Penandatanganan Kontrak Penulis dan Penelahaan Substansi Naskah Cerita Anak Dwibahasa

Jumat, 25 April 2025, Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Penerjemahan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) melaksanakan kegiatan Penandatanganan Kontrak Penulis dan Penelahaan Substansi Naskah Cerita Anak Dwibahasa. Kegiatan ini merupakan tahapan lanjutan bagi penulis yang telah lolos seleksi penulisan naskah cerita anak dwibahasa pada pertengahan April lalu., KKLP Penerjemahan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur secara rutin telah menyelenggarakan kegiatan seleksi penulisan cerita anak dwibahasa sejak tahun 2022.

Penandatanganan Kontrak Penulis dan Penelahaan Substansi Naskah Cerita Anak Dwibahasa ini diselenggarakan secara daring melalui media zoom. Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala BBP Jatim, Dr. Puji Retno Hardiningtyas, S.S., M.Hum. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh penulis lolos seleksi, penelaah substansi (Dian Kristiani dan Barbara Eni Priyanti), dan anggota KKLP Penerjemah, yakni Awaludin Rusiandi, Hero Patrianto, Dalwiningsih, Amin Mulyanto, Khoiru Ummatin, dan Esa Putra Kurniawan. Selain itu, PPK Balai Bahasa Jatim, Indri Novi Harawati juga turut mengikuti kegiatan ini.

Dalam sambutannya, Kepala BBP Jatim menyampaikan apriesiasinya kepada penulis yang telah lolos seleksi. Pada kesempatan ini, beliau berharap para penulis bisa berdiskusi dengan optimal bersama penelaah agar naskah cerita anak mereka nantinya menjadi bacaan yang menarik untuk anak-anak. Retno juga memberikan informasi terkait relaksasi atau penambahan anggaran yang sudah disetujui sehingga dapat menambah jumlah penulis lagi. Saat ini sudah ada 16 penulis yang telah lolos seleksi dan sampai tahap penelaahan. Bulan depan akan ada kuota tambahan untuk penulis yang jumlahnya hampir sama bahkan melebihi target tahun sebelumnya. Beliau meminta KKLP Penerjemahan segera menyiapkan mekanisme untuk menambah penulis cerita anak di tahun ini.

Diskusi berlangsung aktif dan interaktif. Beberapa masukan dari penelaah mengenai alur naskah, tokoh, dan koherensi cerita diberikan kepada para penulis. Penulis antusias mengajukan pertanyaan karena mereka sudah mendapatkan reviu dari penelaah sehari sebelum pelaksanaan kegiatan. Catatan dan komentar dari penelaah menjadi bahan diskusi pada kegiatan ini. Penulis menyampaikan ungkapan terima kasih atas masukan dari penelaah yang telah memberikan catatan perbaikan. Mereka mengakui bahwa reviu dari penelaah semakin mengarahkan penulis membuat naskah yang logis, runut, dan tetap menarik.

Melalui kegiatan ini, BBP Jatim berharap proses penandatanganan kontrak dengan para penulis dan penelaahan berjalan sesuai juknis penerjemahan yang ditetapkan oleh Pusat Pemberdayan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bagi Balai dan Kantor Bahasa di seluruh Indonesia. Semoga seluruh tahapan penulisan cerita anak dwibahasa bisa berjalan sesuai jadwal yang telah disusun oleh KKLP Penerjemahan. Kegiatan ini sebagai salah satu upaya konkret BBP Jatim dalam mendukung literasi dan perwujudan Tri Gatra Bangun Bahasa. (DW)

Langkah Nyata Balai Bahasa Jatim dalam Dokumentasi Ungkapan Bahasa Madura

Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, melalui Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Perkamusan dan Peristilahan, terus menunjukkan komitmennya dalam pelestarian dan pengembangan bahasa daerah. Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah kegiatan Pengambilan Data Kamus Ungkapan Bahasa Madura yang dilaksanakan di Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, mulai Selasa hingga Jumat, tanggal 22–25 April 2025.

Tim yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri atas tiga anggota KKLP Perkamusan dan Peristilahan yang sudah berpengalaman di bidangnya, yaitu Puspa Ruriana, Yuyun Kartini, dan Adista Nur Primantari. Mereka bertugas mengumpulkan data secara langsung di lapangan dengan pendekatan ilmiah, kolaboratif, dan partisipatif.

Pada hari pertama, Selasa, 22 April 2025, tim memulai kegiatan dengan mengunjungi Universitas Trunojoyo Madura (UTM), kampus negeri yang menjadi pusat pengkajian budaya dan bahasa Madura. Di sana, tim bertemu dengan narasumber ahli, yaitu Pak Iqbal Nurul Azhar, Ph.D., seorang dosen dan peneliti yang dikenal luas melalui karya-karyanya mengenai kebudayaan Madura. Dalam sesi wawancara yang berlangsung hangat dan mendalam, Pak Iqbal menjelaskan berbagai jenis ungkapan dalam bahasa Madura, termasuk bentuk, makna, serta konteks penggunaannya. Tidak hanya itu, beliau juga membagikan kutipan-kutipan dari karya tulisnya yang relevan dan menjadi landasan penting dalam penyusunan kamus ini. Pertemuan ini menjadi bekal awal yang sangat berharga dalam memperkaya konten dan substansi kamus ungkapan yang sedang disusun.

Masih di kampus yang sama, tim juga menemui informan berikutnya, Dr. Dinara Maya Julianti, yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya. Dengan latar belakang akademik yang kuat dan pengalaman penelitian yang luas, Dinara memberikan banyak informasi terkait studi-studi terdahulu mengenai ungkapan dalam bahasa Madura. Dinara juga merekomendasikan sejumlah sumber pustaka yang memuat data-data penting, serta membagikan beberapa kutipan dan referensi yang akan sangat membantu dalam validasi data yang dikumpulkan.

Pada hari kedua, Rabu, 23 April 2025, tim KKLP KI mendatangi narasumber bernama Bapak Hidrochin Sabarudin yang merupakan seorang budayawan Madura. Dari narasumber ini, diperoleh informasi sejumlah ungkapan dan sanepa bahasa Madura yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ungkapan Mella matana gherrang ‘Seperti mata ikan asin (melotot tapi tidak dapat melihat)’ yang digunakan untuk merujuk pada orang yang cuek atau tidak peduli. Selain mendatangi narasumber, tim juga menemui informan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bangkalan bernama Dedy Kuriawan dan Moh. Fatah. Dari kedua informan tersebut diperoleh beberapa ungkapan berupa peribahasa yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Madura. Tim juga memperoleh beberapa buku referensi dari perpustakaan yang berisi ungkapan berbahasa Madura sehingga makin menambah data ungkapan untuk penyusunan Kamus Ungkapan Bahasa Madura.

Hari ketiga, Kamis, 24 April 2025, tim kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Perkamusan dan Peristilahan melakukan kegiatan Pengambilan Data Kamus Ungkapan Bahasa Madura di Kabupaten Bangkalan. Pada hari ketiga ini, tim KKLP KI mendatangi narasumber bernama Drs. Marsan yang merupakan seorang pewara bahasa Madura. Dari narasumber ini, diperoleh informasi banyak ungkapan dan kata kiasan bahasa Madura yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ungkapan Angoan pote tolang etembhang pote mata ‘Lebih baik putih tulang daripada putih mata’ yang mengandung pandangan hidup orang Madura yang menganggap harga diri adalah hal yang dijunjung tinggi. Hal ini bermakna daripada harga diri atau keluarganya malu, dia lebih baik mati. Selain mendatangi narasumber, tim juga menemui informan penutur jati bahasa Madura yang bertempat tinggal di Bangkalan bernama Mahmud. Dari informan tersebut diperoleh beberapa ungkapan berupa peribahasa yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Madura. Tim juga memperoleh beberapa buku referensi dari narasumber berjudul Malathe Pote yang berisi ungkapan berbahasa Madura sehingga makin menambah data ungkapan untuk penyusunan Kamus Ungkapan Bahasa Madura.

Hari keempat, Jumat, 25 April 2025, tim kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Perkamusan dan Peristilahan melakukan kegiatan Pengambilan Data Kamus Ungkapan Bahasa Madura di Kabupaten Bangkalan. Pada hari keempat atau hari terakhir jadwal pengambilan data kamus, tim KKLP KI mendatangi informan bernama Roro Supiatun atau Bu Supik. Beliau merupakan salah satu pengusaha batik tulis yang terkenal di Bangkalan, Madura. Dari informan ini, diperoleh banyak tulisan ungkapan bahasa Madura yang ditampilkan di tembok rumahnya. Beberapa tulisan tersebut antara lain: orèng ngantuk èjhuluwi bhântal (ditawari sesuatu yang sedang dibutuhkan), kala lo’ majâr mennang ngaot (dicoba tidak merugi, jika menang mendapat keuntungan), bua ghâgghâr lo’ jhâu dâri bhungkanah (tabiat dan perilaku anak tidak beda jauh dari orang tuanya), dan sebagainya. Selain mendapat data yang diperoleh dari tulisan yang tertempel di tembok, tim juga mendapat banyak ungkapan berbahasa Madura dari informan tersebut. Dengan demikian, semakin bertambah banyak data yang diperoleh untuk penyusunan Kamus Ungkapan Bahasa Madura.

Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan kumpulan data berharga untuk penyusunan kamus, tetapi juga memperkuat jaringan kerja antara Balai Bahasa, akademisi, budayawan, dan masyarakat lokal. Dengan demikian, proyek ini menjadi langkah nyata dalam merawat kearifan lokal dan menjembatani pelestarian bahasa dengan upaya dokumentasi ilmiah yang berkelanjutan. (ANP, PR, dan MNK)

Pengawasan Penggunaan Bahasa Indonesia: Pemerintah Daerah Bersinergi Wujudkan Kedaulatan Bahasa Indonesia

Siaran Pers
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Nomor: 174/sipers/A6/IV/2025

Jakarta, 25 April 2025 – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan dukungan penuh terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pedoman Pengawasan Penggunaan Bahasa Indonesia. Hal itu disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dalam peluncuran Permendikdasmen di Plaza Insan Pendidikan Berprestasi, Gedung A, Kantor Kemendikdasmen pada Jumat, (24/5). Pedoman ini menjadi tonggak penting dalam upaya menjaga kedaulatan bahasa Indonesia.

Dukungan Kemendagri ini menguatkan peran pemerintah daerah yang sangat penting dalam pengutamaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan identitas nasional. Kemendagri juga mendorong pemerintah daerah dengan menginisiasi para gubernur, bupati, dan walikota dalam menyusun regulasi yang mengatur pengutamaan bahasa Indonesia di dalam dokumen resmi dan ruang publik. “Kegiatan pengawasan penggunaan bahasa Indonesia dapat menjadi program dan diusulkan anggarannya dalam RAPBD di daerah masing-masing” ujar Titi Karnavian.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, menegaskan bahwa Permendikdasmen ini menjadi landasan kuat bagi pemerintah daerah untuk melaksanakan pengawasan secara sistematis dan terintegrasi sehingga bahasa Indonesia dapat tetap menjadi bahasa pengantar utama dan alat pemersatu bangsa yang efektif di semua lapisan masyarakat. Dengan adanya pedoman ini, pemerintah daerah diharapkan dapat memperkuat budaya berbahasa Indonesia, khususnya di dunia pendidikan dan pelayanan publik agar generasi muda lebih bangga dan mahir menggunakan bahasa Indonesia.

Mendagri juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ia menjelaskan bahwa pemerintah pusat memerlukan dukungan dari seluruh daerah untuk menyukseskan kebijakan terkait kedaulatan bahasa Indonesia. “Tantangannya adalah bagaimana cara membawa mereka dalam satu kapal yang sama untuk satu pikiran dalam rangka untuk mengutamakan bahasa Indonesia sekaligus penjaga kedaulatan bangsa, dan jangan sampai kita kehilangan identitas,” ujar Tito Karnavian.

Tito juga menyoroti pentingnya penghargaan terhadap bahasa-bahasa daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Namun, ia menegaskan bahwa bahasa Indonesia tetap harus diutamakan sebagai bahasa resmi dan bahasa pemersatu bangsa, terutama dalam acara formal.

Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Hetifah Sjaifudian, mengapresiasi upaya pengutamaan dan penertiban penggunaan bahasa Indonesia, terutama melalui peluncuran Permendikdasmen Nomor 2 Tahun 2025 yang mempermudah pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009.

Ia menyoroti percampuran bahasa Indonesia dengan bahasa asing dalam percakapan sehari-hari menyebabkan masyarakat kurang bangga saat berbahasa Indonesia sehingga diperlukan upaya serius untuk mengutamakannya. Oleh karena itu, ia mengajak semua orang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, khususnya di ruang publik, lembaga pemerintahan, dan dunia usaha.

“Mudah-mudahan kita terus berupaya mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing,” ujar Hetifah Sjaifudian. Ia pun menegaskan, “DPR RI pun siap dalam kunjungan-kunjungan ke daerah untuk bersama melakukan kegiatan sosialisasi maupun pembinaan. Dengan penggunaan bahasa yang mengutamakan bahasa Indonesia. Kita bersama bisa menjaga kedaulatan bangsa ini dengan semangat Trigatra Bangun Bahasa.”

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman: kemdikbud.go.id
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemdikbud.go.id/main/blog/category/siaran-pers

#PendidikanBermutuuntukSemua
#KemendikdasmenRamah

 

Peluncuran Permendikdasmen 2025: Perkuat Identitas Bangsa dengan Menegakkan Kedaulatan Bahasa Indonesia

Siaran Pers
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Nomor: 173/sipers/A6/IV/2025

Jakarta, 25 April 2025 – Dalam upaya memperkuat jati diri bangsa dan meningkatkan mutu pendidikan nasional, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) meluncurkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pedoman Pengawasan Penggunaan Bahasa Indonesia di Plaza Insan Pendidikan Berprestasi, Gedung A, Kantor Kemendikdasmen, Peluncuran ini menjadi langkah strategis untuk menjaga kedaulatan bahasa Indonesia di dalam dokumen dan di ruang publik, khususnya sebagai simbol identitas nasional dan landasan menuju pendidikan bermutu.

Bahasa Indonesia memegang peran strategis dalam membangun karakter bangsa, memperkuat wawasan kebangsaan, dan menciptakan keteraturan dalam ruang publik ataupun dokumen resmi. Sehubungan dengan itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyoroti fenomena meningkatnya penggunaan bahasa asing secara berlebihan di berbagai media. Dalam mengatasi tersebut, ia meluncurkan Permendikdasmen yang diharapkan mampu memperbaiki praktik kebahasaan di masyarakat dan lembaga.

Abdul Mu’ti menekankan bahwa tantangan ke depan bagi bangsa Indonesia adalah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan. Bahasa Indonesia diakui tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana pengembangan ilmu dan teknologi. Ia juga mengakui bahwa masih banyak pejabat, termasuk dirinya, yang terbiasa menggunakan bahasa asing dalam pidato sehingga perlu ada kesadaran kolektif untuk lebih memartabatkan bahasa Indonesia dalam ranah akademik dan publik. Dengan semangat kebersamaan dan kesadaran kolektif, ia berharap bangsa Indonesia dapat makin bangga, mahir, dan maju bersama bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, ilmu, dan peradaban. Lebih lanjut, ia juga mengapresiasi capaian penting, seperti pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam forum United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

“Kita dihormati bukan hanya karena penampilan fisik atau busana yang kita kenakan, tetapi juga karena cara kita berbicara. Bahasa yang baik dan santun mencerminkan kehormatan diri dan menjadi cerminan martabat. Oleh karena itu, bahasa memiliki peran penting bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai alat politik dan diplomasi untuk menunjukkan identitas, keunggulan, dan kehormatan bangsa Indonesia di mata dunia,” ujar Abdul Mu’ti.

Selanjutnya, Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menyampaikan upaya yang dilakukan dalam menghadapi tantangan tersebut. Melalui pendekatan sosialisasi, ia akan mengedepankan Trigatra Bangun Bahasa, yakni utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asin”. Selain itu, Badan Bahasa mendorong agar materi kebahasaan dan uji kemahirannya disarankan untuk dimasukkan ke dalam program orientasi pegawai baru. Upaya ini bertujuan membangun kebiasaan berbahasa Indonesia secara tertib dengan sikap yang makin positif untuk menunjukkan kebanggaan, kesetiaan, dan tanggung jawab atas adanya norma kebahasaan.

“Dengan tujuan tersebut, implementasi pengawasan penggunaan bahasa Indonesia melalui berbagai tindakan dan kegiatan konkret diharapkan dapat menjamin penguatan penggunaan bahasa Indonesia dalam rangka menjaga kedaulatan bahasa Indonesia sebagai simbol negara kita. Selain itu, kedaulatan bahasa negara diharapkan dapat terwujud yang ditandai dengan sikap positif dalam rangka pemanfaatan bahasa Indonesia untuk sarana berpikir, sekaligus sarana untuk membentuk jati diri bangsa,” ujar Hafidz Muksin.

Dengan demikian, peluncuran Pedoman Pengawasan Penggunaan Bahasa Indonesia diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperkuat peran bahasa Indonesia sebagai pilar utama pembangunan karakter dan identitas bangsa. Seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah, diharapkan dapat berkomitmen dan berperan aktif dalam mengimplementasikan pedoman ini secara berkelanjutan.

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman: kemdikbud.go.id
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemdikbud.go.id/main/blog/category/siaran-pers

#PendidikanBermutuuntukSemua
#KemendikdasmenRamah

Menjaga Jati Diri Bangsa: Peluncuran Pedoman Pengawasan dan Komitmen Bersama untuk Kedaulatan Bahasa Indonesia

Jumat, 25 April 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, secara resmi meluncurkan Pedoman Pengawasan Penggunaan Bahasa Indonesia serta mencanangkan Komitmen Bersama Menjaga Kedaulatan Bahasa Indonesia. Kegiatan yang digelar di Plaza Insan Berprestasi ini bukan sekadar seremoni simbolis, melainkan sebuah upaya nyata dan strategis untuk memperkuat posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang harus dijaga, dihormati, dan digunakan secara benar di ruang publik.

Tujuan kegiatan ini mencerminkan kepedulian terhadap posisi bahasa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara: menyebarluaskan substansi peraturan menteri terkait serta gagasan besar mengenai pentingnya kedaulatan bahasa negara kepada berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat luas; mendorong partisipasi aktif dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk lembaga pemerintah dan swasta, dalam mengimplementasikan pengawasan terhadap penggunaan bahasa Indonesia, baik dalam dokumen resmi, papan nama, media publik, maupun komunikasi institusional; bentuk apresiasi kepada pemerintah daerah, baik tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota yang telah menunjukkan kinerja luar biasa dalam mengembangkan, membina, dan membudayakan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di wilayah mereka.

Dalam acara tersebut dilakukan pencanangan pengawasan bahasa, penyampaian pernyataan dukungan, dan pembacaan komitmen bersama dari berbagai pihak yang hadir. Selain itu, dilakukan juga pemberian enghargaan kepada pemerintah daerah yang telah menunjukkan dedikasi terhadap program peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia sebagai bentuk pengakuan sekaligus motivasi bagi daerah lain.

Hadir langsung dalam kegiatan tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, yang dalam sambutannya menekankan bahwa bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga simbol identitas, pemersatu, dan kedaulatan bangsa. Ia mengajak semua pihak untuk tidak sekadar bangga berbahasa Indonesia, tetapi juga aktif menjaga dan mengawalnya di tengah derasnya arus globalisasi dan dominasi bahasa asing.

“Bahasa Indonesia adalah milik kita bersama. Ia bukan hanya sarana komunikasi, melainkan juga cerminan jati diri, alat pemersatu, dan simbol kedaulatan bangsa. Maka, tugas kita bukan hanya bangga berbahasa Indonesia, tapi juga aktif menjaganya, menggunakannya dengan benar, dan memastikan ia tetap tegak di tanahnya sendiri,” ujar Abdul Mu’ti dengan tegas.

Turut hadir pula Menteri Dalam Negeri (Tito Karnavian), Ketua Komisi X DPR RI (Hetifah Sjaifudian), Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa), Walikota Jakarta Selatan (Munjirin), Bupati Sidoarjo (Subandi), serta Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (Puji Retno Hardiningtyas). Kehadiran para pejabat kali ini menegaskan bahwa komitmen menjaga kedaulatan bahasa bukan hanya tugas pusat, melainkan juga menjadi tanggung jawab bersama dari seluruh entitas pemerintahan dan masyarakat.

Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat semakin meluas. Lebih dari itu, peluncuran pedoman dan pencanangan komitmen bersama ini menjadi pengingat bahwa bahasa Indonesia adalah warisan dan kekayaan bangsa yang harus dijaga bersama. Bukan hanya sebagai sarana komunikasi, kegiatan ini juga merupakan lambang kedaulatan dan identitas kita sebagai bangsa Indonesia. (PRH dan MNK)

 

Pendataan Akurat untuk Program Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik dan Surat Dinas

Dalam rangka memperkuat pengutamaan bahasa negara di ruang publik serta dokumen resmi lembaga, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur melalui KKLP Pembinaan dan Bahasa Hukum melaksanakan kegiatan pengambilan data dan verifikasi faktual selama tiga hari berturut-turut pada 22—24 April 2025. Kegiatan ini menyasar 15 lembaga yang tersebar di Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu. Lembaga yang berjumlah 15 tersebut terdiri atas lembaga pemerintah, lembaga Pendidikan, dan lembaga swasta. Lembaga pemerintah meliputi Bag. Organisasi, Sekretariat Daerah Kab. Malang; Bag. Organisasi, Sekretariat Daerah Kota Malang; dan Bag. Organisasi, Sekretariat Daerah Kota Batu. Sementara itu, Lembaga Pendidikan meliputi SMPN 1 Turen, SMPN 1 Kepanjen, SMAN 1 Turen, SMKN 1 Turen, SMPN 1 Batu, SMPN 3 Batu, SMPN 5 Kota Malang, SMPN 20 Kota Malang, SMAN 1 Malang, dan SMAN 1 Batu. Selanjutnya, lembaga swasta terdiri atas Hotel Shalimar dan Museum Panji.
Kegiatan ini melibatkan tim dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, yaitu Yani Paryono, Adi Syaiful Mukhtar, dan Andi Asmara beserta perwakilan instansi terkait dari tiap-tiap daerah. Selama tiga hari pelaksanaan, tim melakukan observasi langsung ke berbagai institusi pendidikan, pemerintahan daerah, hingga lembaga swasta untuk mengidentifikasi data yang diperlukan dalam program pembinaan yang bertajuk Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik dan Surat Dinas. Selain observasi lapangan, tim dan perwakilan lembaga melakukan diskusi dengan susunan acaranya, yaitu paparan kondisi kebahasaan di lembaga dan dilanjutkan tanggapan dari tim dengan membahas surat, ruang publik, dan ketentuan lini masa pembinaan tahun 2025. Kunjungan setiap lembaga diakhiri dengan verifikasi faktual di lapangan terkait data yang telah dipaparkan.
Kegiatan pengambilan data dan verifikasi faktual oleh KKLP Pembinaan dan Bahasa Hukum BBP Jatim merupakan langkah awal program Pengutamaan Bahasa Negara Tahun 2025 dengan tujuan membumikan penggunaan bahasa negara secara tertib di ruang publik demi menjaga jati diri bangsa sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan administrasi publik berbasis nilai-nilai nasionalisme.

Mendikdasmen: Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Solusi Masalah Mental Anak

Mendikdasmen menyampaikan tausiah di Tower SMAMDA Surabaya

     Surabaya – Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyoroti masalah kesehatan mental yang terjadi pada murid SMP-SMA di kota-kota besar di Indonesia. Persoalan ini bisa diatasi melalui pendidikan khususnya melalui Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang diluncurkan Kemendikdasmen pada 10 Februari 2025 lalu.

     Hal ini ditegaskan Mendikdasmen di hadapan sekitar 2.000 guru yang mengikuti acara Silaturahim Syawalan dengan Guru Sekolah/Madrasah Muhammadiyah se-Surabaya di SMAMDA Tower, Rabu (24/4), di Surabaya, dalam agenda kunjungan kerja (kunker) di Surabaya dan Kab. Lamongan. Dalam kunker kali ini Mendikdasmen didampingi Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jatim Abu Khaer, Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jatim Praptono, dan Kepala Balai Bahasa Provinsi Jatim Puji Retno Hardiningtyas.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jatim Puji Retno Hardiningtyas, Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jatim Praptono, dan Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jatim Abu Khaer (dari kiri ke kanan) mendampingi kunker Mendikdasmen di Tower SMAMDA Surabaya

     “Masalah mental anak saat ini sangat serius. Khususnya pada anak SMP dan SMA di kota-kota besar mulai muncul gejala barcode. Ini perbuatan melukai diri sendiri karena tidak kuat mental menghadapi masalah,” ungkap Mu’ti. 

      Untuk diketahui, fenomena barcode adalah tindakan melukai diri dengan menyayat pergelangan tangan dengan silet atau pisau cutter karena merasa kesulitan mengatasi rasa sakit emosional. Luka sayatan dibuat menyerupai barcode atau kode batang. Dalam sejumlah riset, fenomena ini dilakukan anak usia 13–14 tahun dan usia 15–17 tahun di Indonesia.

     Mu’ti menjelaskan, solusi atas fenomena ini adalah pendidikan khususnya melalui Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang telah diluncurkan Kemendikdasmen awal tahun ini. Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat itu adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. 

     Gerakan tersebut menjadi tonggak penting dalam upaya menciptakan generasi emas Indonesia menuju tahun 2045. Pasalnya, melalui kebiasaan-kebiasaan tersebut Kemendikdasmen ingin memastikan anak-anak Indonesia tidak hanya unggul dalam aspek akademis, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat, kepeduliaan sosial, serta tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.

     Mu’ti yakin kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakukan anak terus-menerus dengan cara sederhana akan membangun karakter kuat.

     “Nanti coba lihat capaiannya dari perubahan perilaku, akademik, kesadaran bermasyarakat dan lainnya setelah menerapkan tujuh kebiasaan itu,” tandas Mu’ti.

Mendikdasmen meninjau pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di SMAN 1 Lamongan

     Usai menyampaikan tausiah, Mendikdasmen melanjutkan kunjungan kerja (kunker) ke SMAN 1 Lamongan untuk meninjau pelaksanaan program makanan bergizi gratis (MBG). Di sini, Menteri Mu’ti didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Effendi berdialog dengan sejumlah pelajar kelas XII tentang kesan mereka terhadap program MBG. Sejumlah pelajar mengaku senang dengan program MBG karena dapat menghemat uang saku. Kepada para pelajar, Menteri Mu’ti berpesan agar mereka juga membiasakan berdoa bersama sebelum dan sesudah makan. 

Mendikdasmen memotivasi murid SDN Kepatihan Lamongan

Mendikdasmen menyerahkan buku cerita anak dwibahasa karya Balai Bahasa Jatim kepada Kepala SDN Kepatihan Lamongan disaksikan Kepala Balai Bahasa Jatim Puji Retno H (tengah) dan Bupati Lamongan Yuhronur Effendi (dua dari kanan)

     Seusai peninjauan MBG, Menteri Mu’ti berkunjung ke SDN Kepatihan Lamongan. Di hadapan menteri, puluhan siswa menampilkan Senam Anak Indonesia Hebat dan menyanyikan lagu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Menteri Mu’ti lantas memotivasi para siswa untuk menjalankan tujuh kebiasaan tersebut agar menjadi anak yang hebat. Kunjungan Menteri berakhir di Universitas Muhammadiyah Lamongan untuk menghadiri tablig akbar dan halal bihalal. (han)

 

Diskusi Penyusunan Modul Bahan Ajar Bahasa Madura dan Jawa Dialek Using

Selasa, 22 April 2025, Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Pemodernan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra (Molinbasra) Balai Bahasa Provinsi Jatim menyelenggarakan kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Penyusunan Modul Bahan Ajar Bahasa Madura dan bahasa Jawa dialek Using secara daring. Diskusi ini diikuti 23 peserta yang terdiri atas akademisi, pegiat bahasa daerah, guru, dan praktisi literasi bahasa daerah dari Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jatim, Puji Retno Hardiningtyas, membuka kegiatan ini bersama dengan tim KKLP Molinbasra: Naila Nilofar, Yulitin Sungkowati, Balok Safarudin, dan Made Oktavia Vidiyanti.
Dalam sambutannya, Retno menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk konkret tanggung jawab moral dan kelembagaan Balai Bahasa dalam menjaga eksistensi bahasa daerah. Retno menekankan bahwa penyusunan modul bahan ajar yang kontekstual dan adaptif sangat dibutuhkan dalam kegiatan revitalisasi bahasa, khususnya yang menyasar kelompok usia muda.
“Bahasa daerah adalah bagian dari identitas kita. Jika kita kehilangan bahasa, kita kehilangan sebagian dari jati diri kita. Maka dari itu, kegiatan penyusunan modul ini bukan sekadar akademik, tapi juga perjuangan kultural,” ujar Retno.
Retno juga meminta agar modul yang disusun memasukkan pahlawan nasional penggagas bahasa Indonesia M Tabrani, asal Pamekasan, Madura sebagai materi pembelajaran.
Selain itu, Retno juga menambahkan bahwa modul yang disusun harus mampu menjawab kebutuhan generasi saat ini, baik dari sisi isi, pendekatan pembelajaran, maupun media yang digunakan. Modul yang efektif adalah yang tidak hanya mengajarkan tata bahasa, tetapi juga menghidupkan kembali semangat mencintai bahasa ibu melalui cerita, nyanyian, dan praktik budaya seperti mendongeng, macapat, atau penulisan carakan.
Selanjutnya, Mustakim, wakil Dinas Pendidikan Jawa Timur, menyampaikan materi Praktik Baik Penggunaan Modul Bahan Ajar Bahasa Madura, sedangkan Kasi Peningkatan Mutu dan Pendidik Dinas Pendidikan Kab. Banyuwangi Erpandi menyampaikan materi Praktik Baik Penggunaan Modul Bahan Ajar Bahasa Jawa Dialek Using.
Pada sesi inti, dua Guru Besar Sastra Universitas Negeri Malang, Prof Imam Suyitno dan Prof Wahyudi Siswanto, menyampaikan secara bergantian materi Penyusunan Modul Bahan Ajar Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) dan Penyusunan Modul Bahan Ajar Sastra.
Selepas paparan materi, para peserta yang terdiri atas akademisi, pegiat bahasa daerah, guru, dan praktisi literasi berdiskusi dengan kedua narasumber.
Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam pengembangan bahan ajar RBD yang adaptif sehingga bahasa Madura dan Jawa dialek Using dapat terus hidup, berkembang, dan diwariskan dari generasi ke generasi dengan cara yang menyenangkan dan bermakna. (NN dan MNK)

BBP Jatim Kunjungi Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo

Senin, 21 April 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) melaksanakan kunjungan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan menyambut acara Peluncuran Pedoman dan Pencanangan Komitmen yang akan diselenggarakan pada 24–25 April 2025 di Jakarta. Kunjungan ini secara langsung dipimpin oleh Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas, didampingi oleh Widyabasa Ahli Madya, Yani Paryono.

Kedatangan tim BBP Jatim disambut hangat oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo. Dalam pertemuan yang berlangsung secara hangat dengan tetap formal tersebut, Retno menyampaikan maksud dan tujuan utama dari kunjungan, yaitu untuk memastikan kehadiran Bupati Sidoarjo dalam acara tersebut. Kegiatan ini dinilai penting mengingat Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu daerah yang memiliki kontribusi signifikan terhadap kemajuan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik serta penguatan literasi di lingkungan pendidikan.

“Kehadiran Bupati Sidoarjo dalam kegiatan Peluncuran Pedoman dan Pencanangan Komitmen tidak hanya akan memberikan semangat moral bagi seluruh pemangku kebijakan daerah, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat Kabupaten Sidoarjo dalam mendukung kebijakan nasional di bidang kebahasaan dan kesastraan,” ujar Retno dalam kesempatan tersebut.

Selain menyampaikan undangan resmi kepada Bupati Sidoarjo, Retno juga memaparkan perkembangan dan pencapaian Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) di Provinsi Jawa Timur yang menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Retno menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung pelaksanaan UKBI, baik di kalangan pelajar, tenaga pendidik, maupun masyarakat umum.

“UKBI bukan hanya alat ukur kemahiran berbahasa, tetapi juga merupakan instrumen penting dalam membangun kesadaran dan kecintaan terhadap bahasa Indonesia. Kami mencatat bahwa pelaksanaan UKBI di Kabupaten Sidoarjo cukup aktif, dan hal ini perlu terus ditingkatkan melalui kolaborasi dengan Dinas Pendidikan,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Widyabasa Ahli Madya, Yani Paryono, turut menambahkan bahwa keberhasilan program UKBI di daerah tidak terlepas dari peran aktif pemerintah kabupaten/kota. Retno mengajak Dinas Pendidikan Sidoarjo untuk terus memfasilitasi kegiatan-kegiatan kebahasaan di satuan pendidikan, termasuk sosialisasi dan pelatihan terkait UKBI Adaptif Merdeka.

Menanggapi penyampaian tersebut, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo menyambut baik dan menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program-program kebahasaan yang diinisiasi oleh BBP Jatim. Mereka juga menyampaikan komitmennya untuk mengoordinasikan kehadiran Bupati Sidoarjo dalam kegiatan di Jakarta. Dengan adanya sinergi antara BBP Jatim dan pemerintah daerah, diharapkan semangat dalam menjaga, membina, dan mengembangkan bahasa Indonesia terus tumbuh di tengah masyarakat, khususnya di lingkungan pendidikan. (PRH dan MNK)

Pembukaan Ajang Talenta Siswa Jawa Timur 2025

Senin, 21 April 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) memenuhi undangan dari Gubernur Jawa Timur dalam rangka kegiatan Pembukaan Ajang Talenta Siswa Jawa Timur yang diselenggarakan di Sekolah Alkitab, Batu, Malang. BBP Jatim turut serta dalam kegiatan ini atas undangan resmi dari Gubernur Jawa Timur sebagai bentuk komitmen terhadap pengembangan talenta siswa dalam bidang kebahasaan dan kesastraan. Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas, hadir secara langsung mewakili lembaga dan memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan kegiatan ini.

Kehadiran Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjadi sorotan utama dalam pembukaan ajang ini. Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan bahwa Ajang Talenta Siswa Jawa Timur merupakan langkah strategis dalam menyiapkan generasi emas Indonesia tahun 2045.

“Anak-anak kita adalah aset bangsa. Melalui ajang ini, kita ingin memastikan bahwa setiap potensi yang mereka miliki mendapatkan ruang untuk tumbuh dan berkembang secara optimal,” ujarnya dengan penuh semangat. Khofifah juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung pengembangan talenta secara holistik.

Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Pusat Prestasi Nasional, Maria Veronica Irene Herdjiono, yang dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Ajang seperti ini sangat penting dalam membangun kepercayaan diri siswa dan membentuk karakter unggul. Jawa Timur kembali menunjukkan bahwa mereka serius dalam membina generasi muda,” tuturnya.

Walikota Batu, Nurochman, turut hadir dan menyambut baik dipilihnya Kota Batu sebagai tuan rumah kegiatan ini.

“Kami merasa bangga menjadi bagian dari gerakan besar ini. Kota Batu selalu terbuka untuk kegiatan yang memajukan pendidikan dan kreativitas anak bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, memberikan laporan bahwa ajang ini menjadi bukti konkret bahwa pendidikan di Jawa Timur tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga mendorong eksplorasi potensi di bidang seni, budaya, sains, dan teknologi.

“Melalui ajang talenta ini, kami ingin memperlihatkan bahwa pendidikan kita sedang bergerak ke arah yang lebih progresif dan inklusif. Semua anak punya hak dan kesempatan yang sama untuk bersinar,” ujar Aries.

Pembukaan Ajang Talenta Siswa Jawa Timur 2025 bukan hanya sekadar seremoni, melainkan sebuah pernyataan komitmen bersama untuk mencetak generasi yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing tinggi. Dengan kolaborasi berbagai pihak dan semangat yang membara dari para siswa, ajang ini menjadi titik awal yang menjanjikan bagi masa depan pendidikan di Jawa Timur. (MNK)