Rabu, 30 April 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) kembali memperkuat perannya dalam pengembangan dan pembinaan kebahasaan melalui penyelenggaraan kegiatan Sosialisasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) bagi pemangku kepentingan di Kota Malang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran para pelaku pendidikan akan pentingnya UKBI sebagai instrumen pengukuran dan peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia, khususnya di lingkungan pendidikan formal.
Sosialisasi ini dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh 71 peserta, yang terdiri atas unsur pimpinan sekolah dan guru pendamping UKBI. Rinciannya meliputi 20 kepala sekolah SMP dan 20 guru Bahasa Indonesia SMP dari Kota Malang, serta 15 kepala sekolah dan guru Bahasa Indonesia jenjang SMA/SMK. Kegiatan ini mencerminkan keterlibatan aktif para pemangku kepentingan yang berperan penting dalam keberhasilan implementasi UKBI di satuan pendidikan masing-masing.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Seksi SMK Cabang Dinas Pendidikan Kota Malang, Frenky Minggarayana Dwi Putra. Dalam sambutannya, Frenky menekankan bahwa UKBI memiliki peran strategis sebagai alat ukur objektif dalam menilai kemampuan berbahasa Indonesia siswa maupun pendidik.
“UKBI bukan hanya sekadar tes, tetapi merupakan instrumen yang penting untuk mengetahui sejauh mana kemahiran berbahasa kita, dan bagaimana hasil tersebut dapat menjadi pijakan dalam memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah,” ujar Frenky dalam sambutannya.
Frenky juga menyampaikan harapan agar para peserta tidak hanya memahami konsep UKBI, tetapi juga mampu mengimplementasikannya secara nyata di sekolah masing-masing sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan kebahasaan.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Puji Retno Hardiningtyas. Dalam paparannya, Retno menegaskan komitmen BBP Jatim dalam mendukung pemanfaatan UKBI secara luas, khususnya di lingkungan pendidikan. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara Balai Bahasa dan pemangku kepentingan pendidikan dalam mengarusutamakan penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan berdaya guna.
“Kami mengajak Bapak dan Ibu sekalian untuk menjadi pelopor dalam penerapan UKBI di sekolah-sekolah di Kota Malang. Mari kita bersama-sama menjadikan UKBI sebagai bagian integral dari sistem pendidikan yang berorientasi pada penguatan literasi kebahasaan dan karakter kebangsaan,” tegas Retno.
Retno juga menambahkan bahwa BBP Jatim siap memberikan dukungan teknis dan pendampingan dalam pelaksanaan UKBI di sekolah, baik melalui layanan konsultasi, pelatihan, maupun koordinasi berkelanjutan dengan dinas pendidikan.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang sosialisasi, tetapi juga menjadi ruang dialog interaktif antara BBP Jatim dan para pendidik. Melalui kegiatan ini, diharapkan terbangun pemahaman yang utuh mengenai pentingnya pengukuran kemahiran berbahasa Indonesia sebagai bagian dari penguatan kualitas pendidikan nasional. Sosialisasi ini sekaligus menjadi langkah awal dalam memperluas penggunaan UKBI sebagai standar kompetensi kebahasaan yang kredibel dan terukur. (WR)