomor 10; (27) “Guru Lakiku” dimuat Jaya Baya 1980 nomor 16; (28) “Wong Lanang” dimuat Djaka Lodhang 1980 nomor 403; (29) “Tumusing Sepata” dimuat Djaka Lodhang 1980 nomor 409; (30) “Jago Kluruk Wayah Surup” dimuat Djaka Lodhang 1980 nomor 413; (31) “Srengenge Esuk kang Surem” dimuat Jaya Baya 1980 nomor 32; (32) “Dalan Peteng kang Dakambah” dimuat Panjebar Semangat 1981 nomor 37; (33) “Jas Bukak Iket Blangkon” dimuat Jaya Baya 1981 nomor 24; (34) “Hendrik Paiman” dimuat Jaya Baya 1981 nomor 26; (35) “Lembaran Ewon” dimuat Jaya Baya 1981 nomor 13; (36) “Sandhungan” dimuat Jaya Baya 1981 nomor 35; (37) “Ngisor Wit Ingas” dimuat Jaya Baya 1981 nomor 1; (38) “Tunggak Anyar” dimuat Jaya Baya 1981 nomor 49; (39) “Kepethuk Ing Kidul Sumur” dimuat Djaka Lodang 1981 nomor 441; (40) “Putri Giok” dimuat Jaya Baya 1982 nomor 26; (41) “Pragola 1, 2” dimuat Jaya Baya 1982 nomor 33; (42) “Kanugrahan ing Siji Syw” dimuat Djaka Lodhang 1982 nomor 514; (43) “Sing Teka Saka Lunga” dimuat Jaya Baya 1982 nomor 48; (44) “Sanggar Mekar” dimuat dalam Parikesit 1982 nomor 498; (45) “Sawise Ngancik Pathet” dimuat Parikesit 1982 nomor 507; (46) “Jurang-jurang Cerung” dimuat Jaya Baya 1982 nomor 12; (47) “Wewayangan Wengi Tenan” dimuat Parikesit 1982; (48) “Suwi” dimuat Djaka Lodhang 1983 nomor 539; (49) “Ketladhung” dimuat Parikesit 1983 nomor 524; (50) “Sumber” dimuat Kanwil Dikbud 1983; (51) “Kethuk Katlikung” dimuat Jaya Baya 1983; (52) “Blabak Kayu Kembang” dimuat Jaya Baya 1983 nomor 48; (53) “Dudu Kaelakon” dimuat Parikesit 1983 nomor 555; (54) “Kadereng Ati Geseng” dimuat Panjebar Semangat 1983 nomor 35; (55) “Pangapura” dimuat Djaka Lodhang 1983; (56) “Dalan Simpangan” dimuat Jaya Baya 1983 nomor 51; (57) “Ka— O” dimuat Mekar Sari 1983 nomor 16; (58) “Karoban Luhuring Budi” dimuat Djaka Lodhang 1983 nomor 581; (59) “Surate Pabandari” dimuat Mekar Sari 1984 nomor 23; (60) “Kutut Siluman” dimuat Panjebar Semangat 1984 nomor 2; (61) “Kedhuwang Kadhung” dimuat Djaka Lodhang 1984 nomor 597; (62) “Krikil-Krikil” dimuat Djaka Lodhang 1984; (63) “Santhet 1, 2” dimuat Jaya Baya 1984 nomor 29; (64) “Sandiwarane Pak Dirjo” dimuat Djaka Lodhang 1984; (65) “Bubrah” dimuat Djaka Lodhang 1984 nomor 608; (66) “Oknum” dimuat Mekar Sari 1984 nomor 10; (67) “Kalong Siji” dimuat Panjebar Semangat 1984 nomor 27; (68) “Brengsek” dimuat Djaka Lodhang 1984 nomor 632; (69) “Ibune Dewi” dimuat Panjebar Semangat 1984 nomor 47; (70) “Spekulasi” dimuat Jaya Baya 1984 nomor 17; (71) “Sadumuk Bathuk” dimuat Jaya Baya 1985 nomor 9; (72) “Mandhor Jakiyo” dimuat Jaya Baya 1985 nomor 36; (73) “Setahun Mudhun” dimuat Jaya Baya 1986 nomor 27; (74) “Lebur Dening Pangastuti” dimuat Jaya Baya 1986 nomor 33; (75) “Sepasar Bubar” dimuat Jaya Baya 1986 nomor 9; (76) “Kaputusan Pungkasan” dimuat Jaya Baya 1986 nomor 36; (77) “Utange Wis Sahohah” dimuat Mekar Sari 1986 nomor 10; (78) “Aku lan Dheweke” dimuat Panjebar Semangat 1986 nomor 1; (79) “Ketemu ing Comberan” dimuat Mekar Sari 1987 nomor 14; (80) “Mung Gusti kang Priksa” dimuat Mekar Sari 1987 nomor 16; (81) “Njerit lan Njerit” dimuat Mekar Sari 1986 nomor 19; (82) “Sedane Bapakku” dimuat Mekar Sari 1987 nomor 2; (83) “Impen Sagebyare Thathit” dimuat Mekar Sari 1987 nomor 4; (84) “Bledheg Nyamber Sirahku” dimuat Mekar Sari 1987 nomor 9; (85) “Lintang Wengi Ngiwi-iwi” dimuat Panjebar Semangat 1987 nomor 42; (86) “Es Degan Iku Rasa Butrawali” dimuat Jaya Baya 1987 nomor 45; (87) “Sawise Pathet Sanga” dimuat Jaya Baya 1987 nomor 29; (88) “Sing Teka ing Wanci Bengi” dimuat Jaya Baya 1987 nomor 23; (89) “Ketongek” dimuat Djaka Lodhang 1987 nomor 794; (90) “Ancamane Pak Irfan” dimuat Jaya Baya 1987 nomor 5; (91) “Ula Bu Rante” dimuat Jaya Baya 1987 nomor 8; (92) “Kasus” dimuat Panjebar Semangat 1988 nomor 19; (93) “Impene Anggreni” dimuat Mekar Sari 1988 nomor 1; (94) “Prasetyaning Ati” dimuat Jaya Baya 1988 nomor 46; (95) “Ha…?” dimuat Mekar Sari 1988 nomor 13; (96) “Kalung” dimuat Mekar Sari 1989 nomor 20; (97) “Dalan Sing Dipilih” dimuat Jaya Baya 1989 nomor 38; (98) “Tapel Wates” dimuat Panjebar Semangat 1989 nomor 45; (99) “Makutha” dimuat Mekar Sari 1989 nomor 19; (100) “Nladhung Keduwung” dimuat Panjebar Semangat 1989 nomor 19; (101) “Ranking” dimuat Jaya Baya 1990 nomor 40; (102) “Amplop” dimuat Panjebar Semangat 1989 nomor 6; (103) “Lawang” dimuat Mekar Sari 1990 nomor 31; (104) “Tukiran Jembling” dimuat Panjebar Semangat 1990 nomor 45; (105) “Dhayohku” dimuat Panjebar Semangat 1991 nomor 45; (106) “Semrepet” dimuat Jaya Baya 1991 nomor 24; (107) “Kasus” dimuat Panjebar Semangat 1991 nomor 25; (108) “Kang Raji” dimuat Panjebar Semangat 1991 nomor 47; (109) “Wirastri” dimuat Panjebar Semangat 1991 nomor 30; (110) “Nyebal” dimuat Panjebar Semangat 1992 nomor 40; (111) “Dudu Kencana” dimuat Jaya Baya 1992 nomor 10; (112) “Politik” dimuat Panjebar Semangat 1992 nomor 24; (113) “Satu-satu Aku Sayang Ibu” dimuat Jaya Baya 1992 nomor 8; (114) “Trubus Kang Mranggas” dimuat Panjebar Semangat 1993 nomor 4; (115) “Edian….” dimuat Jawa Anyar 1993 nomor 6; (116) “Dudu Jurang” dimuat Jawa Anyar 1993; (117) “Kowe Pancen Edian” dimuat Panjebar Semangat 1993 nomor 33; (118) “Dhokter Tanti” dimuat Djaka Lodhang 1993 nomor 35; (119) “Sawise Limang Taun” dimuat Djaka Lodhang 1993 nomor 1077; (120) “Cerkak” dimuat Panjebar Semangat 1993 nomor 1080; (121) “Suket Garing” dimuat Jaya Baya 1993 nomor 40; (122) “Pitukon” dimuat Djaka Lodhang 1993 nomor 8; (123) “Soale Rupamu Ayu” dimuat Panjebar Semangat 1994 nomor 1094; (124) “Kelas Gedhongan” dimuat Djaka Lodhang 1994 nomor 38; (125) “Buku Dinane Mas Jum” dimuat Mekar Sari 1994 nomor 1130; (126) “Barter” dimuat Mekar Sari 1994 nomor 29; (127) “Lasmi” dimuat Mekar Sari 1995 nomor 38; (128) “Endahe Srengenge Esuk” dimuat Panjebar Semangat 1995 nomor 10; (129) “Wewadi Kang Siningit” dimuat Djaka Lodhang 1996 nomor 44—45; (130) “Jimat” dimuat Panjebar Semangat 1996 nomor 16; (131) “Ora Nemu Wangsulan” dimuat Djaka Lodhang 1996 nomor 50; (132) “Mopo” dimuat Panjebar Semangat 1996 nomor 29; (133) “Kethuthul Jalak” dimuat Panjebar Semangat 1996.
Cerita Pendek Anak (Crita Cekak Bocah)
(1) “Akale Pak Badil” dimuat Jaya Baya 1980 nomor 13; (2) “Nety Menyang Desa” dimuat Jaya Baya 1980 nomor 15; (3) “Toh-tohan” dimuat Jaya Baya 1980 nomor 48; (4) “Supatane Biyung” dimuat Panjebar Semangat 1979 nomor 36; (5) “Si Putih” dimuat Panjebar Semangat 1979 nomor 16; (6) “Maling Kang Apes” dimuat Jaya Baya 1981 nomor 27; (7) “Wawan Si Calon Detektif” dimuat Jaya Baya 1981 nomor 42; (8) “Tradhisi Tiban” dimuat Jaya Baya 1981 nomor 44; (9) “Darto lan Wedhuse” dimuat Jaya Baya 1981 nomor 51; (10) “Kisman Balung” dimuat Jaya Baya 1982 nomor 39; (11) “Pardi Getun” dimuat Jaya Baya 1982 nomor 43; (12) “Warung Bisu” dimuat Jaya Baya 1981 nomor 2; (13) “Gunting” dimuat Jaya Baya 1982 nomor 46; (14) “Mbah Saridi” dimuat Jaya Baya 1982 nomor 4; (15) “Pardi lan Kesebelasane” dimuat Jaya Baya 1982 nomor 10; (16) “Bapake Wawan Kemropok” dimuat Jaya Baya 1983; (17) “Regune Lilik Gawe Kejut” dimuat Jaya Baya 1983 nomor 15; (18) “Pardi Dadi Juragan” dimuat Jaya Baya 1984 nomor 22; (19) “Pak Irawan Salah Tampa” dimuat Jaya Baya 1984 nomor 48; (20) “Wahyu Ora Sidha Numpak” dimuat Jaya Baya 1984 nomor 15; (21) “Ewik” dimuat Jaya Baya 1985 nomor 42; (22) “Saidi Gombloh Dadi Guyon” dimuat Jaya Baya 1985 nomor 50; (23) “Rebo Ketabrak Colt” dimuat Jaya Baya 1985 nomor 18; (24) “Retno, Si Lombok Cimpling” dimuat Jaya Baya 1986 nomor 36; (25) “Bu Habib Kejodheran” dimuat Jaya Baya 1986 nomor 42; (26) “Sidane Sumbing Ngaku” dimuat Jaya Baya 1988 nomor 36; (27) “Janjine Si Ajag” dimuat Panjebar Semangat 1988 nomor 32; (28) “Panikem Mbolos Sekolah” dimuat Jaya Baya 1988 nomor 12; dan, (29) “Teguh Wedhi Dosa” dimuat Jaya Baya 1989 nomor 35. Cerita Rakyat Bersambung (1) “Dahuru ing Blambangan” dimuat Panjebar Semangat 1979 nomor 30—36; (2) “Lancur Bangkalan” dimuat Panjebar Semangat 1980 nomor 3—10; (3) “Bebaten” dimuat Panjebar Semangat 1980 nomor 35—40; (4) “Majapahit Timbereng” dimuat Djaka Lodhang 1982 nomor 525—532; (5) “Kencan Pati” dimuat Jaya Baya 1983 nomor 27—30; (6) “Raseksa ing Alas Purwa” dimuat Jaya Baya 1984 nomor 14—28; (7) “Kamandaka” dimuat Jaya Baya 1985 nomor 9—22; (8) “Gendam Asmaradana” dimuat Jaya Baya 1985 nomor 26—37; (9) “Panji Pulangjiwa” dimuat Jaya Baya 1987 nomor 5—11; (10) “Wirabumi Sayembara” dimuat Panjebar Semangat 1988; (11) “Teluh Jatingarang” dimuat Djaka Lodhang 1990 nomor 916—923; (12) “Tetes Getih ing Sebrang” dimuat Djaka Lodhang 1991 nomor 968—979; dan, (13) “Sukmo Malela” dimuat Jaya Baya 1991 nomor 30—42. Cerita Pendek Terjemahan (1) “Kitir” dimuat Jaya Baya 1980 nomor 42; (2) “Nggon Welut Didoli Udet” dimuat Jaya Baya 1982 nomor 19; (3) “Gegambaran Dina Tuwa” dimuat Djaka Lodhang 1981 nomor 447, (4) “Mr. Whoee” dimuat Panjebar Semangat 1980 nomor 30, (5) “Racun lan Omah Tawon” dimuat Panjebar Semangat 1980 nomor 43, (6) “Norma Aku Ora Ngira” dimuat Panjebar Semangat 1980 nomor 44, (7) “Patemon ing Seje Zaman” dimuat Panjebar Semangat 1980 nomor 18, (8) “Paket Maut” dimuat Panjebar Semangat 1980 nomor 19, (9) “Meres Kaperes” dimuat Panjebar Semangat 1983, (10) “Kong Kalikong” dimuat Panjebar Semangat 1983 nomor 52, (11) “Kursi Goyang” dimuat Panjebar Semangat 1979, (12) “:Juru Warta” dimuat Panjebar Semangat 1985 nomor 2, (13) “Zarqa si Mripat Aneh” dimuat Jaya Baya 1980 nomor 41, (14) “:Siti Zamrud Batur Tukon” dimuat Panjebar Semangat 1980, (15) “Lelaku Menyang Tanah Wetan” dimuat Panjebar Semangat 1981 nomor 6—15, (16) “Pangeran lan Si Miskin” dimuat Panjebar Semangat 1980 nomor 11—19, dan (17) “Durjana Lungit” dimuat Panjebar Semangat 1983 nomor 15—17. Beberapa buku karya Suwignyo Adi (1) Paskap Pasopati (novel anak berbahasa Indonesia) diterbitkan Isti, Semarang 1983, (2) Berebut Kyai Sengkalat (cerita rakyat bahasa Indonesia) diterbitkan Isti, Semarang, tahun 1983, (3) Janji Seorang Ksatria (cerita rakyat bahasa Indonesia) diterbitkan Dian Artha, Semarang 1984; (4) Kemelut di Blambangan (cerita rakyat bahasa Indonesia) diterbitkan Rosda, Bandung 1984; (5) Kedai Bisu (novel anak bahasa Indonesia) diterbitkan Sinar Wijaya, Surabaya 1985; (6) Aji Macan Gadhungan (cerita rakyat bahasa Jawa) diterbitkan Sinar Wijaya 1985; (7) Lancur Bangkalan (cerita rakyat bahasa Jawa) diterbitkan Sinar Wijaya, Surabaya 1985; (8) Sumber Beji (novel anak bahasa Indonesia) diterbitkan Balai Pustaka, Jakarta 1986; (9) Prabaretno Pulangjiwa (cerita rakyat bahasa Jawa) diterbitkan Sinar Wijaya, Surabaya 1988; (10) Teluh Condhong Campur (cerita rakyat bahasa Jawa) diterbitkan Sinar Wijaya, Surabaya 1988; (11) Alapalap Kyai Sangkelat (cerita rakyat bahasa Jawa) diterbitkan Sinar Wijaya, Surabaya 1988; (12) Raseksa ing Alas Purwa (cerita rakyat bahasa Jawa) diterbitkan Sinar Wijaya, Surabaya 1988; (13) Keberanian Tak Terduga (novel anak bahasa Indonesia) diterbitkan Balai Pustaka, Jakarta 1993; (14) Di Balik Awan Hitam (novel anak bahasa Indonesia) diterbitkan Mustika Media 1995; (15) Ketika Katak dan Ular Menjadi Rupiah (novel anak bahasa Indonesia) diterbitkan Sinar Wijaya, Surabaya 1995; (16) Berlian dalam Kubangan (novel anak bahasa Indonesia) diterbitkan Sinar Wijaya, Surabaya 1995 dan, (17) Retno Si Cabe Rawit (novel anak bahasa Indonesia) diterbitkan Balai Pustaka, Jakarta 1996. Berkat kegigihannya nguriuri dan mengembangkan sastra Jawa, Suwignyo Adi menerima penghargaan pembina sastra Jawa dari Yayasan Rancage tahun 2006. Suwignyo Adi saat ini bertempat tinggal di Desa Karangtalun, RT 04 RW III, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung.