Rabu, 12 Maret 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) mengadakan empat sesi Rapat Internal Program Kerja Tahun Anggaran 2025. Rapat ini berlangsung di ruang rapat Ki Hajar Dewantara, sebuah ruangan yang menjadi pusat diskusi strategis bagi pengembangan bahasa dan sastra di wilayah Jawa Timur.
Dalam rapat ini, Kepala BBP Jatim (Puji Retno Hardiningtyas) memimpin rapat dengan didampingi oleh Kasubbag Umum (Ary Setyorini), bagian Perencanaan dan Pelaporan (Listya Kanda Dewi), serta Pejabat Pembuat Komitmen (Indri Novi Harawati). Rapat ini dihadiri oleh berbagai bagian yang memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan program kerja di lingkungan BBP Jatim.
Pada sesi pertama rapat ini, Retno membahas program kerja yang terkait dengan KKLP UKBI, khususnya mengenai kepanitiaan Sosialisasi UKBI Adaptif bagi Pemangku Kepentingan di Wilayah Mojokerto. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta partisipasi pemangku kepentingan dalam penggunaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif. Rapat ini diikuti oleh panitia yang terdiri atas Siti Komariyah, Wenni Rusbiyantoro, dan Yuyun Kartini. Dalam pembahasan, disoroti aspek teknis pelaksanaan sosialisasi, termasuk strategi komunikasi dengan peserta, penyediaan materi, serta kendala yang mungkin dihadapi dalam implementasi kegiatan di lapangan.
Sesi kedua dilaksanakan rapat dengan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP). Dalam rapat ini, Retno menyampaikan informasi tentang tugas pokok dan fungsi serta pembagian tanggung jawab dalam lingkup SPI dan SPIP. Fokus diskusi mencakup prosedur pengawasan internal, pengelolaan risiko, serta penyusunan dokumen yang diperlukan guna memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan program kerja BBP Jatim. Dalam pembahasan ini, disampaikan pentingnya koordinasi yang lebih erat antara SPI dan SPIP guna meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal yang diterapkan di BBP Jatim. Rapat ini diikuti oleh tiga anggota, yaitu Wenni Rusbiyantoro, Puspa Ruriana, dan Dwi Puspa Agustina.
Sesi ketiga dilaksanakan rapat dengan Bagian Barang Milik Negara (BMN) dan Kerumahtanggaan, membahas pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) serta aspek kerumahtanggaan di lingkungan BBP Jatim. Dalam arahannya, Retno menyampaikan informasi terkait dengan inventarisasi aset, pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, serta rencana pengadaan barang yang dibutuhkan untuk mendukung efektivitas kerja pegawai. Selain itu, Retno juga membahas prosedur pemanfaatan BMN agar selaras dengan ketentuan yang berlaku. Dalam diskusi, ditekankan pentingnya optimalisasi penggunaan aset serta peningkatan efisiensi dalam pengelolaan fasilitas kantor guna menunjang kinerja seluruh pegawai. Rapat ini diikuti oleh lima orang anggota, yaitu Nungky Fitri Fadila, Budi Aries Santoso, Wahyu Hariyanto, Setyo Wahyudi, dan Purnomo Adi Moelya.
Sesi keempat membahas program kerja KKLP Pelindungan dan Pemodernan Bahasa dan Sastra, dengan fokus utama pada kepanitiaan kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Peta Kebinekaan Bahasa dan Sastra, serta kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah. Dalam pembahasannya, Retno menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak guna memastikan pelaksanaan kegiatan dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi pelestarian serta pengembangan bahasa daerah di Jawa Timur. Rapat ini dihadiri oleh empat anggota, yaitu Yulitin Sungkowati, Oktavia Vidiyanti, Balok Safarudin, dan Naila Nilofar.
Sesi terakhir membahas tentang ketertiban internal bersama dengan tim Satuan Pengamanan (satpam). Dalam arahannya, Retno menyampaikan bahwa ketertiban dan keamanan lingkungan kerja harus menjadi prioritas bersama. Retno menekankan pentingnya koordinasi antara tim Satuan Pengamanan (Satpam) dan seluruh pegawai BBP Jatim untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif. Selain itu, ia juga mengingatkan agar prosedur keamanan, seperti kontrol akses dan pemantauan area kerja, dijalankan secara disiplin.
Selain itu, Retno juga meminta tim Satpam untuk lebih proaktif dalam mengidentifikasi potensi risiko dan menyampaikan laporan rutin terkait situasi keamanan di lingkungan BBP Jatim. Dengan koordinasi yang baik, diharapkan ketertiban internal dapat terjaga demi kelancaran pelaksanaan program kerja.
Secara keseluruhan, rapat internal ini berjalan dengan lancar dan produktif. Setiap bagian telah menyampaikan program kerja mereka masing-masing beserta kendala serta strategi penyelesaiannya. Retno juga menekankan pentingnya sinergi antarbagian guna mencapai target yang telah ditetapkan dalam Tahun Anggaran 2025. Selain itu, Retno juga menggarisbawahi pentingnya inovasi dan kreativitas dalam menjalankan program kerja agar BBP Jatim dapat terus berkontribusi dalam pengembangan dan pelestarian bahasa serta sastra di Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari rapat ini, Retno memberikan arahan bahwa setiap bagian diminta untuk menyusun laporan lebih terperinci mengenai program kerja yang akan dilaksanakan serta menyusun strategi mitigasi terhadap potensi kendala yang mungkin muncul. Harapannya, dengan adanya koordinasi yang baik, seluruh program kerja dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat serta pemangku kepentingan di Jawa Timur (Mon).