Jumat, 21 Maret 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) melaksanakan koordinasi terkait kegiatan literasi dan penyediaan bahan bacaan cerita anak. Koordinasi ini dilakukan langsung oleh Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas. Retno juga menyampaikan langkah-langkah strategis dalam memperkaya bahan bacaan bagi anak-anak.
Retno menyampaikan pentingnya kolaborasi antara berbagai lembaga untuk memastikan bahwa anak-anak di Jawa Timur memiliki akses ke bahan bacaan yang berkualitas. Dalam sambutannya, Retno menekankan, “Program literasi anak tidak hanya tentang menyediakan buku bacaan, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang mereka dalam aspek kognitif, sosial, dan emosional. Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Jawa Timur memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses bahan bacaan yang dapat memperluas wawasan mereka.”
Di tengah kegiatan yang berlangsung, Sandra Vivier, Direktur Institut Prancis Indonesia, turut memberikan sambutan hangat. “Kami sangat menyambut baik inisiatif ini. Kolaborasi antara berbagai pihak, seperti Balai Bahasa Jatim dan Institut Prancis Indonesia, membuka ruang untuk saling berbagi pengalaman dan sumber daya dalam mendukung literasi anak. Kami di Institut Prancis Indonesia juga siap berkontribusi dengan menyediakan bahan bacaan berbahasa Prancis yang dapat menjadi jembatan bagi anak-anak untuk memperkenalkan mereka pada budaya dan bahasa asing,” ujar Sandra.
Pada kesempatan yang sama, Retno juga menyampaikan terkait dengan pengembangan literasi di Indonesia dan menginisiasi untuk mengusulkan bentuk kerja sama yang lebih konkret. “Kita perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, tidak hanya untuk menyediakan buku, tetapi juga menciptakan berbagai program yang dapat mendekatkan anak-anak pada dunia literasi. Kami berharap kerja sama ini akan menjadi jembatan bagi anak-anak untuk mengenal berbagai macam literatur dari berbagai belahan dunia,” ungkap Retno, menginisiasi kerja sama yang lebih terstruktur dan berkesinambungan antara lembaga-lembaga terkait.
Selama pertemuan tersebut, berbagai ide dan rencana kerja sama mulai dipaparkan. Salah satunya adalah penyediaan bahan bacaan dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Prancis, yang bisa membuka wawasan anak-anak terhadap budaya internasional. Selain itu, Retno juga mengusulkan adanya program membaca bersama, diskusi literasi, dan pelatihan untuk guru agar mereka dapat lebih memahami bagaimana cara mengelola literasi yang efektif di kelas. Semua pihak yang hadir sepakat bahwa pembentukan jejaring yang lebih kuat antarlembaga akan memberikan dampak positif bagi kualitas pendidikan anak di daerah tersebut.
Retno berharap agar kolaborasi ini dapat terus berkembang, tidak hanya sebatas koordinasi semata, tetapi dapat berlanjut dengan berbagai kegiatan yang bisa memperkaya dunia literasi anak di Jawa Timur. “Melalui kolaborasi ini, kami berharap bisa menciptakan gerakan literasi yang menyeluruh, tidak hanya di kota besar, tetapi juga sampai ke daerah-daerah pelosok, sehingga tidak ada anak yang tertinggal dalam hal akses informasi dan bacaan yang berkualitas,” tutup Retno dengan penuh harapan.
Dengan semangat baru dan adanya komitmen yang kuat dari berbagai pihak, kegiatan koordinasi ini menjadi langkah awal yang menjanjikan dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan literat, dimulai dari anak-anak di Jawa Timur.