Jamal D Rahman lahir dan besar di Lenteng Timur, Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada 14 Desember 1967. Alumnus Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep (1987) ini menyelesaikan studi S1 Jurusan Aqidah dan Filsafat di Fakultas Ushuluddin, IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta pada 1994. Tahun 1999, ia mendapatkan beasiswa Ford Foundation untuk studi S2 Bidang Studi Ilmu Susastra, Program Pascasarjana, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia.
Mulai menulis sajak sejak di pondok pesantren, karyanya berupa puisi, esai, kritik sastra, masalah kesenian, dan kebudayaan telah tersebar di berbagai media massa di dalam dan luar negeri. Seperti Masa Kini, Bernas, Yogya Post, Kedaulatan Rakyat (Yogyakarta), Mimbar Pendidikan Agama, Jawa Pos, Surabaya Post, (Surabaya), Pikiran Rakyat (Bandung), Berita Buana, Pelita, Jayakarta, Harian Terbit, Media Indonesia, Kompas, Republika, Ulumul Quran, Amanah, dan Horison. Tulisan esai dan sajaknya pernah merambah majalah Dewan Sastera (Malaysia) dan Bahana (Brunei Darussalam) melalui Lembaran Program Mastera.
Ia kerap diundang mengikuti acara sastra di dalam dan luar negeri. Antara lain Festival Seni Ipoh III, Negeri Perak, Malaysia (1998), Program Penulisan Majelis Sastra Asia Tenggara bidang Esai di Cisarua, Bogor (1999), Seminar Kritikan Sastra Melayu Serantau, Kualalumpur (2001), dan Pertemuan Penulis Asia Tenggara (South-East Asian Writers Meet) di Kualalumpur (2001), Festival Poetry on the Road di Bremen, Jerman (2004).
Buku puisinya Airmata Diam (1993), Reruntuhan Cahaya (2003), Garam-garam Hujan (2004), Burn Me with Your Letters (terjemahan Nikmah Sarjono, 2004), dan Rubaiyat Matahari (2015). Puisi-puisinya juga diterjemahkan dalam bahasa Inggris, Jerman dan Portugal. Dimuat pula dalam beberapa antologi, seperti Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia (2000), Dari Fansuri ke Handayani (2001), Horison Sastra Indonesia 1: Kitab Puisi (2002), Hijau Kelon: Puisi Kompas 2002 (2002), Poetry on the Road (2004), Poetry and Sincerity (2006), dan 60 Puisi Indonesia Terbaik 2009 (2009).
Ia juga menjadi kontributor beberapa buku, di antaranya Islam dan Transformasi Sosial-Budaya (1993), Romo Mangun di Mata Para Sahabat (1997), Tarekat Nurcholishy (2001), Ulama Perempuan Indonesia (2002), Reinventing Indonesia (2008), Gus Mus: Satu Rumah Seribu Pintu (2009), Dermaga Sastra Indonesia (2010), dan 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh (2014).
Jamal pernah menjadi redaktur jurnal pemikiran Islam Islamika (1993-1995), wartawan majalah Ummat (1995-1999), redaktur majalah sastra Horison (1993) dan anggota Dewan Kesenian Jakarta periode 2003 – 2006.
Sumber : id.wikipedia.org, pujies-pujies.blogspot.com, diolah
Foto : mansajululum.ponpes.id