Dalam upaya menguatkan strategi kemahiran berbahasa Indonesia, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) melalui Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) menggelar kegiatan koordinasi UKBI Adaptif di dua Kabupaten, yaitu Gresik dan Sidoarjo. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu Rabu—Kamis, 16—17 April 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis BBP Jatim dalam memperluas jangkauan dan efektivitas pelaksanaan UKBI Adaptif di lingkungan pendidikan dan masyarakat luas. Kegiatan ini diimplementasikan dalam bentuk koordinasi, presentasi program, dan penyusunan rencana kerja sama antara Balai Bahasa dan pemangku kepentingan dari Cabang Dinas Pendidikan setempat.
Kegiatan koordinasi ini dipimpin langsung oleh Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas, yang hadir bersama tim panitia dari KKLP UKBI: Siti Komariyah, Tri Winiasih, Wenni Rusbiyantoro, Yuyun Kartini, dan Naila Nilofar. Turut hadir pula perwakilan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Gresik dan Sidoarjo yang antusias mengikuti paparan dan diskusi.
Dalam sambutannya, Retno menegaskan pentingnya pelaksanaan UKBI Adaptif sebagai alat ukur yang objektif terhadap kemahiran berbahasa Indonesia. Retno menjelaskan bahwa UKBI tidak hanya menjadi alat evaluasi, tetapi juga berperan dalam mendorong peningkatan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia di satuan pendidikan.
“UKBI Adaptif merupakan instrumen kebahasaan yang dirancang untuk mengukur kompetensi berbahasa seseorang secara akurat dan efisien. Melalui pelaksanaan yang adaptif, peserta akan mendapatkan soal yang sesuai dengan kemampuan mereka sehingga hasil yang diperoleh benar-benar merefleksikan tingkat kemahiran berbahasa mereka,” ujar Retno.
Lebih lanjut, Retno mengajak seluruh pemangku kepentingan di wilayah Gresik dan Sidoarjo untuk menjadikan UKBI sebagai bagian dari budaya literasi dan pembelajaran yang berkelanjutan. Retno menekankan bahwa sinergi antara Balai Bahasa dan instansi pendidikan merupakan kunci dalam menyukseskan program ini.
Melalui kegiatan ini, BBP Jatim berharap UKBI Adaptif tidak hanya menjadi alat ukur, tetapi juga menjadi bagian integral dari peningkatan mutu literasi di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Gresik dan Sidoarjo. Harapan besar dititipkan kepada seluruh pemangku kepentingan agar UKBI terus berkembang sebagai instrumen strategis dalam membangun masyarakat Indonesia yang cakap berbahasa, kritis, dan literat. (WR, TW, dan MNK)