Surabaya, 18 November 2024 – Indonesia memiliki 718 bahasa daerah berdasarkan Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia (2019) yang dipublikasikan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Para ahli bahasa
memprediksi akan ada banyak bahasa daerah yang punah dalam beberapa dekade ke depan. Tidak ada negara yang kebal terhadap perubahan tersebut. Oleh karena itu, perlu ada upaya sungguh-sungguh dari berbagai elemen masyarakat. Mulai dari penutur, komunitas tutur, pemangku kepentingan di daerah, hingga pemerintah pusat untuk menjaga dan melestarikan bahasa daerah di Indonesia. Upaya tersebut tidak sekadar berupa jargon dan tulisan, tetapi juga aksi nyata. Kabar baiknya, upaya pelestarian bahasa daerah makin gencar dilakukan berbagai pihak saat ini.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra telah lama menumbuhkan gairah pelestarian bahasa-bahasa daerah di Indonesia. Dalam upaya menjaga dan melestarikan bahasa daerah secara berkesinambungan, pada tahun 2024, untuk pertama kalinya, Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra melalui sepuluh unit pelaksana teknis (UPT) yang ada di sepuluh provinsi menyelenggarakan Festival Teater Berbahasa Daerah (FTBD). Kegiatan ini ditujukan untuk menyasar penutur bahasa daerah jenjang SMA/SMK yang belum terakomodasi secara optimal untuk turut melestarikan bahasa daerahnya. Selain itu, kegiatan ini juga bermaksud untuk menggairahkan teater di kalangan remaja untuk melengkapi tujuh materi ajar di berbagai bidang keahlian yang dipelajari siswa dalamRevitalisasi Bahasa Daerah.
Hal terpenting lainnya adalah kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan remaja terhadap bahasa daerah. Diperlukan suatu kegiatan atau aktivitas kebahasaan dan kesastraan yang mampu menarik minat remaja untuk melestarikan bahasa daerah dengan semangat membangun kebersamaan dan kompetisi sehat di kalangan siswa. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk diselenggarakan kegiatan Festival Teater Berbahasa Daerah yang bersumber dari legenda dan cerita rakyat daerah.
Sejalan dengan hal tersebut, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Festival Teater Berbahasa Jawa untuk Siswa SMA/SMK Se-Jawa Timur pada 19–21 November 2024 di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama. Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur Dr. Umi Kulsum, M.Hum. mengatakan, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan rasa cinta akan bahasa Jawa, kreativitas dalam berteater, dan melatih kemampuan teatrikal para penutur bahasa daerah yang memiliki minat dan bakat di bidang teater.
Ketua Panitia, Balok Safarudin, M.Si. menjelaskan, festival ini dimulai pada Selasa (19/11), setelah pembukaan kegiatan oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur Dr. Umi Kulsum, M.Hum. Festival ini akan diikuti 200 pelajar dari 10 SMA, 7 SMK, dan 3 sanggar teater pelajar SMA/SMK dari 10 kabupaten (Sampang, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Kediri, Tulungagung, Malang dan Madiun) dan 4 kota (Surabaya, Kediri, Blitar, dan Malang). Para pelajar dapat memilih untuk menampilkan teater tradisional atau modern dengan durasi 30 menit di hadapan lima orang juri. Balok menambahkan, dewan juri festival akan menetapkan enam kategori juara dan enam kategori terbaik yang akan diumumkan pada Kamis (21/11), saat penutupan kegiatan. (*)