Pembekalan Awal Seleksi Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Jawa Timur Tahun 2025

Jumat, 11 April 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Awal Seleksi Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Jawa Timur Tahun 2025. Acara ini diselenggarakan dalam dua mode, yaitu secara luring di Ruang Rapat Ki Hajar Dewantara BBP Jatim dan secara daring melalui zoom. Kegiatan ini menjadi tonggak awal dalam proses panjang seleksi Duta Bahasa yang bertujuan menjaring generasi muda terbaik Jawa Timur untuk menjadi teladan dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, pelestarian bahasa daerah, serta penguasaan bahasa asing.

Kegiatan pembekalan tersebut dihadiri oleh Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas, yang didampingi oleh Kepala Subbagian Umum, Ary Setyorini serta tiga narasumber, yaitu Dian Roesmiati dan Amin Mulyanto dari BBP Jatim dan Muchammad Aldian Asmaradana perwakilan dari Duta Bahasa Nasional 2024. Hadir pula panitia pelaksana kegiatan, yaitu Adista Nur Primantari dan Adi Syaiful Mukhtar.

Sebanyak 116 peserta yang telah dinyatakan lolos tahap seleksi administrasi turut berpartisipasi secara daring. Mereka berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur, mewakili keberagaman latar belakang budaya, pendidikan, dan pengalaman, yang mencerminkan potensi besar generasi muda dalam pengembangan kebahasaan di tingkat provinsi.

Dalam sambutannya, Retno menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah menunjukkan komitmennya dalam mengikuti seleksi ini. Retno menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga eksistensi bahasa Indonesia di tengah gempuran budaya global.

“Duta Bahasa bukan sekadar gelar, tetapi amanah untuk menjadi pelopor dalam menguatkan jati diri bangsa melalui bahasa dengan berprinsip dan berpilar Trigatra Bangun Bahasa, yaitu utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing,” tuturnya.

Retno juga berharap agar para peserta tidak hanya menjadikan ajang ini sebagai kompetisi, tetapi sebagai wadah pembelajaran dan pengembangan diri.

“Kegiatan ini harus menjadi titik tolak bagi kalian semua untuk menjadi agen perubahan, tidak hanya dalam konteks kebahasaan, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya lagi.

Dalam pemaparan materi, ada tiga narasumber. Pemateri pertama yaitu Dian Roesmiati. Dalam materinya, Dian menyampaikan bahwa, “Sinergi antarkelompok dalam 7 Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Balai Bahasa Jawa Timur menjadi kunci strategis dalam menyukseskan tiga program utama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.”

Dian juga menyampaikan bahwa kolaborasi ini tidak hanya mencerminkan semangat integrasi, tetapi juga memperkuat peran masing-masing KKLP dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai peran dan kontribusi setiap KKLP menjadi bekal penting bagi peserta Pemilihan Duta Bahasa Jawa Timur 2025, agar mampu menjadi representasi generasi muda yang visioner, berdaya saing, dan berkomitmen memajukan kebahasaan dan kesastraan Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

Pemateri kedua yaitu Amin Mulyanto. Dalam materinya, Amin menyampaikan bahwa, “Literasi harus dikembangkan dengan cara-cara kreatif dan relevan mengikuti arus perkembangan zaman. Sudah saatnya kita menghapus stigma bahwa literasi itu membosankan dan kaku, karena sejatinya literasi adalah jendela imajinasi, gerbang pengetahuan, dan alat untuk membentuk pemikiran kritis.”

Amin juga menyampaikan bahwa melalui pendekatan yang segar dan inovatif—baik lewat teknologi, media sosial, maupun seni—generasi muda bisa diajak untuk mencintai literasi sebagai bagian dari gaya hidup, bukan sekadar kewajiban.

Pemateri ketiga, yaitu Muchamad Aldian Asmaradana. Dalam materinya, Dana menyampaikan bahwa, “Krida Kebahasaan dan Kesastraan yang ideal adalah krida yang terencana matang, terlaksana dengan efektif, dan terukur secara jelas dampaknya.”

Selain itu, Dana juga menambahkan bahwa Pemahaman terhadap prinsip ini menjadi hal krusial bagi seluruh peserta Pemilihan Duta Bahasa Jawa Timur 2025, agar mampu merancang program yang tidak hanya kreatif dan inovatif, tetapi juga relevan, berkelanjutan, dan memberi kontribusi nyata bagi pelestarian serta pengembangan bahasa dan sastra di tengah dinamika zaman.

Pembekalan ini mencakup pemaparan materi seputar peran dan tanggung jawab Duta Bahasa, strategi kampanye kebahasaan, serta penjelasan teknis tahapan seleksi berikutnya. Interaksi antara peserta dan pemateri berlangsung aktif, menunjukkan antusiasme peserta dalam menyambut peran yang akan mereka emban.

Dengan terselenggaranya kegiatan pembekalan awal ini, BBP Jatim berharap dapat menumbuhkan semangat kebahasaan di kalangan generasi muda, sekaligus mempersiapkan mereka menjadi sosok-sosok inspiratif yang mampu menggerakkan masyarakat untuk lebih mencintai dan memartabatkan bahasa Indonesia, serta menghargai kekayaan bahasa daerah di tengah dinamika zaman yang terus berkembang.

Bookmark the permalink.

Comments are closed.