Mendikdasmen: Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Solusi Masalah Mental Anak

Mendikdasmen menyampaikan tausiah di Tower SMAMDA Surabaya

     Surabaya – Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyoroti masalah kesehatan mental yang terjadi pada murid SMP-SMA di kota-kota besar di Indonesia. Persoalan ini bisa diatasi melalui pendidikan khususnya melalui Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang diluncurkan Kemendikdasmen pada 10 Februari 2025 lalu.

     Hal ini ditegaskan Mendikdasmen di hadapan sekitar 2.000 guru yang mengikuti acara Silaturahim Syawalan dengan Guru Sekolah/Madrasah Muhammadiyah se-Surabaya di SMAMDA Tower, Rabu (24/4), di Surabaya, dalam agenda kunjungan kerja (kunker) di Surabaya dan Kab. Lamongan. Dalam kunker kali ini Mendikdasmen didampingi Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jatim Abu Khaer, Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jatim Praptono, dan Kepala Balai Bahasa Provinsi Jatim Puji Retno Hardiningtyas.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jatim Puji Retno Hardiningtyas, Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jatim Praptono, dan Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jatim Abu Khaer (dari kiri ke kanan) mendampingi kunker Mendikdasmen di Tower SMAMDA Surabaya

     “Masalah mental anak saat ini sangat serius. Khususnya pada anak SMP dan SMA di kota-kota besar mulai muncul gejala barcode. Ini perbuatan melukai diri sendiri karena tidak kuat mental menghadapi masalah,” ungkap Mu’ti. 

      Untuk diketahui, fenomena barcode adalah tindakan melukai diri dengan menyayat pergelangan tangan dengan silet atau pisau cutter karena merasa kesulitan mengatasi rasa sakit emosional. Luka sayatan dibuat menyerupai barcode atau kode batang. Dalam sejumlah riset, fenomena ini dilakukan anak usia 13–14 tahun dan usia 15–17 tahun di Indonesia.

     Mu’ti menjelaskan, solusi atas fenomena ini adalah pendidikan khususnya melalui Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang telah diluncurkan Kemendikdasmen awal tahun ini. Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat itu adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. 

     Gerakan tersebut menjadi tonggak penting dalam upaya menciptakan generasi emas Indonesia menuju tahun 2045. Pasalnya, melalui kebiasaan-kebiasaan tersebut Kemendikdasmen ingin memastikan anak-anak Indonesia tidak hanya unggul dalam aspek akademis, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat, kepeduliaan sosial, serta tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.

     Mu’ti yakin kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakukan anak terus-menerus dengan cara sederhana akan membangun karakter kuat.

     “Nanti coba lihat capaiannya dari perubahan perilaku, akademik, kesadaran bermasyarakat dan lainnya setelah menerapkan tujuh kebiasaan itu,” tandas Mu’ti.

Mendikdasmen meninjau pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di SMAN 1 Lamongan

     Usai menyampaikan tausiah, Mendikdasmen melanjutkan kunjungan kerja (kunker) ke SMAN 1 Lamongan untuk meninjau pelaksanaan program makanan bergizi gratis (MBG). Di sini, Menteri Mu’ti didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Effendi berdialog dengan sejumlah pelajar kelas XII tentang kesan mereka terhadap program MBG. Sejumlah pelajar mengaku senang dengan program MBG karena dapat menghemat uang saku. Kepada para pelajar, Menteri Mu’ti berpesan agar mereka juga membiasakan berdoa bersama sebelum dan sesudah makan. 

Mendikdasmen memotivasi murid SDN Kepatihan Lamongan

Mendikdasmen menyerahkan buku cerita anak dwibahasa karya Balai Bahasa Jatim kepada Kepala SDN Kepatihan Lamongan disaksikan Kepala Balai Bahasa Jatim Puji Retno H (tengah) dan Bupati Lamongan Yuhronur Effendi (dua dari kanan)

     Seusai peninjauan MBG, Menteri Mu’ti berkunjung ke SDN Kepatihan Lamongan. Di hadapan menteri, puluhan siswa menampilkan Senam Anak Indonesia Hebat dan menyanyikan lagu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Menteri Mu’ti lantas memotivasi para siswa untuk menjalankan tujuh kebiasaan tersebut agar menjadi anak yang hebat. Kunjungan Menteri berakhir di Universitas Muhammadiyah Lamongan untuk menghadiri tablig akbar dan halal bihalal. (han)

 

Bookmark the permalink.

Comments are closed.