Penyuluhan Sastra bagi Guru SMP: Membangun Kreativitas dan Cinta Bahasa di Mojokerto

Dalam upaya memperkuat kompetensi guru Bahasa Indonesia sekaligus menumbuhkan semangat literasi di kalangan pelajar, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) melalui Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Pembinaan Bahasa dan Hukum menggelar Kegiatan Penyuluhan Sastra bagi Guru SMP Bidang Studi Bahasa Indonesia. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada Rabu–Kamis, 16–17 April 2025, bertempat di Aula Pertemuan Wisata Desa BMJ Mojopahit, Mojokerto.

Sebanyak 70 guru SMP dari berbagai sekolah di Kabupaten Mojokerto hadir sebagai peserta dalam kegiatan yang bertujuan membekali mereka dengan wawasan baru serta strategi pengajaran sastra yang lebih efektif dan relevan dengan perkembangan zaman.

Acara pembukaan berlangsung khidmat dan hangat, dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Siti Mardiyana. Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapannya agar para guru yang hadir dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, tidak hanya sebagai tugas profesi, tetapi juga sebagai bagian dari tanggung jawab moral untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah.

“Kita menyadari bahwa minat baca sastra di kalangan siswa masih perlu ditingkatkan. Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi forum pembelajaran, tetapi juga menjadi ruang refleksi bagi para guru untuk terus mengembangkan kreativitas dan kecintaan terhadap sastra Indonesia. Sastra adalah pintu untuk memahami budaya, nilai, dan jati diri bangsa,” ujar Siti Mardiyana dalam sambutannya.

Selanjutnya, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Puji Retno Hardiningtyas, turut memberikan sambutan yang sarat makna. Retno mengapresiasi antusiasme tinggi para peserta dan menyampaikan pentingnya peran guru dalam menjaga nyala semangat literasi di sekolah-sekolah.

“Sastra bukan sekadar materi pelajaran, melainkan sarana membangun empati, imajinasi, dan karakter. Guru memiliki peran strategis untuk menanamkan kecintaan pada sastra sejak dini. Melalui penyuluhan ini, para guru mendapatkan bekal yang cukup untuk menghidupkan pelajaran sastra di kelas secara kreatif dan menyenangkan,” ujar Retno dalam sambutannya.

Selama dua hari kegiatan, para peserta akan mengikuti berbagai sesi materi yang dikemas secara interaktif dan aplikatif. Materi yang disajikan mencakup topik-topik penting seperti strategi pembelajaran sastra di era digital, apresiasi karya sastra klasik dan modern, serta pendekatan kreatif dalam menulis dan menginterpretasi teks sastra.

Para pemateri berasal dari kalangan akademisi, sastrawan, dan praktisi pendidikan yang berpengalaman, yang tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga berbagi praktik baik dan pengalaman nyata di lapangan. Beberapa sesi dilengkapi dengan diskusi kelompok, simulasi pengajaran, dan studi kasus yang memungkinkan peserta untuk menerapkan langsung konsep-konsep yang dipelajari.

Antusiasme peserta terlihat dari keaktifan mereka dalam bertanya, berdiskusi, dan membagikan pengalaman mengajar sastra di sekolah masing-masing. Tak jarang, diskusi berkembang menjadi forum saling berbagi ide kreatif dan inspiratif dalam menghidupkan pembelajaran sastra di kelas.

Melalui penyuluhan ini, BBP Jatim berharap lahirnya komunitas guru sastra yang tangguh, inovatif, dan memiliki kepekaan budaya. Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman dari kegiatan ini, para guru diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam pengembangan literasi sastra di lingkungan sekolah.

Dengan semangat kolaborasi antara Balai Bahasa, Dinas Pendidikan, dan para guru, kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan mutu pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, serta menciptakan ruang yang lebih luas bagi generasi muda untuk mencintai dan menghidupi sastra sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. (ASM dan MNK)

 

Bookmark the permalink.

Comments are closed.