Yunani

Yunani tergolong perempuan pengarang sastra Jawa yang produktif. Cerita bersambungnya telah dimuat di berbagai media massa berbahasa Jawa dan tidak sedikit yang sudah terbit dalam bentuk buku. Yunani lahir di Tuban tanggal 2 Februari 1946 dengan nama Sri Wahyuni. Ia adalah anak kelima yang lahir dari pasangan R. Ajeng Soewarni dan R. Soediyono yang berasal dari Solo. Pendidikan formalnya adalah SR (1952— 1958), SMP (1958—1961), SMA (1961—1964) yang ditempuh di kota kelahirannya, Tuban. Setelah lulus dari SMA, ia melanjutkan ke pendidikan tinggi (keguruan) di kota Bojonegoro. Ia mengajar di SMP Nusantara Cepu tahun 1965— 1966. Tahun 1966, ia hijrah ke Surabaya dan menggeluti dunia swasta selama setahun. Sejak tahun 1980, ia bekerja tetap sebagai wartawan dan redaktur mingguan bahasa Jawa, Jaya Baya, hingga sekarang. Ia menikah dengan Ismail Hadi Nugraha dan dikarunia tiga orang anak. Media yang pertama kali memuat tulisannya adalah Jaya Baya. Kemampuannya di bidang menulis diakuinya sebagai karunia Allah dan bakat alam. Kedua faktor itu dikembangkan dengan baik dan dalam perjalanan proses kreatifnya, ia mengaku mendapat bantuan dari Balai Bahasa Yogyakarta dan media berbahasa Jawa yang telah menerbitkan karya-karyanya. Pada umumnya, karyakaryanya berupa novel, antara lain Dokter Wulandari (1998, Balai Pustaka), Katresnan Lingsir Sore (2000, Citra Jaya Murti Surabaya), Rumpile Ati Wanita, Ayu Sri Rahayu, Sedhulur Lanang, Sumilaking Pedhut Klawu, Prahara I, Prahara II, Pengarep-Arep Sacuwil ing Tlatah Mencil, Emas Putih, Mega Klawu Ing Wulan Penganten, Cemara-Cemara Puskesma, Sumiliring Angin Padesan, Kadho Kagem Ibu, Rengat-Rengat Ing Kaca Bening, Bebanten, Ibu, Kadurakan ing Sekar Putih, Rembulan ing Dhuwur Kutha, Putu, dan Angin Saka Paran. Adapun karyanya yang ditulis dalam bahasa Indonesia, antara lain berupa cerita bersambung adalah “Menggapai Cinta yang Tertinggal” (Surabaya Post, 1992). Selain itu, ada juga karya berbahasa Indonesia berupa cerita untuk anak-anak seperti Panji Kelaras, Perjalanan ke Timur, Kartini Kecil yang diterbitkan oleh Citra Jaya Murti Surabaya. Adapun karyanya yang berupa geguritan dan terbit dalam antologi bersama, antara lain: (1) “Iki Tresnaku”, “Jiarah”, “Paceklik”, dalam Negeri BayangBayang (Festival Seni Surabaya, 1996); (2) “Bedugul”, “Ubud”, “Jojogan”, “Tuban”, “Kanggo Daddy”, “Kanggo Priya Kang Nyundhukake Kembang Mlati ing Rambutku”, “Wis Ora Ana Maneh Kanggo Kowe”, “Chrysant”, “Bougenville”, dan “Amarillys” dalam Kalung Barleyan (LPPM IKIP Surabaya); dan, (3) “Memori” dalam Drona Gugat (Bukan Panitia Parade Seni WR Supratman, 1995).

Bookmark the permalink.

Comments are closed.