Rapat Usulan Tindak Lanjut dan Praktik Baik Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) BBP Jatim

Rabu, 19 Maret 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) menggelar Rapat Usulan Tindak Lanjut dan Praktik Baik Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP). Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat utama BBP Jatim dan dihadiri oleh 15 anggota KKLP yang berasal dari berbagai bidang kepakaran, yaitu KKLP Pembinaan dan Bahasa Hukum, KKLP Penerjemah, KKLP Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), KKLP Literasi, KKLP Kamus dan Istilah, serta KKLP Pelindungan dan Pemodernan Bahasa dan Sastra. Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi serta merancang langkah-langkah strategis guna meningkatkan efektivitas program kerja setiap KKLP.

Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas. Dalam sambutannya, Retno menekankan pentingnya kolaborasi antardivisi untuk mencapai tujuan yang lebih optimal dalam pengembangan dan pelindungan bahasa dan sastra di wilayah Jawa Timur. “Sinergi dan inovasi menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan kebahasaan di era digital ini. Oleh karena itu, setiap KKLP harus mampu beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan teknologi sebagai sarana pengembangan program-program kebahasaan,” ujarnya.

Setelah arahan dari Kepala BBP Jatim, rapat dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif. Setiap perwakilan KKLP diberikan kesempatan untuk menyampaikan evaluasi program kerja yang telah dilaksanakan, tantangan yang dihadapi, serta usulan tindak lanjut yang diharapkan dapat diterapkan ke depan. Diskusi ini berlangsung dinamis dengan banyaknya masukan dan gagasan dari para peserta.

Perwakilan dari KKLP Penerjemah, Awaludin Rusiandi, menyampaikan bahwa tugas pokok dan fungsi KKLP Penerjemah perlu adanya pembatasan yang sesuai, mengingat tugas pokok dan fungsi penerjemah lebih banyak bergelut di teks. “Penerjemahan bukan hanya sekadar mengalihkan bahasa dari satu teks ke teks lainnya, tetapi juga membutuhkan pemahaman mendalam terhadap konteks, budaya, serta tujuan komunikasi dalam teks tersebut. Oleh karena itu, diperlukan batasan yang jelas dalam lingkup kerja KKLP Penerjemah agar tugas dan tanggung jawabnya tidak bercampur dengan bidang lain yang serupa,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Hero Patrianto, yang juga merupakan anggota KKLP Penerjemah, menambahkan bahwa salah satu fokus utama ke depan adalah penyusunan pedoman teknis penerjemahan yang dapat menjadi acuan bagi para penerjemah di lingkungan BBP Jatim dan instansi lainnya. “Kami perlu memastikan bahwa pekerjaan kami di KKLP Penerjemahan memiliki batasan yang sesuai dengan kompetensi dan jabatan fungsional kami,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hero menjelaskan bahwa pedoman teknis ini akan mencakup standar penerjemahan, prosedur kerja, serta parameter kualitas hasil terjemahan. “Pedoman ini akan membantu para penerjemah untuk bekerja secara lebih sistematis dan sesuai dengan standar yang ditetapkan,” tambahnya.

Diskusi yang berlangsung kurang lebih tiga jam ini menghasilkan beberapa poin kesepakatan yang akan ditindaklanjuti dalam waktu dekat. Setiap KKLP berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi dalam bidangnya masing-masing serta meningkatkan kerja sama lintas sektor agar dampak program yang dihasilkan lebih luas dan berkelanjutan.

Rapat ini ditutup dengan pernyataan penutup dari Kepala BBP Jatim yang menegaskan harapan besar terhadap keberlanjutan program KKLP. “Saya berharap rapat ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mewujudkan praktik baik yang dapat diimplementasikan di setiap bidang kepakaran. Dengan kerja sama yang solid, kita dapat membawa perubahan yang lebih signifikan dalam upaya pelestarian dan pengembangan bahasa serta sastra Indonesia di Jawa Timur,” tutupnya.

Dengan adanya rapat ini, diharapkan KKLP di BBP Jatim semakin aktif dalam menjalankan peran dan fungsinya sehingga mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan dunia kebahasaan secara umum.

Widyabasa Balai Bahasa Ajari Guru Nonbahasa Kabupaten Pasuruan

Surabaya – Sebanyak 75 guru nonbahasa dari jenjang SD-SMA/SMK di Kabupaten Pasuruan mengikuti kegiatan Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia (PKBI) secara daring melalui Zoom pada Rabu, 19 Maret 2025.
Pada hari ketiga PKBI, tampil Widyabasa Ahli Madya Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur Yani Paryono tampil sebagai narasumber dengan materi “Kalimat dan Paragraf”. Adapun Widyabasa Ahli Pertama, Balok Safarudin bertugas sebagai moderator.
Kegiatan PKBI yang dimulai sejak Senin (17/3) lalu ini merupakan kerja sama Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Pembinaan dan Bahasa Hukum (Pembahu), Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan.
mengulas berbagai hal tentang kalimat seperti definisi, struktur, pola kalimat dasar, hingga defisini dan ciri-ciri kalimat efektif.
Yani menyebut kalimat dasar bisa hanya terdiri atas subjek dan predikat sedangkan obyek, pelengkap, dan keterangan untuk melengkapi sebuah kalimat.
“Yang harus diingat adalah harus selalu ada subjek dan predikat. Itu baru namanya kalimat. Kalau objek, pelengkap, keterangan itu hanya untuk melengkapi,” ujar Yani.
Untuk meningkatkan pemahaman, Yani memberi berbagai contoh kalimat lantas mengajak para guru menyusun kalimat yang benar dan memilih kalimat yang benar atau salah.
Pada materi paragraf, Yani memaparkan definisi, ciri dan syarat paragraf. Diulas pula tentang alat pemadu paragraf, teknik pengembangan paragraf dan jenis paragraf dari teknik pemaparannya. Yani melengkapi presentasinya dengan mengulas berbagai contoh paragraf secara interaktif dengan para guru. ( han )

Pendampingan dan Pelaksanaan UKBI bagi Pemangku Kepentingan di Wilayah Mojokerto

Rabu, 19 Maret 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur melalui Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) melaksanakan kegiatan Pendampingan dan Pelaksanaan UKBI bagi Pemangku Kepentingan di Wilayah Mojokerto. Kegiatan yang berlangsung di Aula SMAN 1 Sooko, Mojokerto ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan berbahasa Indonesia di kalangan pemangku kepentingan di wilayah tersebut.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Puji Retno Hardiningtyas, didampingi oleh anggota KKLP UKBI: Siti Komariyah, Wenni Rusbiyantoro, dan Tri Winiasih. Dalam sambutannya, Retno menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan UKBI ini merupakan salah satu program sinergi dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kemahiran berbahasa Indonesia di kalangan masyarakat, khususnya para pemangku kepentingan.

“Pendampingan UKBI ini adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kualitas penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik di lingkungan pendidikan, pemerintahan, maupun masyarakat luas,” ujar Retno. Lebih lanjut, Retno menyampaikan pentingnya UKBI dalam memperkuat jati diri bangsa melalui bahasa.

Sambutan kedua disampaikan oleh Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Mojokerto, Benny Sujatmiko. Dalam sambutannya, Benny menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan pendampingan UKBI. Benny juga menegaskan bahwa Dinas Pendidikan selalu mendukung segala upaya yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan penggunaan bahasa yang baik di kalangan masyarakat, termasuk kegiatan pendampingan UKBI ini.

“Kami mendukung pelaksanaan UKBI ini karena kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk memastikan bahwa bahasa Indonesia digunakan secara tepat dan efektif dalam berbagai konteks, terutama dalam dunia pendidikan dan profesional,” ujarnya. Benny juga menekankan pentingnya UKBI sebagai salah satu alat ukur kemahiran berbahasa Indonesia yang dapat meningkatkan profesionalisme dalam berbagai bidang, khususnya bagi pemangku kepentingan di wilayah Mojokerto.

“Tidak hanya guru, harapan ke depannya, UKBI dapat kami galakkan dan kami canangkan untuk seluruh siswa, baik SMP maupun SMA,” tutup Benny mengakhiri sambutannya.

Sambutan ketiga dari Kepala Sekolah SMAN 1 Sooko, Mojokerto, Sutoyo. Ia menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan UKBI ini dilakukan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar kepada para pemangku kepentingan di daerah tersebut. “Kami berharap pendampingan UKBI ini dapat meningkatkan kesadaran pentingnya berbahasa Indonesia dengan benar, baik di lingkungan pendidikan maupun masyarakat luas. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi siswa dan tenaga pendidik di sekolah kami,” ungkap Sutoyo.

Di akhir sambutannya, Retno menyampaikan harapannya bahwa kegiatan pendampingan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti pada hari ini, tetapi dapat menjadi awal bagi peningkatan kualitas berbahasa Indonesia yang lebih baik, serta memberi manfaat nyata bagi para peserta dan masyarakat luas, khususnya bagi Pemangku kepentingan di wilayah Mojokerto,” tutup Retno.

Heru Sang Amurwabumi, Cerpenis Pengidola Ken Arok

Heru Sang Amurwabhumi adalah nama pena penulis Heru Widayanto, kelahiran Dusun Sugih Waras, Rejoso, Nganjuk, Jawa Timur, 14 Oktober 1979. Sang Amurwabhumi adalah gelar dari Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari yang diidolakannya. Ketua Komunitas Pegiat Literasi Nganjuk (Kopling) ini mulai gemar menulis cerpen dan puisi sejak SMP melalui majalah dinding sekolah. 

Dalam dirinya mengalir darah seni dari ibunya yang seorang sinden dan kedua kakeknya yang menjadi dalang. Seiring waktu dan bertambahnya pengalaman hidup, penggemar wayang kulit ini mulai memberanikan diri mengikuti kontes penulisan cerpen pada tahun 2016. Dua tahun kemudian, , ia menjadi juara dua Lomba Menulis Cerpen Tingkat Nasional 2018 oleh Jejak Publisher. Selanjutnya Juara Harapan I Sayembara Bunga Tunjung Biru 2019, terpilih sebagai salah satu Emerging Writer di Ubud Writers & Readers Festival 2019 serta cerpenis terpilih Platform Indonesia Kemendikbud 2019. Rentetan prestasinya berlanjut saat menjadi Pemenang Kompetisi Menulis GP Ansor-Ditjen PAI Kemenag 2020, Juara 1 Lomba Cipta Puisi Nasional T-Zone Publisher 2020, juara pertama Lomba Cerpen Tingkat Nasional MJS Publisher 2020,  Juara I Kompetisi Cerpen Se-Jawa Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Universitas Ronggolawe Tuban 2020, dan Cerpenis terpilih Kemenparekraf 2020. Selain dimuat di berbagai media cetak dan daring, beberapa cerpennya telah dibukukan. Karya terbaru pendiri Sanggar Omah Sastra ini diluncurkan medio tahun 2024 lalu berupa kumpulan cerpen budaya Maha Pralaya Bubat

Heru begitu terinspirasi dengan Kang Damar Shasangka, Langit Kresna Hariadi, dan Makinuddin Samin karena dinilainya konsisten mengangkat tema sejarah dan sufisme Jawa dalam karyanya. Saat ini, Heru sedang menyelesaikan sebuah novel sejarah, kumpulan cerpen,dan buku kumpulan puisi.

Sumber : menaramadinah.com, diolah
Foto   : https://www.facebook.com/catatansangmahadewa

Bathara Kala, Integrasi Kepercayaan Jawa dan Islam dalam Tradisi Lokal di Jombang

Masyarakat Jawa dikenal sebagai masyarakat yang memiliki kepercayaan kuat terhadap hal gaib dan mistis. Sebelum datangnya agama-agama besar seperti Hindu, Buddha, dan Islam, orang Jawa sudah memiliki sistem kepercayaan sendiri yang disebut Kapitayan. Ketika agama-agama dari luar mulai dianut oleh masyarakat Jawa, terjadi proses akulturasi yang menarik. Orang Jawa tetap mempertahankan tradisi leluhur mereka. Namun dengan mengintegrasikan unsur-unsur kepercayaan baru yang dibawa oleh agama-agama tersebut, terutama Islam. Integrasi ini menjadikan kepercayaan dan tradisi Jawa semakin kaya serta unik dalam praktiknya.

Salah satu bentuk nyata dari perpaduan kepercayaan lama dan baru ini adalah berbagai ritual adat yang masih dijalankan hingga sekarang. Salah satunya adalah tradisi ruwatan pernikahan di masyarakat Desa Jombok, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Nama “Jombok” sendiri berasal dari kata yang berarti tempat yang becek atau daerah yang memiliki banyak kubangan air dan rawa. Secara historis, Jombang merupakan salah satu daerah yang pernah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Jejak pengaruh Majapahit di daerah ini masih dapat ditemukan, salah satunya melalui keberadaan Candi Arimbi di Dusun Pulosari, Desa Pulosari, Kecamatan Bareng. Di area Candi Arimbi, terdapat arca Bathara Kala yang menjadi simbol kuat dari warisan mitologi Jawa yang masih dipercaya oleh masyarakat setempat.

Ilustrasi Bathara Kala

Sumber gambar: https://www.youtube.com/shorts/-zHpa-vbr7E 

Bathara Kala, dalam mitologi Jawa, adalah sosok raksasa yang melambangkan waktu dan kekuatan destruktif. Kepercayaan terhadap Bathara Kala masih terlihat dalam berbagai ritual masyarakat Jombang, seperti upacara yang dilakukan saat terjadi gerhana. Di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Jombang, misalnya, masyarakat mengadakan ritual liwetan untuk ibu hamil setiap kali terjadi gerhana. Ritual ini berakar dari mitos yang menyebutkan bahwa Bathara Kala menelan matahari atau bulan saat gerhana terjadi. Sebelum pengaruh Islam masuk, masyarakat Jawa pada masa pra-Islam melakukan tradisi menabuh lesung sebagai simbolisasi untuk “membangunkan” Bathara Kala agar memuntahkan kembali matahari yang ditelannya. Setelah Islam masuk, praktik ini tetap bertahan, tetapi dikombinasikan dengan doa-doa Islami sebagai bentuk harmonisasi antara kepercayaan lama dan keyakinan baru.

Tradisi-tradisi ini menunjukkan bagaimana masyarakat Jawa memiliki cara unik dalam menjaga keseimbangan antara warisan leluhur dan ajaran agama yang lebih modern. Kepercayaan terhadap mitos dan ritual tidak hanya berfungsi sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya masa lalu, tetapi juga sebagai media untuk mempererat hubungan sosial dalam komunitas. Hal ini membuktikan bahwa kepercayaan tradisional tetap dapat berkembang seiring waktu tanpa kehilangan esensi spiritualnya, melainkan beradaptasi dengan perubahan zaman dan keyakinan yang dianut masyarakatnya.

Sumber: Ahmad Musonnif. (2024). Integrasi Mitos dan Religi (Mitologi Jawa dan Religi Islam dalam Ritual Ruwatan Pernikahan oleh Masyarakat Desa Jombok Ngoro Jombang Jawa Timur). Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 12 (01).
https://ejournal.uinsatu.ac.id/index.php/kon/article/view/8245/2616

Guru Nonbahasa Pelajari Bentuk dan Pilihan Kata

Kegiatan Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia (PKBI) bagi 75 Guru Nonbahasa di Kabupaten Pasuruan secara daring melalui Zoom memasuki hari kedua pada Selasa, 18 Maret 2025. Kegiatan hasil kerja sama Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Pembinaan Bahasa dan Hukum (Pembahu), Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim), serta Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan ini menghadirkan Penyuluh Bahasa, Dian Roesmiati, sebagai narasumber dengan materi “Bentuk dan Pilihan Kata”.

Hari ini, kegiatan dimoderatori oleh Adista Nur Primantari. Saat mengawali pertemuan, Adista menegaskan pentingnya tema materi hari ini.

Pada sesi ini, Dian sebagai narasumber mengawali materi dengan mengulas kondisi kebahasaan di Indonesia saat ini.
“Ruang publik saat ini didominasi penggunaan bahasa asing. Bahasa daerah juga semakin ditinggalkan. Hal itu menandakan sikap bahasa masyarakat terhadap bahasa Indonesia yang belum positif, terutama kesadaran akan kaidah,” terang Dian mengawali penyampaian materi hari ini. Selain itu, Dian juga mengajarkan tentang pembentukan kata yang sesuai kaidah untuk pengimbuhan atau penggabungan, serta pilihan kata yang tepat, benar, lazim, dan cermat.

Untuk meningkatkan pemahaman para guru, Dian memberikan banyak contoh pembentukan kata dan pilihan kata yang benar untuk dipilih.

Kepala Balai Bahasa Konsolidasi Tim ZI-WBBM

Kepala Balai Bahasa Provinsi (BBP) Jatim Puji Retno Hardiningtyas didampingi Kasubbag Umum Ary Setyorini memimpin rapat tim Zona Integritas Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (ZI WBBM), Selasa (18/3). Dalam rapat ini, Retno mengumumkan Surat Keputusan (SK) Tim ZI WBBM BBP Jatim yang terdiri dari enam tim pengungkit dan enam koordinator. Antara lain Tim Manajemen Perubahan, Tim Penataan Tatalaksana, Tim Penataan Sistem Manajemen SDM, Tim Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Tim Satuan Pengawasan dan Tim Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Selanjutnya, Retno meminta setiap tim bisa mulai melakukan rapat-rapat kecil untuk menguatkan area kinerja masing-masing. Selain itu, Retno meminta setiap tim mengisi materi pada rubrik ZI WBBM di media sosial secara bergiliran setiap pekan.

SMA Xin Zhong Jajaki Kerjasama dengan Balai Bahasa

Selasa, 18 Maret 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) menerima kunjungan dari SMA Xin Zhong, Surabaya. Kunjungan ini merupakan bagian dari tindak lanjut kerja sama antara kedua belah pihak dalam bidang kemahiran berbahasa Indonesia (UKBI) dan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).

Kunjungan kali ini disambut hangat oleh Kepala BPP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas, dengan didampingi oleh perwakilan tim kerja sama, Wenni Rusbiyantoro, serta perwakilan dari KKLP BIPA, Khoiru Ummatin. Dalam sambutannya, Puji Retno menyampaikan apresiasi atas komitmen SMA Xin Zhong dalam mendukung pembelajaran bahasa Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi langkah SMA Xin Zhong dalam membangun kerja sama yang erat dengan Balai Bahasa. Program BIPA ini tidak hanya akan memperkaya keterampilan berbahasa siswa, tetapi juga memperkuat eksistensi bahasa Indonesia di kancah internasional,” ujar Retno dalam sambutannya.

Kunjungan ini dilakukan langsung oleh Human Resource Manager (HRD) SMA Xin Zhong, Tan Yusuf Sutandio. Dalam pertemuan tersebut, Tan Yusuf menyampaikan harapannya agar program ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat yang nyata bagi siswa.

“Kami ingin siswa kami tidak hanya memahami bahasa Indonesia secara akademis, tetapi juga menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari dengan lebih percaya diri. Oleh karena itu, kami berharap kerja sama ini dapat menghadirkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan aplikatif,” ujar Tan Yusuf Sutandio.

Selama kunjungan berlangsung, berbagai rencana strategis dibahas. Salah satu fokus utama adalah pengembangan kurikulum BIPA yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, disusun juga program pendampingan yang akan melibatkan tenaga pengajar dari Balai Bahasa untuk memberikan pelatihan intensif kepada siswa SMA Xin Zhong.

Khoiru Ummatin, perwakilan dari KKLP BIPA, menjelaskan bahwa metode pengajaran yang diterapkan akan lebih komunikatif dan berbasis pada pendekatan budaya.

“Kami ingin siswa tidak hanya belajar bahasa secara struktural, tetapi juga memahami konteks budaya yang melekat di dalamnya. Oleh karena itu, dalam program ini akan ada sesi praktik langsung seperti permainan bahasa, diskusi kelompok, dan kegiatan budaya yang melibatkan siswa secara aktif,” ungkap Khoiru Ummatin.

Selain membahas aspek akademik, pertemuan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan pertukaran gagasan antara kedua institusi. Pihak Balai Bahasa dan SMA Xin Zhong sepakat untuk terus mengembangkan program ini dengan menyesuaikan perkembangan kebutuhan siswa di masa mendatang.

Sebagai penutup, Wenni Rusbiyantoro menyampaikan harapannya agar program ini menjadi model bagi sekolah lain yang ingin mengembangkan pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing.

“Kami berharap program ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk lebih aktif dalam mempromosikan bahasa Indonesia melalui UKBI. Dengan kerja sama yang solid, kita bisa menjadikan bahasa Indonesia semakin dikenal dan digunakan secara luas di tingkat global,” pungkasnya.

 

Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Guru Nonbahasa di Kabupaten Pasuruan

Surabaya, 7 Maret 2025 – KKLP Pembinaan dan Bahasa Hukum, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia (PKBI) bagi Guru Non-Bahasa di Kabupaten Pasuruan. Kegiatan tersebut telah resmi dibuka hari ini melalui virtual Zoom. Acara ini juga dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan Cabdin Wilayah Pasuruan. Pembukaan kegiatan ini dihadiri secara virtual oleh Kepala BBP Jatim dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan yang diwakili oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Mochammad Syafi’i.
Hadir mengawali kegiatan, Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas, menyampaikan Kebijakan Bahasa dan Sastra di Jawa Timur. Peran BBP Jatim dalam pengembangan bahasa dan sastra di Jawa Timur sangatlah besar.
“Tugas Balai Bahasa Jawa Timur sesuai dengan Permendikbud No. 12 Tahun 2022 tentang OTK Balai Bahasa dan Kantor Bahasa, salah satunya adalah melaksanakan pemasyarakatan bahasa dan sastra Indonesia. Hal itu bisa kita lihat dalam upaya kami untuk melaksanakan kegiatan PKBI ini yang berada langsung di bawah koordinasi KKLP Pembahu,” tegas Retno.
Peran dan fungsi BBP Jatim tersebut disambut baik oleh Syafi’i yang menyoroti pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama di era globalisasi saat ini. Ia menekankan bahwa kemampuan berbahasa yang baik akan membuka banyak peluang, baik dalam Pendidikan. Oleh karena itu, Syafi’I menekankan kepada peserta agar mengikuti dengan baik karena telah ditugaskan oleh Dinas Pendidikan Kab. Pasuruan.
“Bahasa Indonesia adalah identitas kita sebagai bangsa. Melalui kegiatan ini, kami berharap peserta dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia, sehingga Bapak/Ibu peserta wajib melaksanakan seluruh tahap PKBI ini karena sudah ditugaskan dari dinas. Oleh karena itu, jangan khawatir terkait kelegalan tugas hari ini dan selanjutnya,” ujar Syafi’i.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu teoretis dan praktis. Kegiatan yang dibuka hari ini adalah kegiatan tahap teoretis dan akan berlangsung hingga 22 Maret 2025. Selanjutnya, tahap praktis dilaksanakan melalui Google Classroom. Selain itu, kegiatan dirancang untuk memberikan pelatihan yang meliputi berbagai aspek berbahasa, seperti tata bahasa dan keterampilan dalam menulis esai. Peserta juga akan mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para ahli bahasa dan praktisi Pendidikan melalui aplikasi Google Clasroom.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peserta, serta mendorong mereka untuk lebih mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi peserta untuk lebih aktif dalam menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Sosialisasi UKBI bagi Pemangku Kepentingan di Wilayah Mojokerto

Senin, 17 Maret 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur mengadakan kegiatan Sosialisasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) bagi Pemangku Kepentingan di Wilayah Mojokerto. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran akan pentingnya UKBI dalam mengukur dan meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia, khususnya di lingkungan pendidikan.

Sosialisasi ini diikuti oleh 90 peserta yang terdiri atas kepala sekolah dan guru pendamping UKBI. Rinciannya meliputi 25 kepala sekolah SMP dari Kabupaten Mojokerto, 25 guru bahasa Indonesia dari Kabupaten Mojokerto, 19 kepala sekolah SMP dari Kota Mojokerto, serta 19 guru bahasa Indonesia dari Kota Mojokerto. Selain itu, terdapat dua peserta perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Mojokerto.

Kegiatan sosialisasi ini dibuka secara daring oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo. Dalam sambutannya, Ruby menekankan pentingnya UKBI sebagai instrumen untuk mengukur dan meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia di lingkungan pendidikan. Ruby berharap para peserta dapat memahami manfaat UKBI dan mendorong implementasinya di sekolah masing-masing.

“UKBI bukan sekadar alat uji, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas berbahasa peserta didik. Dengan pemahaman dan penerapan yang baik, UKBI dapat menjadi tolok ukur peningkatan kompetensi bahasa Indonesia di sekolah,” ujar Ruby Hartoyo dalam sambutannya.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Puji Retno Hardiningtyas. Retno menegaskan komitmen BBP Jatim dalam mendukung pemanfaatan UKBI di dunia pendidikan. Retno juga mengajak para peserta untuk menjadi pelopor dalam penerapan UKBI di Wilayah Mojokerto.

“Kami berharap kepala sekolah dan guru dapat menjadi agen perubahan dalam peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia di sekolah masing-masing. UKBI adalah alat yang dapat membantu kita semua dalam mengembangkan keterampilan berbahasa yang baik dan benar,” ujar Retno.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono, yang menyampaikan materi tentang dukungan Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto terhadap pelaksanaan UKBI bagi guru dan siswa. “UKBI dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia serta membangun kesadaran akan pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan pendidik ataupun peserta didik,” ujar Ludfi dalam paparannya.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan UKBI semakin dikenal luas dan diterapkan secara efektif di berbagai sekolah di Mojokerto. Dengan demikian, kemahiran berbahasa Indonesia di kalangan pelajar maupun tenaga pendidik dapat terus meningkat, mendukung kebijakan pemerintah dalam penguatan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi resmi dan akademik.

Sosialisasi ini menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran akan pentingnya UKBI sebagai standar kemahiran berbahasa. Ke depannya, diharapkan seluruh sekolah dapat berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan UKBI sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara luas dalam dunia pendidikan.