Raedu Basha lahir pada tanggal 3 Juni 1988, ia seniman, sastrawan, dan antropolog berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal melalui sejumlah karyanya, berupa sastra dan etnografi, dia juga sering kali memenangkan nasional maupun Tingkat ASEAN. Raedu Basha salah seorang penulis pada Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2015 (termasuk 6 festival sastra terbaik di dunia). Karya tesisnya saat di Universitas Gadjah Madamemperoleh penghargaan Nusantara Academic Award 2019 dan Anugerah Sutasoma 2020.
Raedu Basha nama pena dari Badrus Shaleh. “Raedu” adalah nama panggilan kecilnya di Pulau Madura. Saat ini menjadi pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Sumenep. Menyelesaikan pendidikannya di Antropologi Ilmu Budaya, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Kekhasan karyanya ditunjukkan dari upaya mengeksplorasi lokalitas dunia pesantren, dunia pedesaan, dan pinggiran Indonesia, ke dalam karya sastra dan etnografi. beberapa bukunya yang cukup dikenal publik ialah kumpulan puisi Hadrah Kiai (2017) dan Sastrawan Santri: Etnografi Sastra Pesantren (2020). Raedu diberi anugerah Santri of The Year 2022 Kategori Santri Inspiratif Bidang Seni dan Budaya di Gedung Nusantara DPR-MPR RI.[10] Sejak 2018, ia menjadi pengurus Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama Jawa Timur, terlibat dalam agenda Muktamar Sastra 2018 dan Simposium Sastra Pesantren 2022 yang merumuskan sastra pesantren.