Imam Muhtarom adalah sastrawan multitalenta kelahiran Bumi Penataran, Blitar, Jawa Timur pada 12 Mei 1977. Selain penulis karya sastra, ia juga adalah seorang kritikus, peneliti budaya, kurator dan dosen. Namanya dikenal melalui karya novel dan cerita pendek (cerpen) yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar. Bersama rohaniwan Mudji Sutrisno, dan jurnalis budaya Seno Joko Suyono, ia menjadi pendiri sekaligus kurator tetap festival tahunan tentang sastra, seni dan religi nusantara, Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) yang diselenggarakan setiap tahun, sejak tahun 2012 di Kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Gelar Sarjana Sastra diraihnya di Fakultas Sastra, Universitas Airlangga (Unair), Surabaya tahun 2001 sedangkan gelar Magister Humaniora direngkuhnya dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (FIB UI). Ia mengawali debutnya sebagai sastrawan dengan menulis fiksi, resensi buku, kritik sastra, menerjemahkan buku, dan menjadi kritikus teater. Dia juga sering dipercaya menjadi kurator seni rupa. Cerpennya dipublikasikan di sejumlah jurnal sastra nasional, surat kabar, dan berbagai antologi. Karyanya juga masuk dalam Sepuluh Besar Cerita Pendek Bali Post, Sepuluh Besar Cerita Pendek Universitas Negeri Padang, dan Universitas Deakin, Australia.
Pada 2008, Imam terpilih sebagai peserta Program Penulisan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) XII yang digelar Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Bogor, Jawa Barat. Berselang dua tahun, Imam terpilih sebagai satu dari 18 penulis Indonesia peserta festival sastra internasional bergengsi, Ubud Writers and Readers Festival 2010.
Karyanya yang telah terbit antara lain buku kumpulan cerpen Rumah yang Tampak Biru Oleh Cahaya Bulan (2007), Kulminasi: Teks, Konteks, dan Kota: Kumpulan Esai Sastra (2013), Keberlanjutan Reyog Bulkiyo (2018), dan Sesaji Puisi Ratu Adil (2014). Selain itu, Imam juga menjadi editor sejumlah buku tentang sejarah, budaya dan religiusitas
Di samping aktivitasnya di bidang sastra, seni dan budaya, Imam saat ini juga menjadi dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat.
Sumber : borobudurwriters.id, id.wikipedia.org, imamuhtarom.blogspot.com, diolah
Foto : kompas.id