Sabtu, 26 April 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) turut berpartisipasi pada acara Semarak Hari Kartini: Membaca Buku Cerita Berbahan Loose Part dengan Bahasa Daerah di PAUD Cahaya Tazkia, Surabaya dengan mengirimkan dua orang pegawainya untuk menjadi juri. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah menanamkan nilai-nilai perjuangan R.A. Kartini kepada peserta didik dan meningkatkan kemampuan berbahasa daerah mereka. Selain itu, kegiatan ini merupakan upaya salah satu dalam mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak melalui pemanfaatan loose part dalam bercerita dan mengenalkan serta menumbuhkan kecintaan terhadap kearifan lokal, khususnya bahasa daerah.
Semarak Hari Kartini ini diikuti oleh dua kelompok pendidikan yang ada di PAUD Cahaya Tazkia, yaitu Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak (A dan B). Hadir sebagai juri dari Balai Bahasa, Dalwiningsih, M.Hum. dan Awaludin Rusiandi, M.A. Pihak PAUD Cahaya Tazkia mengajak kerja sama Balai Bahasa Jawa Timur sebagai pihak yang kompeten dalam bidang bahasa dan sastra daerah untuk menjadi juri. Jumlah keseluruhan peserta yang mengikuti lomba ini adalah 57 siswa (KB dan TK).
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah TK Cahaya Tazkia, Helda, menyampaikan apriesiasinya kepada semua pihak yang terlibat. Kegiatan ini merupakan implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Kearifan Lokal. Menurutnya, hal ini merupakan upaya dan ruang yang tepat untuk mengintegrasikan nilai-nilai Kartini dengan pelestarian bahasa daerah. Kegiatan membacakan buku cerita berbahan loose part (bahan-bahan lepas) dengan menggunakan bahasa daerah akan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa anak, imajinasi, serta pemahaman akan kekayaan budaya lokal.
Hampir semua peserta acara ini mengenakan pakaian adat daerah/tradisional. Siswa kompak dengan orang tua yang juga mengenakan busana senada dengan putra putrinya atau batik sebagai salah satu pakaian nasional. Semua peserta ingin menampilkan karya loose part dan bercerita semenarik mungkin. Panitia memberikan durasi penampilan sekitar tiga menit setiap peserta. Kriteria penilaian yang digunakan juri, antara lain kelancaran dan kejelasan pengucapan bahasa daerah, kreativitas dalam penggunaan loose part. ekspresi dan penghayatan saat bercerita, serta pemahaman terhadap isi cerita.
Melalui kegiatan ini, Caca sebagai ketua panitia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada juri dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Menurutnya, kehadiran dan penilaian dari pihak Balai Bahasa akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi kegiatan ini, sekaligus memotivasi peserta didik untuk lebih mencintai dan menggunakan bahasa daerah. Harapan ini tentu selaras dengan misi Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur sebagai lembaga pemerintah yang memberikan layanan kebahasaan dan kesastraan, yaitu bahasa Indonesia dan daerah. Semoga kegiatan kolaborasi seperti ini akan memberikan manfaat yang positif bagi perkembangan peserta didik serta pelestarian bahasa daerah. (DW dan AR)