Selasa, 27 Februari 2024, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur melalui KKLP Perkamusan dan Peristilahan melaksanakan kegiatan inventarisasi kosakata bahasa daerah di Kediri. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 20—23 Februari 2024 ini dimaksudkan untuk mengumpulkan kosakata bahasa Jawa dari ranah budaya, kuliner lokal, industri tahu, keagamaan, dan kosakata unik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kosakata ini nantinya akan dipersiapkan untuk diusulkan menjadi warga Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) VI setelah mengalami proses verifikasi dan validasi oleh para ahli.
Kegiatan pengambilan data di mulai pada tanggal 20 Februari 2024 dengan melakukan perjalanan darat ke Kediri. Kegiatan hari pertama, tim mendatangi informan pertama, Bapak Djati Utomo, Kepala Bidang Perpustakaan dan Kearsipan Kota Kediri. Melalui beliau didapatkan informasi dan dilakukan pencarian data berupa sumber-sumber tertulis terkait Kediri dari koleksi perpustakaan tersebut.
Kegiatan kemudian dilanjutkan di hari kedua pada tanggal 21 Februari 2024 dengan mendatangi narasumber Imam Mubarok, Ketua Dewan Kebudayaan Kediri yang memberikan berbagai informasi terkait kebudayaan dan kesenian Kediri. Kegiatan dilanjutkan dengan mendatangi salah satu pengusaha tahu takwa Kediri, Mbak Purbo Rini di kawasan sentra pembuatan tahu kediri. Di sini diperoleh berbagai kosakata peralatan tradisional dalam pembuatan tahu.
Pada hari ketiga, tanggal 22 Februari 2024, tim mendatangi narasumber kedua, yaitu Pak Edy Prasetyo, salah satu dalang di Kediri. Dari wawancara yang dilakukan diperoleh beberapa kosakata terkait pewayangan dan seni tradisional Kediri. Kemudian, tim melanjutkan perjalanan dengan mendatangi gereja Katolik di Kediri bernama Gereja Katolik Santa Maria Puhsarang yang merupakan pusat keagamaan dan gereja Katolik terbesar di Jawa Timur. Tim berhasil menemui Romo/Pendeta Tri Kuncoro dan Suster Sari. Dari hasil wawancara ditemukan berbagai kosakata bidang keagaman Katolik.
Saat pengambilan data hari keempat tanggal 23 Februari 2024, tim KKLP KI mendatangi narasumber ketiga, yaitu Yustyono Fatoni yang merupakan salah satu seniman Kediri. Dari hasil wawancara dengan seniman tersebut didapatkan berbagai kosakata kuliner, permainan anak, dan berbagai istilah lokal Kediri yang tidak ditemui di daerah lain. Kemudian pengambilan data dilanjutkan ke salah satu perajin batik ecoprint, Ibu Dyan Ekawati. Dari beliau ditemukan banyak istilah perbatikan dan kosakata terkait blangkon.