Pembekalan Awal Seleksi Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Jawa Timur Tahun 2025

Jumat, 11 April 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Awal Seleksi Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Jawa Timur Tahun 2025. Acara ini diselenggarakan dalam dua mode, yaitu secara luring di Ruang Rapat Ki Hajar Dewantara BBP Jatim dan secara daring melalui zoom. Kegiatan ini menjadi tonggak awal dalam proses panjang seleksi Duta Bahasa yang bertujuan menjaring generasi muda terbaik Jawa Timur untuk menjadi teladan dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, pelestarian bahasa daerah, serta penguasaan bahasa asing.

Kegiatan pembekalan tersebut dihadiri oleh Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas, yang didampingi oleh Kepala Subbagian Umum, Ary Setyorini serta tiga narasumber, yaitu Dian Roesmiati dan Amin Mulyanto dari BBP Jatim dan Muchammad Aldian Asmaradana perwakilan dari Duta Bahasa Nasional 2024. Hadir pula panitia pelaksana kegiatan, yaitu Adista Nur Primantari dan Adi Syaiful Mukhtar.

Sebanyak 116 peserta yang telah dinyatakan lolos tahap seleksi administrasi turut berpartisipasi secara daring. Mereka berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur, mewakili keberagaman latar belakang budaya, pendidikan, dan pengalaman, yang mencerminkan potensi besar generasi muda dalam pengembangan kebahasaan di tingkat provinsi.

Dalam sambutannya, Retno menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah menunjukkan komitmennya dalam mengikuti seleksi ini. Retno menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga eksistensi bahasa Indonesia di tengah gempuran budaya global.

“Duta Bahasa bukan sekadar gelar, tetapi amanah untuk menjadi pelopor dalam menguatkan jati diri bangsa melalui bahasa dengan berprinsip dan berpilar Trigatra Bangun Bahasa, yaitu utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing,” tuturnya.

Retno juga berharap agar para peserta tidak hanya menjadikan ajang ini sebagai kompetisi, tetapi sebagai wadah pembelajaran dan pengembangan diri.

“Kegiatan ini harus menjadi titik tolak bagi kalian semua untuk menjadi agen perubahan, tidak hanya dalam konteks kebahasaan, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya lagi.

Dalam pemaparan materi, ada tiga narasumber. Pemateri pertama yaitu Dian Roesmiati. Dalam materinya, Dian menyampaikan bahwa, “Sinergi antarkelompok dalam 7 Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Balai Bahasa Jawa Timur menjadi kunci strategis dalam menyukseskan tiga program utama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.”

Dian juga menyampaikan bahwa kolaborasi ini tidak hanya mencerminkan semangat integrasi, tetapi juga memperkuat peran masing-masing KKLP dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai peran dan kontribusi setiap KKLP menjadi bekal penting bagi peserta Pemilihan Duta Bahasa Jawa Timur 2025, agar mampu menjadi representasi generasi muda yang visioner, berdaya saing, dan berkomitmen memajukan kebahasaan dan kesastraan Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

Pemateri kedua yaitu Amin Mulyanto. Dalam materinya, Amin menyampaikan bahwa, “Literasi harus dikembangkan dengan cara-cara kreatif dan relevan mengikuti arus perkembangan zaman. Sudah saatnya kita menghapus stigma bahwa literasi itu membosankan dan kaku, karena sejatinya literasi adalah jendela imajinasi, gerbang pengetahuan, dan alat untuk membentuk pemikiran kritis.”

Amin juga menyampaikan bahwa melalui pendekatan yang segar dan inovatif—baik lewat teknologi, media sosial, maupun seni—generasi muda bisa diajak untuk mencintai literasi sebagai bagian dari gaya hidup, bukan sekadar kewajiban.

Pemateri ketiga, yaitu Muchamad Aldian Asmaradana. Dalam materinya, Dana menyampaikan bahwa, “Krida Kebahasaan dan Kesastraan yang ideal adalah krida yang terencana matang, terlaksana dengan efektif, dan terukur secara jelas dampaknya.”

Selain itu, Dana juga menambahkan bahwa Pemahaman terhadap prinsip ini menjadi hal krusial bagi seluruh peserta Pemilihan Duta Bahasa Jawa Timur 2025, agar mampu merancang program yang tidak hanya kreatif dan inovatif, tetapi juga relevan, berkelanjutan, dan memberi kontribusi nyata bagi pelestarian serta pengembangan bahasa dan sastra di tengah dinamika zaman.

Pembekalan ini mencakup pemaparan materi seputar peran dan tanggung jawab Duta Bahasa, strategi kampanye kebahasaan, serta penjelasan teknis tahapan seleksi berikutnya. Interaksi antara peserta dan pemateri berlangsung aktif, menunjukkan antusiasme peserta dalam menyambut peran yang akan mereka emban.

Dengan terselenggaranya kegiatan pembekalan awal ini, BBP Jatim berharap dapat menumbuhkan semangat kebahasaan di kalangan generasi muda, sekaligus mempersiapkan mereka menjadi sosok-sosok inspiratif yang mampu menggerakkan masyarakat untuk lebih mencintai dan memartabatkan bahasa Indonesia, serta menghargai kekayaan bahasa daerah di tengah dinamika zaman yang terus berkembang.

Rapat Koordinasi UKBI Adaptif Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur 2025

Jumat, 11 April 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) menyelenggarakan kegiatan Rapat Koordinasi UKBI Adaptif secara hibrida, yaitu luring di ruang rapat Ki Hajar Dewantara dan daring melalui aplikasi Zoom. Kegiatan ini merupakan bagian penting dari rangkaian persiapan pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif yang akan digelar di beberapa wilayah strategis di Jawa Timur. Adapun wilayah yang menjadi fokus dalam pelaksanaan UKBI Adaptif tahun 2025 ini meliputi Kabupaten dan Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, serta Kabupaten Madiun. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada pertimbangan jumlah peserta potensial, kesiapan infrastruktur, dan dampak strategis terhadap peningkatan literasi kebahasaan di masing-masing daerah.

Rapat koordinasi ini dipimpin oleh Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas, yang turut hadir secara langsung bersama jajaran panitia penyelenggara kegiatan. Turut hadir dalam rapat tersebut para anggota panitia yang terdiri atas Wenni Rusbiyantoro, Yuyun Kartini, Tri Winiasih, Siti Komariyah, Naila Nilofar, Adi Syaiful Mukhtar, dan Indah Puspita Sari. Panitia telah dibagi tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan bidang kerja, seperti bidang teknis pelaksanaan, publikasi, dokumentasi, hingga evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan.

Dalam sambutannya, Retno menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi yang matang dalam pelaksanaan UKBI Adaptif tahun ini. Ia menyampaikan bahwa UKBI bukan sekadar alat uji, tetapi juga sarana untuk meningkatkan kesadaran berbahasa Indonesia yang baik dan benar di tengah masyarakat.

“UKBI Adaptif menjadi cerminan bagaimana kita bisa mengukur dan meningkatkan kompetensi kebahasaan masyarakat secara objektif dan terstandar. Oleh karena itu, peran panitia sangat penting dalam memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar, efektif, dan berdampak luas,” ujarnya.

Retno juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis BBP Jatim dalam mendukung Gerakan Literasi Nasional dan penguatan identitas kebangsaan melalui bahasa.

Rapat koordinasi ini ditutup dengan kesepakatan jadwal kerja berikutnya, termasuk simulasi teknis dan lokakarya persiapan bagi pengawas dan fasilitator UKBI di tiap-tiap kabupaten. Dengan semangat kolaboratif dan semangat kebahasaan yang tinggi, BBP Jatim menargetkan bahwa pelaksanaan UKBI Adaptif tahun 2025 ini tidak hanya sukses dari sisi teknis, tetapi juga berdampak nyata dalam meningkatkan kesadaran kebahasaan masyarakat Jawa Timur.

Balai Bahasa Canangkan ZI WBBM dan Gelar Forum Konsultasi Publik

Surabaya – Balai Bahasa Provinsi Jatim (BBJT) melakukan Pencanangan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (ZI WBBM), Kamis (10/4), dengan penandatanganan pakta integritas dan komitmen bersama yang diawali Kepala BBJT Puji Retno Hardiningtyas dan dilanjutkan Kasubbag Umum Ary Setyorini beserta seluruh pegawai.

Dalam sambutannya, Kepala BBJT Puji Retno Hardiningtyas mengatakan, sebagai satuan kerja (satker) pemerintah yang telah meraih predikat ZI Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) maka kewajiban selanjutnya adalah bersiap untuk mengikuti penilaian satker dengan predikat ZI WBBM. Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya konkret Balai Bahasa dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi yang menyeluruh. Pencanangan ZI Menuju WBBM bukan sekadar simbolis, melainkan komitmen serius institusi untuk mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam seluruh aspek pelayanan publik dan administrasi internal.

Untuk mengawali pencanangan ZI WBBM, Kepala BBJT Puji Retno Hardiningtyas menyematkan pin kepada sejumlah pegawai yang dipilih menjadi agen perubahan dan role model. Setelah itu, dilanjutkan dengan paparan materi ZI WBBM oleh Amanda Aprillia Surya Ningtyas, Ketua Tim Kerja Pengendalian ZI WBK/WBBM dan SPIP Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim, dan  Yusnalin, Tim ZI WBBM BBPPMPV BOE Jawa Timur. Keduanya menjelaskan sejumlah strategi dan upaya yang telah dilakukan lembaga masing-masing dalam mencapai predikat ZI WBBM dari Kemenpan RB.

Sementara itu, Muslih, Asisten Pemeriksa Ombudsman RI Perwakilan Jawa Timur menyampaikan tentang pentingnya badan publik menjamin kepastian layanan publik kepada masyarakat selaku pengguna layanan. Seusai sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan pakta integritas yang oleh pimpinan dan ASN BBJT serta  penandatanganan komitmen bersama oleh pimpinan, ASN, dan tenaga alih daya BBJT di atas spanduk vinil.

Sebelum pencanangan ZI WBBM, dilaksanakan kegiatan Forum Konsultasi Publik (FKP) Tahun 2025 yang dihadiri 35 mitra kerja BBJT dari berbagai unsur seperti sekolah, asosiasi profesi, komunitas, mahasiswa, media massa, serta perguruan tinggi negeri dan swasta. Kegiatan FKP ini dimaksudkan sebagai ruang dialog partisipatif dalam memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap layanan lembaga selama ini. Kepala BBJT Puji Retno menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik sebagai fondasi utama dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pemerintah. Hal ini bertujuan agar lembaga dapat terus melakukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan demi memberikan layanan yang semakin efektif, efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Peserta FKP lantas dibagi dalam enam kelompok untuk berdiskusi serta memberikan saran dan masukan. Di akhir diskusi, perwakilan peserta melakukan penandatanganan berita acara bersama Kepala BBJT. (han, mon)

 

Audiensi Pengutamaan Bahasa Negara Tahun 2025

Kamis, 10 April 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) menggelar kegiatan Audiensi Pengutamaan Bahasa Negara Tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring di Ruang Rapat Ki Hajar Dewantara yang dihadiri oleh Kepala BBP Jatim (Puji Retno Hardiningtyas) dan panitia (Syaiful Mukhtar, Yani Paryono, Dian Roesmiati, Andi Asmara, dan Naila Nilofar). Kegiatan ini juga dihadiri secara daring oleh Kepala Bagian Organisasi Pemerintah Kota Malang (Boedi Utomo), Plt. Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Malang (Yunisa Setiabakti Suminto), Pengawas Cabang Dinas Wilayah Kabupaten Malang (Sri Rahajoe), Pengawas SMA Cabang Dinas Wilayah Kabupaten Malang (Eko Prasetyo), dan Kasi SMA Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Malang (Muhammad Asrofi).

Dalam sambutan pembukaannya, Retno menekankan pentingnya pengutamaan bahasa negara sebagai wujud nyata cinta tanah air. Retno menyampaikan bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di ruang publik bukan sekadar aturan administratif, melainkan cerminan dari identitas bangsa. “Bahasa Indonesia adalah rumah bersama yang mempersatukan keberagaman kita. Ketika kita mengutamakan bahasa negara, sejatinya kita sedang menjaga jati diri dan martabat bangsa di tengah derasnya arus globalisasi,” ungkap Retno.

Retno juga menyoroti peran instansi pemerintah sebagai teladan dalam penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai kaidah. Retno berharap, melalui audiensi ini, para peserta dapat membangun komitmen bersama untuk menerapkan kebijakan bahasa secara konsisten di lingkungan kerja masing-masing.

“Mari kita mulai dari hal kecil, seperti penulisan nama instansi, dokumen resmi, dan papan nama yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Dari situlah kesadaran kolektif akan tumbuh dan mengakar,” lanjutnya.

Audiensi ini menjadi forum penting untuk berdiskusi mengenai strategi konkret yang dapat ditempuh demi memperkuat pengutamaan bahasa negara. Dalam sesi-sesi berikutnya, peserta saling bertukar gagasan, pengalaman, serta tantangan yang dihadapi dalam menerapkan kebijakan kebahasaan di wilayah kerja masing-masing. Tidak hanya sebagai forum konsultasi, kegiatan ini juga menjadi momen mempererat kolaborasi antara BBP Jatim dan para pemangku kebijakan di daerah.

Dengan semangat kebersamaan yang mengalir sepanjang kegiatan, Audiensi Pengutamaan Bahasa Negara Tahun 2025 ini diharapkan menjadi titik awal dari gerakan berkelanjutan dalam membumikan bahasa Indonesia yang santun, tertib, dan berwibawa di ruang publik. BBP Jatim pun menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi dan memberi dukungan teknis maupun kebijakan dalam implementasi program kebahasaan ke depan.

Rapat Penyampaian Progres Seleksi Duta Bahasa Jawa Timur Tahun 2025

Rabu, 9 April 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan kebahasaan dan sastra di kalangan generasi muda melalui pelaksanaan Rapat Penyampaian Progres Seleksi Duta Bahasa Jawa Timur Tahun 2025. Kegiatan ini diselenggarakan di Ruang Rapat Ki Hajar Dewantara, Kantor BBP Jatim, Surabaya, dan menghadirkan berbagai pihak terkait yang terlibat dalam pelaksanaan seleksi.

Rapat dipimpin langsung oleh Kepala BBP Jatim (Puji Retno Hardiningtyas) yang didampingi oleh Kepala Subbagian Umum (Ary Setyorini). Hadir pula dua perwakilan panitia kegiatan seleksi Duta Bahasa Jawa Timur (Adi Syaiful Mukhtar dan Adista Nur Primantari). Tidak hanya itu, rapat ini juga melibatkan perwakilan dari Ikatan Duta Bahasa Jawa Timur (Ikadubas Jatim), yakni Jessica Maranatha Virgin dan Muchammad Aldian Asmaradana (Duta Bahasa Nasional 2024), Firdausi Baiq Ardana, Rindra Afrizqi Anugrah, dan Mona Yuliana Simanjuntak (Finalis Duta Bahasa Jawa Timur 2024) yang memberikan kontribusi penting dalam menyampaikan perkembangan serta evaluasi awal proses seleksi tahun ini.

Dalam arahannya, Kepala BBP Jatim (Puji Retno Hardiningtyas, menekankan bahwa seleksi Duta Bahasa bukan sekadar ajang pencarian figur, tetapi lebih dari itu, merupakan salah satu strategi penting dalam menanamkan nilai-nilai kebahasaan dan kesastraan kepada generasi muda. Retno juga mengapresiasi kerja keras panitia serta dukungan penuh dari Ikatan Duta Bahasa yang selama ini terus aktif dalam kegiatan pembinaan.

“Seleksi ini harus mampu menjadi ruang bagi anak muda yang tidak hanya cakap berbahasa Indonesia yang baik dan benar, tetapi juga peduli terhadap bahasa daerah dan memiliki sikap nasionalisme yang kuat. Oleh karena itu, prosesnya harus dijaga kualitasnya dari awal,” ujar Retno.

Retno juga menyoroti pentingnya integritas dan transparansi dalam setiap tahapan seleksi. Ia berharap agar seluruh pihak yang terlibat bisa menjaga kredibilitas kegiatan ini, mengingat Duta Bahasa akan menjadi representasi BBP Jatim dalam berbagai kegiatan kebahasaan, baik di tingkat regional maupun nasional.

Sementara itu, Muchammad Aldian Asmaradana, yang pada kesempatan itu menjadi perwakilan dari Ikatan Duta Bahasa, menyampaikan laporan progres seleksi yang tengah berjalan. Dalam laporannya, Aldian mengungkapkan bahwa antusiasme pendaftar tahun ini sangat tinggi dan telah memenuhi target kuota pendaftaran. Namun demikian, Aldian juga mencatat adanya sejumlah kendala dalam proses administrasi awal.

“Jumlah pendaftar sudah melampaui angka 100 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur. Namun, kami mendapati sekitar 20 persen dari mereka belum memenuhi kelengkapan berkas sesuai syarat, seperti surat rekomendasi dan portofolio,” jelas Aldian.

Aldian menambahkan bahwa tim panitia telah mengambil langkah cepat dengan melakukan klarifikasi dan memberikan waktu tambahan kepada peserta untuk melengkapi dokumen yang kurang. Selain itu, panitia juga tengah menyiapkan proses seleksi tahap awal berupa penilaian esai kebahasaan dan video perkenalan sebagai tahapan penyisihan pertama.

Adista Nur Primantari, perwakilan panitia lainnya, menambahkan bahwa tahun ini panitia mencoba mengadopsi sistem seleksi yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, termasuk membuka ruang bagi peserta untuk mengekspresikan pemahaman mereka tentang keberagaman bahasa daerah dalam format digital. Adista menyebut bahwa hal ini bertujuan untuk menjangkau potensi duta yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga kreatif dan komunikatif di era digital.

Diskusi yang berlangsung selama lebih dari dua jam tersebut diwarnai dengan berbagai saran dan evaluasi dari para peserta rapat. Jessica dan Firdausi turut menyampaikan masukan berdasarkan pengalaman mereka selama menjabat sebagai Duta Bahasa. Keduanya menekankan pentingnya pembinaan yang berkelanjutan pascaseleksi agar para finalis Duta Bahasa tidak hanya berhenti pada seremonial, tetapi mampu terus berkontribusi nyata dalam gerakan literasi kebahasaan di daerah masing-masing.

Rapat ditutup dengan penegasan kembali dari Retno agar seluruh tahapan seleksi tetap mengedepankan prinsip objektivitas, keterbukaan, dan profesionalisme. Ia berharap agar Duta Bahasa Jawa Timur 2025 nantinya benar-benar lahir dari proses yang matang dan dapat menjadi duta yang menginspirasi di tingkat nasional.

Dengan terlaksananya rapat ini, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur menunjukkan keseriusannya dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya mencintai bahasa, tetapi juga siap menjadi agen perubahan dalam menjaga dan memartabatkan bahasa Indonesia dan bahasa daerah di tengah arus globalisasi yang kian deras.

Rapat Evaluasi Triwulan I Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur

Rabu, 9 April 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) melaksanakan Rapat Evaluasi Triwulan I Tahun 2025. Rapat ini dilaksanakan secara luring di Ruang Rapat Ki Hajar Dewantara dan daring melalui zoom. Rapat ini dipimpin oleh Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas, didampingi oleh Kasubbag Umum, Ary Setyorini, serta seluruh pegawai BBP Jatim, baik secara luring maupun daring.

Dalam sambutannya, Retno menekankan pentingnya evaluasi sebagai refleksi terhadap capaian dan tantangan yang telah dihadapi selama tiga bulan pertama tahun 2025. Retno menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras seluruh pegawai dan juga mengingatkan akan pentingnya konsistensi dan perbaikan berkelanjutan.

“Rapat ini bukan hanya untuk mencatat apa yang sudah kita capai, tetapi juga untuk merumuskan langkah strategis ke depan. Evaluasi ini penting agar kita tidak hanya bekerja keras, tetapi juga bekerja cerdas,” ujar Retno.

Lebih lanjut, Retno menyoroti beberapa indikator kinerja utama yang perlu mendapatkan perhatian khusus, termasuk pelaksanaan program literasi, pemetaan kebahasaan, serta dukungan terhadap penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik. Retno berharap, hasil evaluasi ini dapat dijadikan landasan untuk penyusunan rencana kerja Triwulan II yang lebih efektif dan terukur.

Sementara itu, Ary, dalam laporannya memaparkan berbagai hal terkait aspek administrasi dan kepegawaian, serta tantangan-tantangan teknis yang dihadapi selama Triwulan I. Ary menekankan pentingnya kolaborasi antarsubbagian dan pemanfaatan teknologi informasi dalam mempercepat proses administrasi.

“Kita harus terus beradaptasi dengan sistem yang semakin digital. Jangan sampai keterlambatan dalam pelaporan atau administrasi teknis menghambat jalannya program-program utama kita,” jelas Ary.

Ary juga menyampaikan rencana perbaikan internal di bidang layanan administrasi dan penguatan komunikasi antarunit kerja agar koordinasi antarbidang menjadi lebih solid. Ia mengajak seluruh pegawai untuk aktif memberikan masukan, tidak hanya dalam forum formal seperti rapat, tetapi juga dalam komunikasi sehari-hari di lingkungan kerja.

Setelah penyampaian sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan laporan dari tiap-tiap koordinator program dan subkoordinator, yang kemudian diikuti dengan sesi tanya jawab dan diskusi. Para peserta rapat tampak antusias dalam memberikan tanggapan, ide, serta saran yang konstruktif untuk peningkatan kualitas kinerja lembaga.

Rapat ditutup menjelang siang dengan kesimpulan dan penetapan tindak lanjut dari hasil evaluasi. Retno mengakhiri kegiatan dengan harapan agar seluruh pegawai senantiasa menjaga semangat kerja dan semangat kolaboratif. “Kita semua adalah bagian penting dari ekosistem kebahasaan nasional. Mari terus bergerak bersama dengan semangat integritas, inovasi, dan pengabdian,” pungkasnya.

Dengan terselenggaranya Rapat Evaluasi Triwulan I ini, Retno berharap bahwa BBP Jatim dapat terus berperan aktif dalam memajukan program-program kebahasaan dan kesastraan di Jawa Timur, sekaligus memperkuat sinergi antarpegawai untuk mencapai target-target strategis di tahun 2025.

 

Pendampingan Biro Keuangan dan Barang Milik Negara dalam Proses Tuntutan Ganti Rugi atas Pemindatanganan Barang Milik Negara

Rabu, 9 April 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) menunjukkan komitmennya dalam menjaga tata kelola barang milik negara (BMN) dengan menyelenggarakan Rapat Koordinasi Proses Tuntutan Ganti Rugi (TGR) Pemindahtanganan BMN serta pembahasan arahan dari Biro Keuangan dan BMN. Rapat penting ini dilaksanakan secara luring di Ruang Rapat Ki Hajar Dewantara dan turut menghadirkan jajaran internal dan eksternal yang terlibat langsung dalam proses pengelolaan dan pengawasan BMN.

Rapat ini dipimpin oleh Kepala BBP Jatim (Puji Retno Hardiningtyas) yang didampingi oleh Kasubbag Umum (Ary Setyorini), Pejabat Pembuat Komitmen (Indri Novi Harawati), serta tim terkait yang terdiri atas Tim BMN dan Tim TGR (Nungky Fitri Fadila, Budi Aries Santosa, dan Wahyu Hariyanto). Turut hadir pula Tim Satuan Pengawas Internal (SPI): Puspa Ruriana, Tri Winiasih, Wenni Rusbiyantoro, M. Subchan Sholeh, dan Esa Putra Kurniawan; Perwakilan dari Kepegawaian, M. Iwan Mukaffi dan Dwi Puspa Agustina serta perwakilan dari Biro Keuangan dan BMN, Idewa Adiyadnya, yang mengikuti jalannya rapat secara daring.

Dalam sambutan pembukanya, Retno menyampaikan urgensi pelaksanaan rapat ini. Retno menekankan bahwa proses tuntutan ganti rugi terhadap barang milik negara yang telah dipindahtangankan merupakan bagian penting dari upaya menjaga akuntabilitas dan transparansi institusi.

“Permasalahan TGR yang kita hadapi saat ini harus segera kita selesaikan secara terstruktur dan sistematis. Ini bukan hanya persoalan administratif semata, melainkan tanggung jawab moral dan hukum kita dalam menjaga kepercayaan publik terhadap pengelolaan aset negara,” tegas Retno. Retno juga mengajak seluruh peserta rapat untuk berfokus pada solusi dan memahami secara detail alur proses yang perlu ditempuh agar tidak terjadi kekeliruan dalam penyelesaian tuntutan tersebut.

Selanjutnya, rapat memasuki sesi pemaparan dari perwakilan Biro Keuangan dan BMN yang hadir secara daring. Dalam arahannya, perwakilan biro tersebut memberikan penjelasan menyeluruh mengenai prosedur, regulasi, dan ketentuan terbaru terkait proses TGR dan pemindahtanganan BMN. Mereka juga menekankan pentingnya dokumentasi yang rapi serta keterlibatan aktif dari tim TGR dan SPI dalam mengawal setiap tahap proses.

“Kami berharap setiap satuan kerja memahami dengan benar alur penyelesaian TGR ini. Penting bagi kami untuk melihat bahwa semua proses telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan, terutama dalam hal pembuktian dan penetapan nilai kerugian yang harus diganti,” ujar perwakilan dari Biro Keuangan dan BMN.

Rapat berlangsung secara interaktif dengan berbagai pertanyaan dan diskusi yang muncul dari tim BBP Jatim, terutama berkaitan dengan teknis pelaporan, waktu penyelesaian, dan bentuk pemindahtanganan yang sesuai prosedur. Tim SPI juga menyampaikan catatan dan temuan yang telah mereka himpun, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah strategis selanjutnya.

Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan penting, antara lain penyusunan ulang dokumen pendukung TGR yang masih belum lengkap, penjadwalan ulang proses klarifikasi terhadap pihak-pihak terkait, serta penguatan koordinasi lintas unit kerja untuk memastikan seluruh proses berjalan efektif dan sesuai regulasi.

Rapat koordinasi ini menjadi momentum penting bagi BBP Jatim dalam memperkuat pengelolaan BMN yang bersih, akuntabel, dan berintegritas. Dengan sinergi antara tim internal dan arahan dari Biro Keuangan dan BMN, diharapkan proses tuntutan ganti rugi yang sedang berjalan dapat diselesaikan secara tuntas, tepat waktu, dan tepat prosedur.

 

Rapat Persiapan Kegiatan Penyuluhan Sastra di Mojokerto

Rabu, 9 April 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) melaksanakan rapat Persiapan Panitia Kegiatan Penyuluhan Sastra di Mojokerto. Kegiatan rapat ini dilaksanakan di Ruang Rapat Ki Hajar Dewantara dan dihadiri oleh Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas, dan panitia kegiatan Penyuluhan Sastra di Mojokerto: Andi Asmara, Yulitin Sungkowati, Dian Roesmiati, Balok Safarudin, Budi Aries Santosa, Oktavia Vidiyanti, dan Adi Syaiful Mukhtar.

Dalam arahannya, Retno menyampaikan arah dan tujuan rapat. Retno menekankan bahwa pertemuan ini bukan hanya sebatas koordinasi teknis, tetapi juga menjadi wadah untuk mengukur sejauh mana kesiapan panitia dalam menyelenggarakan kegiatan penting tersebut.

“Rapat hari ini kita manfaatkan untuk melihat secara menyeluruh sejauh mana persiapan kita dalam kegiatan Penyuluhan Sastra di Mojokerto. Mulai dari teknis acara, kesiapan materi, narasumber, hingga persiapan yang lainnya. Semua harus kita pastikan berjalan dengan matang karena kegiatan ini bukan hanya seremonial, tetapi juga bentuk tanggung jawab kita dalam menyebarluaskan pemahaman dan kecintaan terhadap sastra kepada masyarakat luas,” ujar Retno.

Selama rapat berlangsung, panitia menyampaikan progres dari tugas masing-masing. Mulai dari pemilihan lokasi di Mojokerto yang dipastikan mudah dijangkau oleh peserta dari berbagai daerah, hingga kesiapan materi penyuluhan yang akan menyasar berbagai kelompok sasaran, seperti guru bahasa Indonesia, pegiat komunitas sastra lokal, hingga pelajar.

Perwakilan panitia, Andi Asmara, melaporkan bahwa koordinasi dengan pihak lokal di Mojokerto sudah berjalan lancar. Tempat penyuluhan telah ditentukan dan dinilai representatif. Sementara itu, perwakilan panitia yang lain, Dian Roesmiati menambahkan bahwa daftar calon peserta telah dikumpulkan dan akan segera diverifikasi untuk memastikan keberagaman latar belakang peserta sesuai dengan target kegiatan.

Tidak hanya persiapan panitia, rapat ini juga membahas pendekatan substansi dalam penyuluhan. Perwakilan panitia yang lain, Adi Syaiful Mukhtar, mengusulkan agar metode penyampaian materi bersifat interaktif serta diselingi dengan sesi diskusi kelompok agar peserta lebih aktif dan terlibat secara emosional dalam proses belajar.

Selain teknis dan substansi, aspek publikasi dan dokumentasi juga menjadi perhatian. Balok Safarudin dan Oktavia Vidiyanti menyampaikan strategi promosi yang akan dilakukan di media sosial dan jaringan komunitas, agar informasi kegiatan ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat sekaligus menjadi ajang promosi gerakan literasi yang lebih luas.

Sebagai penutup, Retno kembali mengingatkan pentingnya kerja kolaboratif dan dedikasi tinggi dari seluruh panitia. Retno menegaskan bahwa kegiatan penyuluhan ini bukan hanya milik Balai Bahasa semata, tetapi milik semua pihak yang peduli terhadap kelestarian sastra Indonesia, khususnya di ranah lokal seperti Mojokerto.

“Mari kita jalankan amanah ini dengan sungguh-sungguh. Sastra adalah cermin budaya, dan dengan kegiatan ini kita turut merawat jati diri bangsa,” tutupnya. Rapat panitia kegiatan Penyuluhan Sastra di Mojokerto ditutup dengan kesepakatan sejumlah agenda lanjutan yang akan segera ditindaklanjuti, baik secara daring maupun luring.

 

Tingkatkan Profesionalisme, Balai Bahasa Perhatikan Disiplin Pegawai

Selasa, 8 April 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) melaksanakan kegiatan rapat internal yang membahas secara khusus mengenai kedisiplinan pegawai dalam pengajuan cuti dan izin. Rapat ini merupakan langkah konkret yang diambil oleh manajemen BBP Jatim guna meningkatkan kepatuhan terhadap aturan kepegawaian serta menjaga profesionalisme kerja di lingkungan instansi. Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Ki Hajar Dewantara dan dihadiri oleh seluruh pegawai secara daring dan luring.

Rapat dimulai pukul 13.00 WIB dan dipimpin langsung oleh Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas, didampingi oleh Kepala Subbagian Umum, Ary Setyorini. Dalam arahannya, Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas, menekankan pentingnya kedisiplinan sebagai salah satu pilar utama dalam membangun lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Retno menyoroti bahwa meskipun cuti merupakan hak setiap pegawai, namun pengajuan cuti tetap harus dilakukan sesuai prosedur dan tidak mengganggu jalannya tugas serta pelayanan kepada masyarakat.

“Kita semua tentu memahami bahwa cuti adalah hak, tetapi jangan lupa bahwa ada tanggung jawab dan mekanisme yang harus ditaati. Setiap pengajuan cuti harus direncanakan dengan baik, dikomunikasikan dengan atasan, serta disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Jangan sampai hak ini justru mengganggu ritme kerja tim secara keseluruhan,” ujar Retno.

Lebih lanjut, Retno juga mengingatkan bahwa keterbukaan dan komunikasi antardivisi sangat dibutuhkan untuk menjaga efisiensi kerja. Ia berharap agar budaya disiplin ini tidak hanya menjadi aturan tertulis, tetapi benar-benar diinternalisasi oleh seluruh pegawai.

Sementara itu, Kasubbag Umum, Ary Setyorini, juga menegaskan pentingnya pemahaman mengenai alur perizinan dan dokumentasi yang tepat. Menurutnya, masih ada beberapa kasus di mana pegawai mengajukan izin atau cuti secara mendadak tanpa kelengkapan administrasi, yang berpotensi menimbulkan kebingungan di tingkat manajerial.

“Kami mendorong semua pegawai untuk memahami dan mengikuti alur pengajuan cuti yang sudah ditetapkan. Formulir, waktu pengajuan, dan persetujuan harus dipenuhi. Jangan menunggu di detik terakhir, karena hal tersebut bisa merugikan tim dan menghambat kelancaran pekerjaan,” pungkas Ary.

Rapat tersebut juga menjadi forum diskusi aktif, di mana para pegawai diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan serta masukan terkait kebijakan cuti dan izin. Beberapa pegawai menyampaikan kendala yang mereka alami, seperti ketidaktahuan terhadap alur izin daring, keterlambatan persetujuan atasan, hingga kurangnya sosialisasi terkait aturan terbaru. Menanggapi hal tersebut, pihak manajemen berkomitmen untuk menyusun panduan tertulis yang mudah diakses oleh seluruh pegawai dan melakukan sosialisasi berkala. Kegiatan ditutup dengan penegasan bahwa setiap pegawai bertanggung jawab atas kedisiplinan diri sendiri, serta diharapkan dapat menjadi teladan dalam menjaga integritas dan profesionalisme di lingkungan kerja.