JELAJAH LITERASI DALAM UPAYA PEMUKTAKHIRAN PROFIL KOMUNITAS LITERASI

Sumenep, 23/03/2023 – Guna pemuktakhiran profil komunitas literasi yang ada di Jawa Timur, tim KKLP Literasi Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur melakukan pengambilan data komunitas literasi di Kabupaten Sumenep pada 20—22 Maret 2023.  Pada kesempatan itu, tim  KKLP Literasi yang terdiri atas Amin Mulyanto, S.S.  dan Adista Nur Primantari, M.Hum. mengunjungi Rumah Literasi (Rulis) yang diketuai oleh Ibu Lilik Rosida Irmawati. Lilik mengatakan bahwa banyak kegiatan yang dilakukan oleh Rulis  di antaranya adalah pengutan dan pembekalan literasi bagi guru sebagai proses belajar berinovasi dan berkreasi sepanjang hayat. “Banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh Rumah Literasi untuk menggerakkan literasi di Sumenep ini. Kami memberikan penguatan dan pembekalan literasi kepada guru-guru di Sumenep agar mereka belajar berinovasi dan berekreasi. Selain itu kami juga mengadakan pelatihan-pelatihan menulis bagi masyarakat umum memberiruang bagi penulis dalam bentuk penerbitan buku.;” terang wanita yang berprofesi sebagai guru sekaligus penggiat literasi ini.

Rumah literasi adalah mitra Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, oleh karena itu banyak kegiatan literasi yang dilakukan dan diterapkan dalam gerakan literasi sekolah. SDN Bangkal II merupakan salah satu sekolah yang menerapkan program Rulis dalam berliterasi. Pada program tersebut, anak dituntut untuk berani berinovasi, berkreasi, dan  mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas. Kegiatan ini tidak hanya menjadi gerakan informal tetapi sudah diterapkan dalam kegiatan semua mata pelajaran sehingga ada interaksi antara guru dan siswa.

Sebagian besar komunitas literasi di Sumenep di kelola oleh Guru. Beberapa komunitas literasi yang dikunjungi oleh tim KKLP Literasi Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur berfokus pada pembinaan literasi pada anak-anak, seperti Komunitas Okara, Komunitas Kata Bintang, TBM Sombher Elmo dan lainnya. Komunitas Okara dan Komunitas Kata Bintang misalnya melakukan pembinaan literasi anak melalui dongeng dan bercerita. Sedangkan TBM Sombher Elmo yang terletak di kepulauan Gili Ginting memfokuskan kegiatan literasinya pada literasi dasar. Komunitas ini memanfaatkan potensi alam yang ada sebagai media dan sarana pembelajaran dan pembinaan anak.

Selasa, 21 Maret 2023, tim KKLP Literasi bersama beberapa komunitas literasi juga berkesempatan melakukan rapat koordinasi di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep untuk menyinergikan program-program literasi yang ada di BBP Jawa Timur dengan program literasi yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep. Tim KKLP Literasi BBP Jawa Timur menyampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep tujuan dari kegiatan pemutakhiran profil komunitas literasi di Sumenep ini dan berharap bisa terjalin kerja sama antara Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep terkait program-program yang dialankan, terutama di bidang literasi. (AM)

BBP Jawa Timur Gelar DKT Revitalisasi Bahasa Daerah Madura

Senin, 20 Maret 2023, BBP Jawa Timur mengadakan kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) Madura. Kegiatan tersebut merupakan salah satu tahap dalam program Revitalisasi Bahasa Daerah. Kegiatan yang dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Pamekasan tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Pamekasan, H. Badrut Tamam, S.Psi, M.H.P. Peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut berjumlah 50 orang, meliputi Sekda, Kepala Dinas Pendidikan, MKKS, KKG, koordinator pengawas pendidikan, kepala dinas infokom, kepala perpustakaan, komunitas sastra, literasi, dan pendidikan, serta para pakar bahasa Madura/maestro dari empat kabupaten di Madura, yaitu Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Hal utama yang diharapkan dalam kegiatan DKT tersebut adalah komitmen dari pemerintah daerah di Madura untuk mendukung program RBD Badan Bahasa. Selain itu, diskusi juga membahas tentang penyusunan modul dan materi yang akan digunakan sebagai bahan ajar dalam pelatihan guru master.

Dalam sambutannya, Kepala BBP Jawa Timur, Dr. Umi Kulsum, M.Hum. menyampaikan tujuan RBD adalah agar generasi muda mencintai bahasa daerah dan agar generasi muda tidak malu menggunakan bahasa daerah sebagai alat komunikasi. Selain itu, Dr. Umi Kulsum, M.Hum. juga menyampaikan tahapan dalam RBD.  Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Pamekasan atas fasilitas yang diberikan kepada BBP Jawa Timur untuk kegiatan DKT.

Bupati Pamekasan menyambut baik program RBD dan menyampaikan harapannya agar ada langkah yang nyata agar bahasa daerah tetap lestari, yaitu cinta bahasa, belajar bahasa, dan menuturkan bahasa.

“Tentunya harus ada langkah nyata demi lestarinya bahasa daerah Madura, misalnya setiap hari Senin harus menggunakan bahasa Madura dalam berkomunikasi di kantor. Tidak hanya di Pamekasan, hal itu juga bisa dilakukan di Kabupaten Sampang dan Bangkalan.” tegas Bupati Pamekasan.

Syaiful Bahri Lubis, dari Badan Bahasa menyampaikan bahwa pelindungan bahasa dan sastra daerah merupakan program prioritas dari Badan Bahasa. Beliau juga menyinggung bahwa revitalisasi bahasa daerah ini menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan empat kabupaten di Madura. Pada akhir kegiatan ini, penandatanganan komitmen bersama antara BBP Jawa Timur dengan pemda terkait penguatan RBD juga dilaksanakan. (NN)

DUKUNG REVITALISASI BAHASA DAERAH, SEKDA SAMPANG MINTA GURU TK/PAUD DILIBATKAN

Sampang, 22/03/2023 – Tahun 2023 ini, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur akan melaksanakan kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah, yaitu bahasa Madura dan bahasa Jawa dialek Using. Setelah melaksanakan koordinasi di Kabupaten Bangkalan, Pamekasan, Sumenep, dan Bayuwangi, Selasa, 14 Maret 2023, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Dr. Umi Kulsum, M.Hum. bersama tim KKLP Pelindungan dan Pemodernan Bahasa dan Sastra melakukan kegiatan koordinasi  dengan pemerintah daerah Kabupaten Sampang, Madura.  Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula mini kantor pemerintah Kabupaten Sampang, Jalan Jamaluddin No. 1A, Kabupaten Sampang. Tim dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur disambut oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang, Yuliadi Setiyawan, S.Sos., M.M, yang didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan, Edi Subinto, M.M., Ketua Dewan Pendidikan, Koordinator Pengawas SD, Koordinator Pengawas SMP, Kasi Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra, dan pengurus Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Sampang.

Dalam sambutannya, Kepala BBP Jawa Timur berharap Pemkab Sampang mendukung pelaksanaan kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) ini. Salah satu kegiatan RBD adalah pelatihan guru master bagi guru SD dan SMP. Materi dalam pelatihan guru master meliputi, mendongeng, berpidato, menulis aksara daerah, menulis cerpen, menulis puisi, menembang, dan berkomedi tunggal berbahasa Madura. BBP Jawa Timur akan menghadirkan maestro-maestro dari Madura untuk membimbing guru master tersebut. Para guru master yang sudah mengikuti pelatihan diharapkan dapat mengimbaskan kepada guru lainnya dan kepada siswa-siswa di Kabupaten SampangKepala BBP Jawa Timur juga menyampaikan bahwa pada bulan November akan diadakan Festival Tunas Bahasa Ibu, yaitu lomba dengan tujuh materi yang telah diajarkan dalam pelatihan guru master. Lomba ini diperuntukkan bagi siswa SD dan SMP di tingkat provinsi.  ”Kami mohon Pemerintah Kabupaten Sampang dapat memberikan dukungan dengan  mengadakan lomba di tingkat kecamatan dan kabupaten,” kata kepala balai wanita pertama di BBP Jawa Timur ini.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang dalam sambutannya menyampaikan kekhawatirannya jika bahasa Madura suatu saat nanti tidak akan dikenali lagi oleh generasi muda. Oleh karena itu Pemkab Sampang menyambut baik langkah-langkah yang dilakukan oleh BBP Jawa Timur dalam melestarikan bahasa Madura. Selain itu, Sekda juga mendukung usulan dari pengurus IGTKI untuk peserta pelatihan guru master bukan hanya guru SD dan SMP, tetapi guru TK/Paud. “Kegiatan ini sangat baik sekali untuk melestarikan bahasa Madura. Pemkab Sampang akan mendukung program ini. Saya juga berharap, Balai Bahasa mengakomodir usulan IGTI agar guru-guru TK dan Paud juga dapat ikut dalam pelatihan guru master.” pungkasnya. (NN)

BBP JAWA TIMUR GELAR FESTIVAL MUSIKALISASI PUISI UNTUK SISWA SMA/SMK/MA SEJAWA TIMUR

Hai #sahabatbahasa dan #mitrabahasabbjt

Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur kembali menggelar Festival Musikalisasi Puisi. Ayo… persiapkan timmu dan semarakkan Festival Musikalisasi Puisi 2023!

Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi:

Andi Asmara (081 242 620 259)

Adi (081 212 570 206)

Unduh petunjuk pelaksanaan, materi puisi, dan formulir pendaftaran di http://ringkas.kemdikbud.go.id/MPBBJT2023

Poster Festival Musikalisasi Puisi 2023

TINGKATKAN KOMPETENSI PENGAJAR BIPA, BBP JAWA TIMUR GELAR BIMTEK

Kepala BBP Jawa Timur dan Ketua APPBIPA Jawa Timur saat pembukaan Bimtek Pengajar BIPA di Hotel Grand Cakra, Malang

Malang, 18/03/2023 – Banyak faktor yang menjadi pertimbangan para pengajar BIPA ketika memilih materi pembelajaran, misalnya tujuan pemelajar, usia pemelajar, dan tempat pembelajaran. Faktor-faktor tersebut harus menjadi pertimbangan para pengajar ketika memilih materi yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Untuk itu, Tim KKLP BIPA Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Pengajar BIPA yang bertajuk Pengembangan Bahan Ajar bagi Siswa BIPA. Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini menghadirkan narasumber-narasumeber yang berkompeten di bidang ke-BIPA-an. Peserta kegiatan bimtek yang dilaksanakan di Hotel Grand Cakra, Malang ini berjumlah 18 orang dari enaam lemapaga penyelenggara BIPA di Jawa Timur, yaitu UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang; Universitas Merdeka Malang, Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Universitas Airlangga Surabaya, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, dan UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kegiatan Bimbingan Teknis Pengajar BIPA ini dibuka secara langsung oleh Dr. Umi Kulsum, M.Hum., Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Dalam sambutannya, Kepala BBP Jatim wanita pertama ini menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada APPBIPA Jawa Timur yang selalu bersinergi dengan BBP Jatim dalam pengembangan program BIPA di Jawa Timur. Kepala Balai juga menegaskan bahwa pengajar BIPA yang berkualitas tentu akan melahirkan pemelajar BIPA yang berkualitas. Oleh karena itu, pemilihan bahan ajar yang tepat oleh pengajar tentu akan memengaruhi hasil pembelajaran. ”Tidak dapat dipungkiri jika kualitas seorang pengajar dapat dilihat dari kualitas pemelajarnya. Pengajar yang berkualitas tentu akan menghasilkan pemelajar yang berkualitas pula, ” terangnya.

Selama tiga hari, peserta bimtek disuguhi berbagai materi yang tentu bermanfaat untuk pengajaran BIPA di instansi peserta nantinya. Di hari pertama peserta disuguhi materi tentang Pengembangan Bahan Ajar Keterampilan Berbahasa yang disampaikan oleh Dr. Gatut Susanto, M.M., M.Pd. dari Universitas Negeri Malang. Dalam paparannya, mantan Direktur BIPA Universitas Negeri Malang ini menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan bahan ajar, antara lain 1) Acuan kurikulum/tujuan, 2) Acuan evaluasi, 3) Level kemahiran berbahasa, 4) Faktor perbedaan individu pebelajar, 5) Alokasi waktu, 6) Aspek keterampilan berbahasa, 7) Faktor umum, 8) PBM dan komponen pembelajaran lain, dan 9) Struktur pengembangan. ”Yang perlu Bapak/Ibu perhatikan salah satunya adalah level kemahiran berbahasa pemelajar kita. Jika kita kurang memedulikannya, tentu saja pembelajaran tidak akan berjalan maksimal dan hasilnya puntentu akan jauh di luar ekspektasi kita, ” tegas ketua APPBIPA Jawa Timur ini.

Di hari kedua, peserta bimtek menerima materi dari tiga orang narasumber. Narasumber pertama adalah Dony Setiawan, M.Pd. dari Pusat Penguatan dan Pemberdaayaan Bahasa yang menyampaikan materi tentang Arah Pengajaran BIPA di Luar Negeri. Pada sesi ini mantan Kabid Dilomasi Kebahasaan di era Pusat Penguatan, Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) ini memaparkan tentang tugas dan fungsi Badan Bahasa dalam peningkatan fungsi bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan pengembangan program BIPA di Indonesia. Konsep peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional adalah melalui pengembangan program BIPA. Berdasarkan UU RI Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Pasal 44), pelaksanaan peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional dilakukan melalui diplomasi kebahasaan dengan cara penyebaran bahasa Indonesia ke mancanegara melalui jalur pendidikan salah satu caranya adalah dengan melaksanakan pengembangan program pengajaran bahasa Indonesia untuk orang asing.

Sesi kedua di hari kedua diisi oleh pemateri dari Universitas Negeri Malang, yaitu Hany Noviya, M.Pd. Pada sesi kedua ini bu Hany memaparkan materi tentang Pengembangan Media Pembelajaran BIPA Berbasis IT. Pemanfaatan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Dengan adanya perkembangan teknologi, pengajar bisa menciptakan multimedia interaktif untuk meningkatkan minat pemelajar, interaksi antar pemelajar dan pengajar, serta mengonstruksi pengetahuan pemelajar. ”Pemanfaatan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Dengan adanya perkembangan teknologi, pengajar bisa menciptakan multimedia interaktif untuk meningkatkan minat pemelajar, interaksi antar pemelajar dan pengajar, serta mengonstruksi pengetahuan pemelajar,” terang pengajar BIPA UM ini.

Sebagai penutup sesi di hari kedua itu adalah Dr. Arif Budi Wurianto, M.Si. Materi yang disampaikan adalah Pengembangan Instrumen dan Pengolahan Hasil Belajar Siswa BIPA. Tes bahasa yang baik adalah tes untuk mengukur apa yang seharusnya diukur tes yang sesuai (valid), dapat daiandalkan (reliable), dapat dilaksanakan (praktis).

Di hari terakhir, Dr. Ari Kusmiatun hadir untuk memberikan praktikbaik terkait pengembangan program BIPA dan bahan ajar dalam proses belajar mengajar BIPA. Dalam paparannya, wanita yang juga ketua APPBIPA Yogyakarta ini membagikan pengalamannya dalam mengelola dan merintis program BIPA di Universitas Negeri Yogyakarta dan Kereta Bahasa. Berbagi pengalaman ketika menjadi pengajar di luar negeri. Rangkaian kegiatan Bimtek Pengajar BIPA ini ditutup secara resmi oleh Dr. Gatut Susanto, M.M., M.Pd. Pria yang menjabat sebagai Ketua APPBIPA Jawa Timur ini menyaampaikan terima kasih karena selalu menggandeng APPBIPA Jawa Timur dalam mengembangkan dan menggelorakan pembelajaran BIPA di Jawa Timur. (KU)

Diseminasi Penggunaan Bahasa Indonesia di Tata Naskah Dinas

Kamis, 16 Maret 2023, BBP Jawa Timur menyelenggarakan Diseminasi Penggunaan Bahasa Indonesia di Tata Naskah Dinas bagi Lembaga Terbina. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian program Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik dan Tata Naskah Dinas bagi 45 Lembaga yang dilaksanakan oleh KKLP Pembinaan dan Bahasa Hukum. Di sela-sela pembukaan, BBP Jawa Timur juga menyampaikan apresiasi terhadap empat belas lembaga yang telah melakukan perbaikan. Selain itu, kegiatan ini juga mendiskusikan bahasa Indonesia pada tata naskah dinas dan Permendagri No. 1 Tahun 2023 tentang Tata Naskah Dinas.

Hadir membuka acara secara resmi, Gaguk Tri Prasetyo, A.T.D., M.M., Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada BBP Jawa Timur karena Kota Mojokerto menjadi salah satu wilayah yang dipantau dalam hal kebahasaan baik di ruang publik maupun tata naskah dinas. Hal tersebut disampaikan langsung di hadapan peserta perwakilan 45 lembaga yang diundang.

Kepala BBP Jawa Timur, Dr. Umi Kulsum, M.Hum., dalam sambutannya juga membeberkan tujuan pelaksanaan kegiatan. Tidak hanya tujuan, harapan untuk perbaikan penggunaan bahasa Indonesia di tata naskah dinas juga harus terus dilakukan oleh setiap lembaga terutama lembaga yang mengikuti pengutamaan bahasa negara di ruang publik dan tata naskah dinas. Sebab, hal yang paling disorot dalam evaluasi pengutamaan bahasa negara tahun 2022 silam adalah penggunaan bahasa Indonesia di tata naskah dinas.

Narasumber yang hadir dalam kegiatan diseminasi tersebut adalah Rachmad Wahyu Kurniawan, M.I.P., Biro Organisasi Pemprov. Jawa Timur dan Dian Roesmiati, M.Hum., BBP Jawa Timur. Kedua narasumber membahas terkait tata naskah dinas. Pada kesempatan tersebut, Bapak Rachmad menyampaikan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2023 tentang Tata Naskah Dinas. Sebagian besar tata naskah dinas yang telah dirumuskan sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Hal tersebut dikuatkan oleh pernyataan narasumber kedua. Ibu Dian Roesmiati menunjukkan beberapa bagian dari tata naskah dinas yang telah ditetapkan sudah sesuai dengan kaidah meskipun masih terdapat bagian kecil yang masih tidak sesuai. (ASM)

Esmiet, Sastrawan dari Tanah Blambangan

Sastrawan dari Banyuwangi ini memiliki nama asli Sasmito. Esmiet lahir di Kasihan, Dlanggu, Mojokerto, pada 20 Mei 1938. Masa kecil Esmiet dilalui dengan keprihatinan karena pada saat itu merupakan awal Perang Dunia II. Pendidikan SR diselesaikannya di Mojokerto, lulus tahun 1952. Setelah itu, Esmiet melanjutkan ke SGB di Surabaya (1957) dan bekerja sebagai guru SR di Kabupaten Mojokerto. Tidak berapa lama Esmiet pindah ke Banyuwangi sebagai guru SD Sempu, Genteng. Sejak saat itu, Esmiet menetap dan menjadi penduduk Banyuwangi. Ia dan keluarga tinggal di Jalan Merapi 74, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur.

Tahun 1957, Esmiet menikah dengan Sulistiyana atau So Li Nio, seorang gadis keturunan Tionghoa beragama Islam. Usia perkawinan mereka tidak lama dan tahun 1960 Esmiet menikah dengan Hariwati dan dikaruniai sembilan orang putra. Meskipun sudah berkeluarga, Esmiet melanjutkan pendidikannya ke SPG di Banyuwangi dan lulus tahun 1971. Tahun 1982, Esmiet mencoba kuliah di IKIP Banyuwangi, tetapi gagal. Esmiet banyak diundang sebagai pembicara dalam berbagai pertemuan ilmiah, di antaranya Sarasehan Jati Diri Sastra Daerah (Bojonegoro, 1984), Kongres Bahasa Jawa (1991, 1996, 2001), Temu Budaya Jawa Timur dan Bali (Jember, 1988), Kongres Kebudayaan (1991), Sarasehan Bahasa dan Sastra Jawa (Yogyakarta, 1994), dan Seminar Kritik Sastra dan Temu Pengarang Sastra Jawa (1998). Selain itu, Esmiet beberapa kali memberikan ceramah tentang sastra Jawa di perguruan tinggi luar negeri, misalnya di Leiden, Belanda, bersama Prof. Dr. Suripan Sadi Hutomo dan di ANU, Canberra, Australia.

Karier Esmiet terus menanjak. Ia tidak hanya menjadi guru, tetapi juga Kepala SD Sempu I, Genteng, Banyuwangi. Tahun 1978, Esmiet diangkat menjadi penilik kebudayaan. Tahun 1981 ia diangkat menjadi penilik TK dan SD. Selain itu, ia mengajar kesenian di SMA Negeri 1 Genteng, Banyuwangi. Esmiet pensiun tahun 1992 setelah mengabdi selama 35 tahun.

Selain sebagai pendidik, Esmiet pernah menjadi redaktur majalah Jaya Baya (1964). Esmiet juga aktif di organisasi politik. Awal tahun 1960-an ia menjadi anggota PNI, kemudian tahun 1962 menjadi ketua PNI Ranting Jambewangi, Genteng. Pada tahun 1965 ia dipercaya sebagai ketua Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN) Genteng, Banyuwangi. Bahkan, tahun 1966 Esmiet diangkat menjadi anggota DPRD Banyuwangi. Karier Esmiet sebagai anggota dewan memengaruhi proses kreatif karyanya, di antaranya Wong Jompo iku Mati Ping Telu, Geter Desember, dan Sawutuhe ing Birune Langit (ketiga novel ini belum diterbitkan) juga Tunggak-Tunggak Jati (1977). Selepas berkiprah di organisasi politik, Esmiet aktif di bidang kebudayaan dan menjadi ketua Organisasi Pengarang Sastra Jawa (OPSJ) Komda Jatim. Pada 20 Mei 1974 Esmiet mendirikan Sanggar Parikuning.

Kiprah Esmiet dalam sastra Jawa bermula tahun 1956 dan setahun kemudian cerkaknya yang berjudul “Semanding” dimuat dalam Tjrita Tjekak. Bukti bahwa karya Esmiet bermutu tampak dari seringnya mendapat penghargaan dalam berbagai sayembara, yaitu: “Satus Pitung Puluh Lima”, juara I penulisan cerkak majalah Jaya Baya (1971); “Kamar” (1978), penghargaan juara I cerkak majalah Jaya Baya; penghargaan dari PKJT Surakarta untuk cerkak “Diseblakake Ping Pitu” (1976) dan “Angin Puputan Kedhung Srengenge” (1978); novel Nalika Langite Obah (1997) dianugerahi hadiah sastra Rancage tahun 1998; dan tahun 2001 dianugerahi penghargaan Rancage atas jasa-jasanya mengembangkan bahasa dan sastra Jawa. Beberapa karya Esmiet, yakni: Sambung Tuwuh (bacaan anak, 1979); bacaan remaja Nrajang Selane Ampak-Ampak (1967), Pistule Prawan Manis (1981), Lampu Abang (1981), dan Jaring Kuning (1982); novel dewasa Tunggak-Tunggak Jati (1977), Oyot Mimang (1978), Gapura Putih (1979), Jaring Kuning (1979), dan Nalika Langite Obah (1997); dan, novel panglipur wuyung berjudul Randha Teles, Gedhang Kepok Gedhang Ijo, Pistule Prawan Manis (1965), Lampu Abang (1966), dan Notes Kuning (1966).

Esmiet tidak hanya mengarang karya sastra berbahasa Jawa, tetapi juga sastra Indonesia. Beberapa cerpen berbahasa Indonesia dimuat dalam majalah Stop, Senang, Liberty, POP, dan Detektif & Romantika. Konon sampai tahun 1991 ia telah menulis 2.056 cerpen, 138 cerbung, dan 12 novel.

 

Sumber: Roesmiati, Dian. 2012. Ensiklopedia Sastra Jawa Timur. Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur

Rumah Belajar Aqil Gandeng BBP Jatim Tingkatkan Literasi di Jawa Timur

Surabaya, 12/3/2023 – Koordinator program Rumah Belajar Aqil (RBA ), Azis Arief Anggara beserta tim melakukan kunjungan  ke Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Jumat, 10 Maret 2023. Kunjungan ter sebut disambut baik oleh Kepala Subbagian Umum, Ary Setyorini, S.Pd. dan Tim Literasi Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Tujuan dari kunjungan Tim RBA adalah untuk berdiskusi terkait kerja sama yang dapat dilakukan dalam bidang literasi di wilayah Jawa Timur. Tim KKLP Literasi yang diketuai oleh Amin Mulyanto, S.S. memberikan informasi tentang pengembangan literasi yang telah dilakukan oleh BBP Jawa Timur sekaligus memberikan penjelasan mengenai kemungkinan kerja sama yang dapat dijajaki. Program yang dimiliki oleh BBP Jawa Timur memiliki kesamaan dengan apa yang telah dilaksanakan oleh RBA sehingga hal ini berpotensi untuk ditindak lanjuti dalam bentuk kerja sama, misalnya program literasi dan numerasi di sekolah dalam rangka menunjang asesmen nasional dan melakukan survei bersama untuk berbagi data. Selain itu, kerja sama dapat juga dilakukan dalam hal pemanfaatan pustaka digital RBA, peningkatan kompetensi anggota, pelibatan narasumber, pengadaan lomba bercerita, dan pengadaan donasi buku untuk daerah tertinggal. (DST)

Pemkab Banyuwangi Dukung Revitalisasi Bahasa Daerah di Banyuwangi

Banyuwangi, 9/3/2023 – Dalam rangka pelaksanaan program Revitalisasi Bahasa Daerah, pada tanggal 9 Maret 2023, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Dr. Umi Kulsum, M.Hum. beserta tim KKLP Pelindungan dan Pemodernan Bahasa dan Sastra, yang diketuai oleh M. Oktavia Vidiyanti, M.Pd.  berkunjung ke kantor pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk melakukan koordinasi mengenai implementasi model pelindungan bahasa daerah. Kunjungan tim BBP Jatim ini diterima oleh Wakil Bupati Kabupaten Banyuwangi, H. Sugirah, S.Pd., M.Si., yang didampingi oleh Kepala Perpustakaan Kabupaten Banyuwangi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Kepala Bidang SD, dan Kepala Bidang SMP.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Banyuwangi menyampaikan bahwa program yang dilakukan oleh BBP Jawa Timur sangat sesuai dengan salah satu pilar dalam program Banyuwangi Rebound, yaitu merajut harmoni. Oleh karena itu  pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyatakan siap mendukung dan memfasilitasi program Revitalisasi Bahasa Daerah yang akan dilaksanakan oleh BBP Jawa Timur di Kabupaten Banyuwangi. “Tanpa ragu, kami siap mendukung pelaksanaan kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah, karena kegiatan ini sejalan dengan program yang baru saja diluncurkan oleh Ibu Bupati Banyuwangi awal tahun ini, yaitu Banyuwangi Rebound.” terangnya. Antariksawan Yusuf, Ketua Komunitas Sengker Kuwung Blambangan, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan kepada Wabup Banyuwangi bahwa BBP Jawa Timur nampaknya Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur sangat tertarik dengan bahasa dan budaya Using. Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya majalah Lontar Using, yaitu majalah berbahasa Using, secara periodik setiap tahunnya. “Perlu Bapak/Ibu ketahui, bahwa Balai Bahasa Jatim telah menerbitkan majalah berbahasa Using setiap tahunnya. Ini menunjukkan bahwa Balai Bahasa Jatim memang sangat tertarik dengan bahasa dan budaya Using,” ujarnya. (OKT)

Audiensi Ka BBP Jatim dengan Sekda Kabupaten Tuban

Tuban, 7/3/2023 – Dalam rangka sinergi program dengan Pemkab Tuban, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Dr. Umi Kulsum, S.S., M.Hum. melakukan audiensi dengan Bupati Tuban. Audiensi dan silaturahmi tersebut disambut baik oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana, M.Si., yang didampingi oleh Drs. Joko Sarwono, Kepala Dinas Pendidikan Kabuapten Tuban. Tiga program prioritas Badan Bahasa yaitu literasi kebahasaan dan kesastraan, pelindungan bahasa dan sastra, serta penginternasionalan bahasa Indonesia mendapat respon dan dukungan baik dari pemkab Tuban dan akan ditindaklanjuti dengan  kerjasama (MoU).

Setelah kunjungan ke Pemkab, kepala BBP Jatim, Dr. Umi Kulsum, S.S., M.Hum. melakukan lawatan ke SMPN 2 Tuban guna mendukung dan membina  tim literasi sekolah SMPN 2 Tuban sekaligus membuka bentuk kerjasama dengan pihak sekolah. Balai Bahasa mendukung SMPN 2 Tuban untuk menjadi percontohan program literasi sekolah mendapat sambutan yang baik dari kepala sekolah yang saat itu diwakili oleh Wakasek Ibu Ira Dewi Arini, S.Pd. dan tim literasi sekolah. (AM)