Rapat Penyampaian Progres Seleksi Duta Bahasa Jawa Timur Tahun 2025

Rabu, 9 April 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan kebahasaan dan sastra di kalangan generasi muda melalui pelaksanaan Rapat Penyampaian Progres Seleksi Duta Bahasa Jawa Timur Tahun 2025. Kegiatan ini diselenggarakan di Ruang Rapat Ki Hajar Dewantara, Kantor BBP Jatim, Surabaya, dan menghadirkan berbagai pihak terkait yang terlibat dalam pelaksanaan seleksi.

Rapat dipimpin langsung oleh Kepala BBP Jatim (Puji Retno Hardiningtyas) yang didampingi oleh Kepala Subbagian Umum (Ary Setyorini). Hadir pula dua perwakilan panitia kegiatan seleksi Duta Bahasa Jawa Timur (Adi Syaiful Mukhtar dan Adista Nur Primantari). Tidak hanya itu, rapat ini juga melibatkan perwakilan dari Ikatan Duta Bahasa Jawa Timur (Ikadubas Jatim), yakni Jessica Maranatha Virgin dan Muchammad Aldian Asmaradana (Duta Bahasa Nasional 2024), Firdausi Baiq Ardana, Rindra Afrizqi Anugrah, dan Mona Yuliana Simanjuntak (Finalis Duta Bahasa Jawa Timur 2024) yang memberikan kontribusi penting dalam menyampaikan perkembangan serta evaluasi awal proses seleksi tahun ini.

Dalam arahannya, Kepala BBP Jatim (Puji Retno Hardiningtyas, menekankan bahwa seleksi Duta Bahasa bukan sekadar ajang pencarian figur, tetapi lebih dari itu, merupakan salah satu strategi penting dalam menanamkan nilai-nilai kebahasaan dan kesastraan kepada generasi muda. Retno juga mengapresiasi kerja keras panitia serta dukungan penuh dari Ikatan Duta Bahasa yang selama ini terus aktif dalam kegiatan pembinaan.

“Seleksi ini harus mampu menjadi ruang bagi anak muda yang tidak hanya cakap berbahasa Indonesia yang baik dan benar, tetapi juga peduli terhadap bahasa daerah dan memiliki sikap nasionalisme yang kuat. Oleh karena itu, prosesnya harus dijaga kualitasnya dari awal,” ujar Retno.

Retno juga menyoroti pentingnya integritas dan transparansi dalam setiap tahapan seleksi. Ia berharap agar seluruh pihak yang terlibat bisa menjaga kredibilitas kegiatan ini, mengingat Duta Bahasa akan menjadi representasi BBP Jatim dalam berbagai kegiatan kebahasaan, baik di tingkat regional maupun nasional.

Sementara itu, Muchammad Aldian Asmaradana, yang pada kesempatan itu menjadi perwakilan dari Ikatan Duta Bahasa, menyampaikan laporan progres seleksi yang tengah berjalan. Dalam laporannya, Aldian mengungkapkan bahwa antusiasme pendaftar tahun ini sangat tinggi dan telah memenuhi target kuota pendaftaran. Namun demikian, Aldian juga mencatat adanya sejumlah kendala dalam proses administrasi awal.

“Jumlah pendaftar sudah melampaui angka 100 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur. Namun, kami mendapati sekitar 20 persen dari mereka belum memenuhi kelengkapan berkas sesuai syarat, seperti surat rekomendasi dan portofolio,” jelas Aldian.

Aldian menambahkan bahwa tim panitia telah mengambil langkah cepat dengan melakukan klarifikasi dan memberikan waktu tambahan kepada peserta untuk melengkapi dokumen yang kurang. Selain itu, panitia juga tengah menyiapkan proses seleksi tahap awal berupa penilaian esai kebahasaan dan video perkenalan sebagai tahapan penyisihan pertama.

Adista Nur Primantari, perwakilan panitia lainnya, menambahkan bahwa tahun ini panitia mencoba mengadopsi sistem seleksi yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, termasuk membuka ruang bagi peserta untuk mengekspresikan pemahaman mereka tentang keberagaman bahasa daerah dalam format digital. Adista menyebut bahwa hal ini bertujuan untuk menjangkau potensi duta yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga kreatif dan komunikatif di era digital.

Diskusi yang berlangsung selama lebih dari dua jam tersebut diwarnai dengan berbagai saran dan evaluasi dari para peserta rapat. Jessica dan Firdausi turut menyampaikan masukan berdasarkan pengalaman mereka selama menjabat sebagai Duta Bahasa. Keduanya menekankan pentingnya pembinaan yang berkelanjutan pascaseleksi agar para finalis Duta Bahasa tidak hanya berhenti pada seremonial, tetapi mampu terus berkontribusi nyata dalam gerakan literasi kebahasaan di daerah masing-masing.

Rapat ditutup dengan penegasan kembali dari Retno agar seluruh tahapan seleksi tetap mengedepankan prinsip objektivitas, keterbukaan, dan profesionalisme. Ia berharap agar Duta Bahasa Jawa Timur 2025 nantinya benar-benar lahir dari proses yang matang dan dapat menjadi duta yang menginspirasi di tingkat nasional.

Dengan terlaksananya rapat ini, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur menunjukkan keseriusannya dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya mencintai bahasa, tetapi juga siap menjadi agen perubahan dalam menjaga dan memartabatkan bahasa Indonesia dan bahasa daerah di tengah arus globalisasi yang kian deras.

Bookmark the permalink.

Comments are closed.