Malam satu Suro adalah momen yang dinanti-nantikan oleh seluruh warga Ponorogo. Suro, yang merujuk pada bulan Muharam atau bulan pertama dalam kalender Hijriah (kalender Islam), dirayakan melalui serangkaian acara yang melibatkan berbagai pihak. Menjelang malam satu Suro, Ponorogo menggelar Grebeg Suro, sebuah perayaan tahunan yang berlangsung setiap tahun untuk menyambut tahun baru Hijriyah dan sebagai perayaan hari jadi Kabupaten Ponorogo. Acara ini diselenggarakan oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 63 Tahun 1987 tentang Tim Kepariwisataan Daerah Tingkat II Ponorogo. Rangkaian acara Grebeg Suro mencakup pameran, lomba, dan festival, termasuk Festival Reog Nasional (FRN), tirakatan, kirab pusaka, pawai lintas sejarah, larungan risalah doa di Telaga Ngebal pada tanggal 1 Suro, dan konser atau hiburan. Setelah absen selama dua tahun akibat pandemi COVID-19, perhelatan ini kembali digelar pada tahun 2022, berlangsung dari 11 Juli hingga 28 Agustus 2022.
Sumber gambar: Kanal Youtube Grebeg Suro Ponorogo (https://www.youtube.com/watch?v=xPeNgdzTxIw)
Acara Grebeg Suro diawali dengan Reog Kol Show Bupati Cup, istighosah, Ganesha Musik Show, Ngebel Accoustic Festival, Jambore Hard Top Jatim, lomba karawitan umum, sima’an alquran Rabu Pahing, kontes tanaman hias Nasional, upacara pembukaan, Festival Reog Mini (FRM) ke XVIII, Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) ke XXVII, pameran bazar UMKM, pameran keris dunia Ponorogo Hebat, Ponorogo Kreatif Festival dan lomba musik pelajar, pacuan kuda, Grebeg Suro Trail Adventure, Vespa Reog Paradise, Grebeg Bonsai Bumi Reog, lomba dan pameran burung berkica Nasional, festival wayang Internasional, Bhedol Pusoko dan Mocopotan, ziarah makam Batoro Katong dan KRMA Mertonegoro, kirab lintasan sejarah dan jamasan Pusoko, malam puncak grebeg Suro dan pengumuman FRM dan FNRP, pertunjukan wayang kulit, music on the street, larungan telaga Ngebel, konser harmoni Bumi Reog, festival santri, lomba penulisan karya ilmiah, pameran seni rupa, jambore sepeda unto, kontes kambing etawa, lomba macapat pelajar, Grebeg Suro Adventure off-road, Jambore mini trek Nasional, Grebeg Suro Pelung cup, Grebeg Suro motorcross, kontes ayam pelung, simaan Al-Quran, lomba karawitan tingkat pelajar, festival teater, parade Bujangganong feat tari Suffi, turnamen bola voli, parade dalang bocah, gelar Reog obrok, lomba baca puisi, rapat paripurna DPRD, gelar budaya, dan peringatan hari jadi Ponorogo ke-526, pertunjukan seni ketoprak, dan diakhiri dengan grebeg tutup bulan Suro.
Peringatan malam satu Suro di Dusun Sodong dilakukan dengan mengadakan doa bersama sebagai sebuah momen untuk kebersamaan dan mempererat silaturahmi dengan semua warga. Selain adanya doa bersama, acara ini bisa disebut dengan ritual sedekah bumi sebagai salah satu upacara adat masyarakat yang melambangkan rasa syukur manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil bumi. Masyarakat sekitar melaksanakan tradisi Suroan ini dengan hasil bumi yang diarak dan di punden desa sebagai tempat titik kumpul masyarakat untuk melakukan refleksi doa bersama.
Meskipun seluruh rangkaian acara berpusat di tengah kota, perayaan menyambut bulan Suro tidak hanya dilaksanakan oleh pemerintah, tetapi juga oleh masyarakat, termasuk masyarakat Dusun Sodong Kabupaten Ponorogo. Meskipun berjarak sekitar 20,2 KM dari pusat kota, masyarakat Dusun Sodong, yang hidup harmonis sebagai kelompok Budha-Islam, turut merayakan dan menantikan malam Suro sebagai momen istimewa.
Sumber: Sofiana, Eri. (2022). “Nilai Moderasi Beragama dalam Perayaan Malam Satu Suro Masyarakat Dusun Sodong Ponorogo”. Proceeding of International Conference Cultures & Language, 1—12. https://ejournal.uinsaid.ac.id/index.php/iccl/article/view/5752/1941.